19: Tense

9.3K 555 32
                                    

"Mereka itu siapa?"
-Moon Gayoung.

"Maaf, aku menyesal."
-Park Chanyeol.

><><><

Author POV

Besok adalah hari sabtu dan telah diumumkan bahwa universitasnya dan Chanyeol akan diliburkan karena akan ada hari perayaan. Rasanya senang sampai ingin melonjak ke inti bumi. Dan itu artinya Gayoung dan Chanyeol akan liburan berdua, dan itu pasti akan sangat menyenangkan.

"Kau membayangkan apa?" Tiba-tiba suara itu muncul menghancurkan bayangan liburan weekend Gayoung, saat sang pemiliknya baru keluar dari arah kamar mandi.

Chanyeol menatap Gayoung datar, kemudian melangkah duduk di sampingnya, di atas sofa tiramisu yang empuk ini. Kenapa bawaannya jadi lapar begini?

"Bukan apa-apa." Jawab Gayoung sambil menekan tombol power pada remot TV yang baru saja digenggamnya.

Hening, hanya ada suara orang pembawa berita yang membosankan. Bahkan suara itu hanya masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Sempat-sempat Gayoung menaruh pupilnya ke ujung mata. Ia melirik pelan Chanyeol, seakan ingin mengatakan sesuatu.

Sebenarnya ia ingin mengatakan bahwa ia ingin sekali liburan ke pantai tahun ini. Dan, sisanya bisa ia serahkan pada Chanyeol. Sudah pasti ia akan sangat senang kalau sampai impiannya terkabul.

Chanyeol sendiri masih terus memperhatikan berita tidak jelas itu dengan pandangan kosong. Seakan yang ia lihat adalah bayangan hitam yang tidak ada fokusnya. Dan, seakan-akan ia sedang memikirkan sesuatu yang sampai mengganggu fikirannya.

Gayoung berdehem pelan, "Ehkm."

Dan itu sukses membuat Chanyeol langsung terbangun dari fikirannya. Gayoung sendiri langsung membuka mulutnya dan mulai berani bicara.

"Chanyeol-ah." Panggilnya pelan.

"Hm?" Gumam Chanyeol.

"Aku ingin mengatakan sesuatu."

Chanyeol mengangguk, "aku juga."

Gayoung hanya bisa memandang pupil mata Chanyeol dengan takut-takut. Takut pria ini akan menolak permintaannya. Tapi, ia harus bicara, kalau tidak, impian itu tidak akan pernah muncul di fikiran Chanyeol.

"Sebenarnya aku---"

"Liburan kali ini, sepupuku Jimin akan pergi berlibur kemari. Jadi liburan perayaan besok akan ditemani saudaraku."

Ucapan Chanyeol yang cukup mendesak dan terkesan memotong ucapan Gayoung itu membuat Gayoung terpekur sesaat. Apa lagi, isi dari ucapannya yang sangat bertolak belakang dengan keinginan 'pergi berdua'-nya dengan Chanyeol.

Dan, Chanyeol hanya bisa diam sambil menunggu apa yang akan Gayoung katakan, "Kau mau bicara apa?"

"Uhm." Gayoung menggaruk tengkuknya yang tak gatal, kemudian beralih ke rambutnya, "Uhm, tidak ada."

Tanpa berniat mencari tahu, Chanyeol hanya mengangguk mengiyakan seakan langsung percaya pada dusta Gayoung yang jelas terlihat. Gayoung sendiri hanya bisa membelalak tak percaya hanya karena melihat rasa tak peduli pria ini.

"Jadi, kapan sepupumu itu datang?" Tanya Gayoung sambil mematikan TV yang cukup membisingkan telinganya itu.

Gayoung berharap, bahwa sepupu Chanyeol datang terlambat, agar waktu berdua itu tidak pupus begitu saja. Air wajahnya sedikit berubah, berharap bahwa apa yang ada difikirannya benar-benar terjadi.

Find a Way [exo fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang