Disinilah Sena dan Nanda. Menikmati makan siangnya sambil bertukar cerita, Sena ternyata sedang berkonflik dengan Hermian.
"Kata lo salah ga begitu?"
"Ya lo berdua sama salahnya. Lo juga tumben cemburu ian beli perempuan, sebelumnya oke aja. Si ian juga, tau2an jajan gituan"
"Ga tauuu, gue pusing banget demi"
"Tuh cewe kenal sama lo berdua?"
"Mantannya ian pas sma dia. Nyeri teuing"
"Gue ada ide, tapi rada gila sih"
"Apaan"
Nanda berbisik dengan suara yang amat pelan, setelah paham maksudnya Sena melotot ke arah Nanda.
"Gila lo"
"Ya kan udah dibilang, tapi gue jamin amp7h manjur"
"Manjur pala lo"
"Nyehh coba aja dulu Sen"
"Ian ga doyan kalo gue yang begitu"
"Kata siapa nyet? Kalo sukanya sama lo mah mau kaya gimana juga tetep mau"
"Tapi itu gila nyet"
"Biasanya juga gimana"
Mereka menyelesaikan makan siang hari itu dengan obrolan ringan dan Sena mengantar Nanda kembali ke Kantor. Sementara Nanda meneruskan sisa harinya hingga sore dengan menggeluti berkas suaminya.
'Jadi lo capek ya Ken. Kerjaan Pappo banyak banget nih dek, kasian ya. Nanti pulang bawain vitamin sama obat ya buat Pappo, makasih ya ga rewel ikut Papa'
.
Pancasaka's House
Kenan tengah duduk bersandar di depan tv ruang tamu, Nanda lantas duduk disebelahnya setelah meletakkan beberapa barang di meja.
"Udah turun demamnya? Tadi kata mbak kok sempet muntah, mau periksa aja?"
"Udah panggil dokter kok kak. Udah dikasih obat juga, gue kangen lo"
Kenan menyandarkan kepalanya di bahu Nanda, sebelah tangannya mengelus perut Nanda yang sudah nampak sedikit menonjol. Nanda mengusak lembut kepala Kenan.
"Anaknya nanti mirip gue apa lo kak"
"Mirip lo aja, kalo mirip gue ngeri. Ga bayangin ngurus diri gue sendiri"
"Pasrah amat"
"Pasrah biar ga minta mulu sampe mirip"
"Kaya siapa"
"Patra noh, harus dapet yang mirip dia baru dah berenti. Kasian sama Naren, meskipun bercanda tapi anak 3 itu berat, gue yang mau satu aja gatau kuat apa engga"
KAMU SEDANG MEMBACA
KenNan [PoohPavel]
Fanficsequel dari Kak Nanda. . . . "Ken gue hamil anak lo" "Enaknya lo dipanggil mama apa bunda kak?" . Kehidupan yang bahkan tak pernah Nanda bayangkan namun bagaimana lagi? menolak saja sudah tidak mampu. . . warning : FIKSI FIKSI FIKSI 100000% ...