18: Birthday

9.4K 537 20
                                    

"Dasar lelaki tidak pengertian."--Moon Gayoung

"Happy Birthday to you, Youngie!"--Park Chanyeol

...

Gayoung POV

Tuk ...tuk ...tuk.

Aku mengetuk bolpoin berkali-kali ke atas meja selagi Dosen Park mengoceh abal-abal di depan kelas. Hari ini aku kembali ke universitas, tapi berbeda dengan universitas yang kemarin. Chanyeol yang memintaku untuk pindah saja, karena disana pasti banyak masalah. Ya, aku menurut saja, karena aku sendiri membenarkan ucapannya.

Rasanya kepalaku mau pecah, tidak mengerti sama sekali ucapan Dosen Park, yang kurasa membahas ilmu apoteker. Oke, bukan hanya kuliah saja, tapi jurusan yang kuambil pun juga berubah. Aku mengubah cita-citaku menjadi lebih jelas, yaitu dokter.

Oh, Ayolah. Dokter itu bagus 'kan?

"Psst, hey, kau mengerti kata Dosen Park?" bisik seorang gadis bernama Miho yang kukenal pertama kali disini. Dia duduk di bangku sebelah kiriku dan sekarang ia sedikit mencondongkan tubuhnya ke arahku.

Aku hanya menggeleng dan itu jelas sudah menjawab semuanya. Dia mengendus menyesal telah menanyakannya padaku. Oh, aku tidak mungkin bilang aku mengerti, semua sudah jelas bahwa suara Dosen Park masuk telinga kanan-keluar telinga kiri.

Terus saja berjalan seperti ini. Aku menghela nafas bosan dan meraih ponsel di saku celanaku. Alisku tertaut, melihat notifikasi pesan dari; Park Chanyeol. Hatiku berkecamuk tidak mengerti, pasti ada yang tidak beres sampai ia harus memberiku pesan di jam kuliah.

Kugeser layar ponselku dengan tidak menentu, akhirnya ponselku menunjukkan pesan yang terpampang jelas. Mataku segera membelalak ketika berhasil membacanya dengan sempurna. Dan alhasil, firasatku memang benar, semuanya tidak beres.

Chanyeol;
Kau bisa pulang naik taxi? Aku mau hangout sebentar.

Kurang ajar. Pulang sendiri naik taxi, karena ditinggal hangout. Ah, apa ini? Aku dibiarkan TERLANTAR?!

Kakiku terhentak ke lantai begitu saja, membuat Miho menoleh ke arahku bingung, "Ada apa?" ucapnya setengah berbisik.

Aku menatap Miho kesal, karena moodku yang tidak baik. Oh ralat, SANGAT TIDAK BAIK! Mulai dari suara Dosen Park dan ditambah lagi seorang pria menyebalkan yang -katanya- akan mengantar jemputku sekolah, malah pergi hangout??

Dia itu pria atau wanita? Kenapa ada kata 'hangout' di kehidupannya? Tiba-tiba aku jadi bingung sendiri sudah menikahi pria aneh itu.

***

Kakiku sakit, pegal, linu. Oh, dasar kau, Park Chanyeol. Kau minta mati rupanya!

Berhubung tidak ada taksi lewat selama kurang lebih dua jam aku menunggu, aku lebih baik jalan kaki saja. Dan parahnya, jarak dari universitas ke rumah itu sekitar 6 km, dan sepanjang jalan aku tidak menemukan taxi. Maksudku, belum.

Dalam hatiku tidak berhenti mengutuk-ngutuk Chanyeol yang bahkan tidak memberiku pesan setidaknya, Apa kau sudah di taxi?

Aku tidak habis fikir akan begini jadinya. Otomatis kakiku terhentak sendiri karena rasa kesalku yang sudah maksimal sampai ke ujung kepalaku. Biarkan orang disekitarku melihatku dengan bingung, aku sendiri tidak tahu bagaimana mengekspresikan rasa kesalku ini.

Kugeser layar ponselku, menekan nomor 1 panggilan darurat; Park Chanyeol. Terdengar nada sambung di ujung telfon. Tidak juga terangkat, membuatku semakin tidak karuan. Oh, biarkan saja, dia akan tidur di sofa luar hari ini.

Find a Way [exo fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang