005. Hello Mantan!

23 16 1
                                    

" Yang tersisa hanya rasa benci. "

~~~~~~~~123~~~~~~~~~

Kafi yang sedang menjaga pintu bingung, lantaran para siswa mendadak ricuh dan lari ke kelasnya masing-masing.

" Ngapain, kenapa mereka lari - larian? Ada zombie kah?." Pikir absrud Kafi.

" Woy pulang woy!. " Ryan teriak lantang dengan wajah penuh kegembiraan.

Anak-anak 12A terlihat menuju kelasnya, Kafi segera melihat ke dalam apakah Ansaira sudah menyelesaikannya.

" Ternyata udah. " Monolog Kafi, tak lupa dengan kode anggukan dari Ansaira.

Belum sempat menanyakan alasan dipulangkan, badan Kafi di dorong oleh Ryan lantaran menghalangi pintu. Kafi pun hanya pasrah.

Ansaira yang bingung melihat teman-temannya membawa tas, mencoba untuk bertanya kepada Andini teman sebangkunya.

" Andini ini kenapa pulang tiba-tiba?." Andini tak menjawab, Ansaira kembali diabaikan.

Beruntungnya Agniezka dan kawan-kawannya tidak menyadari, Ansaira memakai Hoodie untuk menutupi roknya.

Tak butuh waktu lama, kelas menjadi hening. Semuanya sudah pulang. Ansaira mencoba mengintip dari jendela, untuk melihat apakah masih banyak orang.

" Masih ada beberapa anak yang ikut ekskul. " Kafi mengagetkan Ansaira.

Sedangkan Kafi hanya tersenyum melihat wajah kaget Ansaira, lucu itu yang ada dalam benaknya.

" Lo masih belum pulang?."

" Belum. "

" Kenapa?. "

" Nungguin Lo. "

Ansaira kaget mendengar jawaban Kafi. Sedangkan Kafi melengos pergi begitu saja, mengambil tas miliknya.

" Ayo pulang. " ajak Kafi.

" Ga bisa, lu duluan. " tolak Ansaira.

Ansaira mengambil tasnya, berniat pergi. Namun Kafi kembali bertanya.

" Kenapa emangnya?. "

" Jangan sampai lo dimusuhi karena bicara sama gue. "

" Gue ga takut, Ansaira. " jawab Kafi lembut.

Ansaira mencoba mengalihkan pembicaraan.

" Makasih untuk hoodie nya, gue balikin besok. "

" Makasih? Gitu doang?. "

Ansaira mengerenyitkan dahi.

" Gue udah ngelakuin hal yang besar, masa cuma makasih. " Kafi berdiri dihadapan Ansaira.

" Bayangin kalau ga ada gue, akan se-memalukan apa tadi. " Sombong Kafi.

Ansaira benar-benar tidak mengerti seperti apa watak Alkafi Wafa Ragnala ini.

" Terus mau Lo?." Tawar Ansaira pasrah.

Kafi berjalan menjauh beberapa langkah dari Ansaira, namun ia berbalik lagi.

" Gue pikir dulu, tunggu aja. " Ucap Kafi, disertai eye smile yang ia miliki.

" Sampai jumpa, Ansaira Maheswari. " Kafi melambaikan tangan dan benar-benar pergi.

Tanpa sadar, Ansaira tersenyum dengan tingkah Kafi. Ia segera meninggalkan kelas, namun matanya tak sengaja tertuju pada bangku belakang, masih ada tas yang entah dimana pemiliknya.

Kondisi sekolah sudah lumayan sepi, hanya ada beberapa siswa ekstrakulikuler. Namun mereka tak memperdulikan Ansaira.

Hampir setengah jam Ansaira menunggu jemputannya, namun tak kunjung datang. Hingga samar-samar terdengar suara motor, semakin dekat suaranya semakin kencang.

Seorang cowok mengendarai motor sport hitam dengan kecepatan tinggi, hingga menyimpratkan air kotor dari genangan air yang diterobos.

" Hoodie nya. " Ansaira segera mengecek Hoodie tersebut takutnya terkena cipratan air.

" Untung saja hanya sedikit. " Ansaira lega.

Dari kejauhan si pengendara motor berhenti sejenak dan melihat ke arah Ansaira. Senyuman licik terukir di bibirnya. Lalu, kembali melajukan motornya.

Ansaira pun melihat itu, dan ia juga tahu siapa pengendara motor tersebut. Bagaimana pun juga ia pernah menjadi satu-satunya perempuan yang dibonceng dengan motor itu.

" Lama tak berjumpa, Juan. " Monolog Ansaira, ada sedikit penyesalan.

~~~~~~~~~123~~~~~~~~~

Juan Felix Pradana, tak peduli lagi seberapa cepat motor yang ia kendarai. Hatinya benar-benar tak karuan setelah melihat sang masa lalu Ansaira Maheswari kembali. Kilasan ingatan tentangnya menyesakan dada.
Bagaimana dulu semuanya berakhir begitu saja.

Ansaira dan Juan merupakan sepasang kekasih. Juan menyukai Ansaira sang Kaka kelas yang menawan. Juan tahu begitu banyak laki-laki yang menyukai Ansaira, namun rasa sukanya tak bisa ia bendung.

" Aku suka sama kamu, Ansaira. " Juan berucap tegas dengan penuh harap.

Ansaira tak menyangka adik kelasnya ini berani mengungkapkan isi hatinya. Walaupun dia bukan laki-laki pertama yang melakukannya.

" Aku tau, mungkin aku bukan pria pertama yang menyatakan cinta. Namun cinta yang aku miliki ini sangat tulus. Jadi tolong, mau ya jadi pacar aku?." Harap Juan.

Entah apa yang ada dalam pikiran Ansaira, namun ia menerima Juan begitu saja. Tentunya Juan sangat bahagia, mendapatkan sang primadona sekolah.

Bahkan pada saat itu, Juan tak masalah dengan permintaan Ansaira untuk merahasiakan hubungan mereka. Jadinya ketika di sekolah mereka bagai orang tak kenal, terutama Ansaira. Namun, Juan selalu menunggu Ansaira di depan kelasnya sekadar untuk menyapa.

Bagi Juan menjadi kekasih Ansaira adalah pencapaian terbesarnya. Walupun Ansaira tak pernah menganggap hubungan itu ada. Bahkan terkesan hanya Juan yang bersemangat untuk hubungan ini.

Ia tak peduli berapa kali di abaikan, Juan akan selalu memaklumi setiap alasan yang diberikan Ansaira.

Namun menjalin hubungan seperti itu melelahkan. Hingga pada suatu hari Ansaira mengakui di media sosial bahwa ia tak memiliki pacar. Tentu saja Juan marah dengan hal itu.

" Aku ini pacar kamu, Ra. Kamu pernah anggap ada gak sih?!." Tanya Juan.

" Aku kan udah bilang, hubungan kita tuh backstreet jadi ya ini resikonya. " Bela Ansaira.

Juan kita hanya akan sampai di sana. Namun, nyatanya tak lama setelah itu. Ansaira memutuskan hubungan begitu saja hanya melalui pesan singkat. Ansaira juga menolak menemui Juan, dan ketika berpapasan pun Ansaira seolah tidak pernah kenal dengan Juan.

Tak lama setelah itu, kabar buruk tentang Ansaira pun menyebar. Hubungan mereka benar-benar berakhir, Ansaira keluar dari sekolah.

Satu tahun berlalu, tak pernah ada kabar sedikitpun. Namun, mengapa dipertemukan kembali?. Di saat, yang tersisa hanyalah rasa benci.

Juan menghentikan motornya, dan memukul-mukul stir kemudi untuk melampiaskan amarahnya.

" Lo harus rasain, apa yang Lo lakuin ke gue dulu. " Monolog Juan, penuh kebencian.







See you next Bab 😘👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

|| Different Pain, Same Love ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang