Typo bertebaran
°°°°°°°Sedangkan disisi lain terlihat seorang pemuda yang baru saja turun dari pesawatnya,ia melihat sekeliling bandara tersebut dan berjalan mencari sesuatu.
"Dengan mas roland?"tanya seorang supir kepada penumpang nya dan di angguki pemuda tersebut.
"Silakan masuk mas"ucap sopir tersebut dengan membukakan pintu untuk nya.
Pemuda tersebut masuk ke dalam mobil itu sambil menyandarkan punggungnya.
"Tujuannya ke mana mas?"
"Apartemen ××××"
"Baik mas"
Setelah beberapa saat menempuh perjalan mobil tersebut sudah sampai di sebuah apartemen yang terlihat lumayan besar.
Pemuda tersebut keluar dan mengucapkan terima kasih kepada sopir tersebut.
"Terimakasih"
"Sama-sama mas"
Pemuda tersebut masuk ke dalam apartemen itu dan berjalan mencari kamar nya, sesampai nya di sana ia segera masuk kedalam dan membersihkan tubuh nya yang sudah terasa lengket.
Ia membuka hp nya dan menelpon sang Daddy untuk memberitahu kan bahwa diri nya sudah sampai.
"Hallo Daddy"sapanya dengan tersenyum.
"Hallo my son,Had reached? how was the trip?"tanya sang Daddy berturut-turut.
"It's going well, Dad, everything is safe, Dad, don't worry, your child can take good care of himself"jawab nya dengan menyakinkan Daddy nya.
"Take good care of yourself, Daddy loves you"sahut sang Daddy.
"Don't worry, Dad, just believe in me"
"Now you rest, Daddy will visit Apartment sometimes"
"Okay dad, see you"
"See you my son"
Setelah pemuda tersebut memutuskan panggilan nya ia segera merebahkan tubuhnya di kasur tersebut.
"Welcome to roland Dominic"
°°°°°°°
Alvin nampak enteng duduk di kursinya ia nampak fokus melihat seorang guru sedang menerangkan pelajarannya,ia tersenyum miring mengingat kejadian di kantin tadi walaupun sakit namun rasanya lega ia bisa melawan keluarga nya.
"Ada yang di tanyakan?"tanya sang guru yang bernama bu dini.
"Gak Bu"jawab mereka serempak kecuali Alvin yang masih sibuk melamun.
Bu dini yang melihat Alvin melamun merasa penasaran "Alvin?apa kamu tidak mendengarkan ibu?"tanya Bu dini dengan tegas.
Alvin tersentak mendengar suara Bu dini sambil menggaruk tekuk nya, "hah?apa Bu?"ia terlalu sibuk melamun dan tidak terlalu fokus lagi mendengarkan nya.
"Huuhhff"Bu dini menghela nafas nya dan ingin menyahut ucapan Alvin namun terlambat suara bel sekolah sudah berbunyi menandakan pelajaran selesai.
Kring
Kring
Kring
"Hari ini kamu selamat Alvin lain kali jangan melamun di pelajaran saya, kalau kamu ketahuan melamun di pelajaran saya lagi kamu bakalan saya hukum selama seminggu!!"ucap Bu dini dengan peringatan menatap Alvin.
"Ah baik bu,saya gak akan melamun lagi"sahut Alvin tersenyum kikuk.
"Ibu akhiri pelajaran hari ini sampai jumpa Minggu depan"tukas Bu dini sambil merapikan buku paket nya dan berjalan keluar dari kelas tersebut.
Alvin berjalan di koridor menuju parkiran dengan pandangan lurus ia mendatarkan wajahnya dan terus berjalan sampai di parkiran.
Sesampai nya disana Alvin melihat motor nya,segera ia menaiki motor nya dan mengendarai nya sampai meninggalkan pekarangan sekolah.
Sementara Alvin sudah sampai di pekarangan mansion nya ia melihat ada beberapa motor terparkir di sana,namun ia acuh tak acuh dan berjalan menuju kamarnya.
setelah Alvin membuka pintunya terlihat beberapa pemuda berada di ruang tamu sedang bercanda gurau,namun ia acuh tak acuh dan terus berjalan menuju kamar nya.
Namun sebelum menaiki tangga Alvin Mendengar teriakan Felix "woooi,anak sial tolong bikinin minum dong buat teman-teman gue"teriak Felix sambil menatap Alvin dengan angkuh.
Alvin menghela nafas nya dan membalas tatapan Felix dengan datar, "punya tangan kan?kaki Lo masih berfungsi kan?"bikin sendiri gue bukan pembantu Lo"sahut Alvin, sedangkan Felix mengepalkan tangan nya.
"Lo cuman numpang disini,jadi lo gak usah banyak tingkah"cecar Felix membuat teman-temannya membulatkan matanya.
Sakit?tentu saja bagaimana tidak ucapan Felix terlalu menusuk sampai-sampai membuat nya harus menahan air matanya supaya tidak jatuh,tanpa menghiraukan Felix ia segera berlari menaiki tangga menuju kamar nya.
"Anj Lo,sumpah perkataan Lo jahat banget"tukas Bryan sambil menatap Felix dengan kecewa.
"Seandainya Lo disisi Alvin gimana Lix?Lo tau gak perjuangan dia bisa bertahan selama ini?hidup dengan kebencian dan caci maki membuat mental nya down!!!!"tanpa sadar Marvin membentak Felix membuat ia tersentak dan terkejut.
Bersambung
°°°°°°°Gimana ceritanya?
Jangan lupa vote and komen
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI KEMASA LALU [BL]
De TodoGak bisa bikin deskripsi Langsung baca aja Jangan lupa vote and komen Typo bertebaran, kesalahan dalam menulis Tinggalkan jejak kalian dengan cara vote and komen Harap bijak dalam membaca banyak kata-kata kasar tidak di perbolehkan bagi yang homof...