BAB 2

1.1K 57 4
                                    

Typo bertebaran
~~~~~~~~

Terlihat sosok pemuda yang baru bangun dari tidur nyenyak nya.

"Stttttttt...ini dimana?bukan nya gue sudah mati yah?apa mungkin gue bermimpi?tapi gak mungkin mimpi deh terasa banget saat di tusuk rasanya itu sangat nyata"ucap nya dengan raut wajah yang berubah-ubah.

Saat melihat sekeliling dan tidak sengaja ia menatap kalender,matanya melotot sempurna.

"Gak-gak mungkin,gue kembali lagi?arrgggggh...gue gak mau mati lagi"ia masih teringat bagaimana rasa nya di tusuk laki-laki tersebut ia bergidik ngeri mengingat momen tersebut.

"Oke jangan panik Alvin Lo bisa tanganin semua ini yang penting lo jangan deket-deket dengan pencabut nyawa Lo"yaps dia adalah alvin Bimantara yang bertransmigrasi ke masa lalu nya.

"Tapi gak bisa hiks...hiks...hiks..."ucap nya dengan merengek,ia tidak bisa melakukan nya.

Tok

Tok

Tok

Alvin tersentak kaget mendengar pintu kamar nya berbunyi ia merasa ragu untuk membuka pintu tersebut.


Alvin beranjak dari kasur nya dan berjalan kearah pintu kamar nya

Ceklekk

Alvin membuka pintu tersebut dan terlihat lah pembantu di rumah nya.

"Bi inah ngagetin Alvin aja"ucap nya sambil mengusap dadanya.

"Maaf den"balas nya

"Ada apa gerangan bibi manggil alvin?"tanyanya dengan menggaruk pipi nya yang terasa gatal

"Aden di suruh tuan buat makan bersama"jawab bi Inah dengan tersenyum sementara Alvin ia meneguk ludahnya kasar.

"Ah iya bi nanti Alvin turun ke bawah"

"Baik den"

°°°°°°°°°°

Sedangkan di bawah tepat nya di meja makan terdapat keluarga Cemara mereka sangat bahagia tanpa kehadiran seseorang.

BI Inah yang sudah turun dari atas dan menatap keluarga tersebut hanya bisa tersenyum sedih kerena mereka melupakan seseorang.

"Den Alvin kuat bisa bertahan sejauh ini bibi doain semoga Aden menemukan kebagian Aden"batinnya. Bi inah tau bagaimana Alvin melewati semua ini,dari kecil dia selalu di benci keluarga sendiri,di kucilkan,dihina,di pandang lemah,namun Alvin terus tersenyum tanpa beban.

"Dimana anak sial itu bi?"tanya sang kepala keluarga dengan menatap datar bi inah dia adalah Xavier Bimantara yang mempunyai istri bernama Ayunda Bimantara dan mempunyai tiga orang anak yang bernama Stevan Bimantara anak pertama, felix Bimantara anak kedua,dan yang terakhir Alvin Bimantara seorang anak yang tidak di inginkan keluarga nya kerena mempunyai fisik yang lemah.
Namun tak lama ini mereka mengadopsi seorang pemuda yang lebih muda 1 tahun dari pada Alvin nama nya adalah alvaro Bimantara varo selalu tersenyum ceria dan membawa kebahagiaan itu sebab nya keluarga Bimantara mengadopsi nya.

"Sebentar lagi den Alvin turun,tuan"jawab nya

"Hm"

"Kalau begitu saya permisi ke belakang dulu,tuan"ucap bi Inah Dengan berlalu dari sana.

°°°°°°°°°°

Sementara Alvin ia hanya menyaksikan keluarga harmonis itu tanpa kehadiran nya,Alvin hanya menatap datar mereka.kalau dulu ia berjuang mendapatkan kasih sayang mereka sekarang tidak lagi ia sudah menyerah melakukan nya,mulai sekarang ia harus menghindari mereka terutama dia.

Alvin berjalan menuruni tangga,sesampai nya disana ia mendapat cacian dan hinaan langsung mendarat di telinga nya.

Tap

Tap

Tap

"Cih dasar anak sial,tidak berguna"ucap Felix dengan sinis.

"Dimana sopan santun kamu anak sial!!,gara-gara kamu kami melewatkan makan malam"sedangkan Alvin hanya mengangkat bahu nya acuh.

"Saya tidak pernah menyuruh kalian untuk menunggu saya"balas nya dengan menatap mereka tajam, mereka bungkam mendengar omongan Alvin yang terkesan formal dan dingin apalagi tatapan tajam nya membuat mereka sedikit gelisah.

"Sejak kapan tatapan nya begitu tajam? dimana tatapan sayu nya"pikir mereka.

"Oh satu lagi saya tidak pernah di ajarin sopan santun oleh kedua orang tua saya,jadi jangan pernah kalian tanyakan dimana sopan santun saya kalau mereka aja tidak memiliki sopan santun"sambung nya dengan penekan di semua ucapan Alvin.

semuanya bungkam tidak bisa berkata-kata lagi kerena ucapan Alvin memang benar mereka tidak pernah mengajarkannya sedari bayi, sementara varo hanya menyimak ia sudah sering mendengar drama ini,varo ingin membantu Alvin tapi tidak bisa kerena keluarga angkatnya tidak membolehkan nya,varo tidak seperti anak kebiasaannya yang bakalan ngelunjak tapi ia anak yang baik mungkin.

"Hanya kerena memiliki fisik yang lemah kalian sampai menelantarkan nya,kalian benar-benar orang tua biadab"Alvin marah ia mengeluarkan semua unek-unek nya.

"Kamu berubah baby,aku suka melihat perubahanmu"batin seseorang dengan menyeringai.

Bersambung
^^^^^^^^

Gimna cerita nya?

Jangan lupa vote and komen

TRANSMIGRASI KEMASA LALU [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang