3

17.4K 1.1K 18
                                    

Gayoung POV

Keesokan harinya☺

Silau matahari menusuk-nusukku. Sudah kubilang aku tidak bisa tidur didalam keterangan. Dan siapa yang membuat silau seperti ini.

Aku berkali-kali membalikkan tubuhku dan menutupi kepalaku dengan bantal, tetapi tetap saja. Aku tidak tahan. Aku langsung membuka selimutku dan membuka mataku lebar-lebar. Jendela itu, terbuka lebar. Pasti ada yang membukanya, dan siapa lagi kalau bukan pria itu.

Aku berjalan ke jendela itu. Dan disana, pria itu sedang berlari-lari kecil memutari kolam renang. Dia memang sangat tampan dengan celana selutut itu. Aku saja hampir terpukau olehnya.

"Yaa! Kau yang membuka jendelaku?" dia menatapku dan menyipitkan matanya, karena silaunya matahari menerpa penglihatannya.

"MWO?" dia berteriak dan mungkin dia tidak mendengarku tadi.

"KAU YANG MEMBUKA JENDELAKU?"

"NE, WAEYO?"

"KAU MASUK KE KAMARKU?"

"TIDAK"

dia kembali berlari-lari kecil memutari kolam.

"LALU BAGAIMANA CARAMU MEMBUKANYA"

"FIKIR SAJA SENDIRI"

Dia terus berlari-lari kecil. Dan oh tuhan, lihat pria itu. Menurutku dia cukup sempurna di kalangan laki-laki. Aku tidak percaya kalau dia bilang "tidak ada yang mau padaku". Sangat mustahil.

Aku mengganti piyamaku dengan menambahkan baju berbahan siffon sleeveless di luar tanktop ku. Dan mengganti celanaku dengan hotpants jeans.

Aku turun ke bawah, aku menuju ke bar dan mengambil segelas air putih. Pintu kaca besar yang mengarah ke kolam itu membantuku melihat Chanyeol yang masih berolahraga disana. Aku meneguk air putih di gelasku dan sambil terus memperhatikan pria itu.

Mataku ingin sekali pergi, tapi kenapa susah sekali untuk memindahkan penglihatanku. Saat aku benar-benar memperhatikannya, dia menoleh ke arahku. Dan dia membuatku tersedak. Dan ya, bagus bar ini basah. Dia tertawa melihatku. Yayaya, terserah kau saja.

Aku mengambil serbet di dalam lemari dan ku bersihkan bekas air yang tumpah ke bar. Dan tiba-tiba saja dia menghampiriku.

"Kau kenapa?" ucapnya sambil tertawa. Aku mengusap mulutku yang basah dengan tangan. Aku menatapnya dengan kesal.

"Kau tidak kuliah?" ujarku.

"Tidak, aku libur. Kau sendiri? Kau tidak kuliah?"

"Mana mungkin aku kuliah, uangku tidak akan cukup, aku bekerja saja. Lagi pula masih ada banyak lowongan di luar sana" ucapku sambil terus mengelap bar dengan serbet.

"Yaa! Mana mungkin kau harus bekerja, kau belum cukup tua untuk melakukan itu"

Dia memberi tahuku tapi aku tidak peduli. Ya siapa yang harus susah-susah memikirkan sekolah dan menghabiskan uang? Hanya mereka yang mampu saja.

"Sayangnya aku tidak peduli"

Aku menaruh lap itu dan segera kembali ke kamarku. Dan meninggalkan Chanyeol begitu saja. Dia bahkan tidak memanggilku. Oke, sebenarnya aku tidak berharap. Tapi setidaknya dia memanggilku itu sudah cukup.

Ku keluarkan ponselku, dan tentu saja aku langsung menelfon ibu.

"Eomma?"

"Gayoung-ah, bagaimana kabarmu disana?"

"Baik, bu. Ibu sendiri bagaimana?"

"Ibu cukup baik disini, bagaimana? Apa kau sudah menentukan sekolah?"

Find a Way [exo fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang