" Hal yang lalu, tak dibiarkan berlalu "
~~~~~~~~123~~~~~~~~
" Gue ga nyangka, sang Most Wanted Ganarui sekelas sama kita. " Kiara, siswa kelas 12A mencoba memulai pembicaraan.
" Most Wanted apaan, cewe munafik, cewe murahan kaya gitu. " Tiana menimpali dengan ucapan yang penuh ketidaksukaan.
" Iya sih, tapi kenapa bisa dia kembali ke sekolah setelah bikin nama Ganarui jelek. " Tanya Kiara kembali.
" Yang pasti ada orang dibelakangnya. " Timpal Tiana lagi.
Sementara itu, Agniezka hanya diam dengan tatapan yang sulit diartikan.
" Yang pasti jangan bikin dia tenang berada dikelas kita. " Ucap Agniezka.
" Pastinya, ga Sudi banget gue sekelas sama orang kaya dia. " Timpal Tiana.
" Tapi kalian udah nyebarin kembalinya dia kan?. " Tanya Agniezka.
" Udah gue sebarin, lu liat aja grup chat rame tuh. " Jawab Kiara.
Pembicaraan mereka terhenti usai seorang siswa tampan memasuki wilayah kantin.
Agniezka buru-buru merapihkan rambutnya dan menghampiri si pria.
" Hai kaf, tumben sendiri. " Agniezka mencoba bersikap manis, tanpa di suruh Agniezka duduk dibangku di sampingnya.
" Kenapa emangnya kalau sendiri?. "
" Kan bisa minta gue buat temenin, siapa tau lu belum hafal lingkungan sekolah ini. " Kembali bersikap manis.
" Ga perlu, ada Erzie sama Ryan. " tolaknya halus tanpa menatap lawan bicara.
" Tapi kan mereka lagi futsal sekarang. " Agniezka mencoba membujuk.
Tiba - tiba dua orang cowok lengkap dengan pakaian futsal, menyerukan nama Kafi. Tentu saja mereka adalah Erzie dan Ryan.
" Woy Kafi!. " Teriak Erzie.
" Yoi! " Sahut Kafi, ia pun meninggalkan Agniezka tanpa membalas perkataan Agniezka lagi.
Kiara dan Tiana yang menyaksikan merasa kasihan kepada Agniezka yang masih diabaikan oleh cowok.
" Alkafi Wafa Ragnala, akan ada saatnya lu bertekuk lutut dihadapan gue. " Ucap Agniezka dengan tatapan tak luput dari Cowok yang sedang bercanda dengan dua temannya itu.
" Eh kaf, lu sampai kapan mau nyia-nyiain cewek kaya Agniezka. " Tanya Ryan.
" Heran gue, tipe cewek lu tuh kaya apa sih. Seorang Agniezka aja lu kacangin." Erzie ikut berbicara.
" Jangan-jangan lu ga suka cewek?." Ledek Ryan.
Kafi tak menjawab ia hanya menatap Erzie dengan tatapan yang memuja.
Ryan yang menyaksikan itu semua tak sanggup berkata-kata hanya mampu menutup mulutnya, hingga ia kelepasan menggebrak meja. Membuat mereka bertiga menjadi pusat perhatian di kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Different Pain, Same Love ||
FanfictionKarena suatu Rumor, Ansaira Maheswari terpaksa keluar sekolah. Satu tahun kemudian, berkat bantuan seseorang ia kembali ke sekolah. Sayangnya, rumor tersebut telah menjadi buah bibir. Akibatnya, Ansaira menjadi bahan olok-olokan para siswa. Terlebi...