Bab 13

1.3K 138 9
                                    

Selalu membaca semoga kalian suka maaf dengan typo

.
.
.

Typo tandai

.
.
.

" Dek, gimana udah mendingan " tanya Eric

Jake mengangguk " Adek udah bilang berapa kali Bang, Adek udah mendingan " jawab Jake kesal

" Dek, saran Kakak nih kamu jangan dulu Sekolah deh " ucap Jeno tapi lebih kearah membujuk

Jake me resleting tas nya dan mendengus " Kakak Abang, Adek udah sehat lagi pula Adek udah 2 Minggu gak masuk Sekolah loh "

" Genapin aja satu bulan " ucap Eric santai

" Kakak Abang, Adek udah ketinggalan banyak  , pokok nya Adek mau Sekolah hari ini " ucap Jake

" Ngak, Kakak gak kasih izin kamu Sekolah hari ini " ucap Jeno

" Abang Juga " tambah Eric

" HUWAAAAA BUNDAAAAAAAA " teriak Jake sambil menangis keras

.
.
.

.
.
.

" Jungwon " Jungwon menolehkan kepalanya kearah sumber suara

" Kak Jay, ada apa Kak " tanya Jungwon

Jay mengigit bibir bawahnya dan berdiri diambang pintu, bukannya menjawab Jay malah terdiam

Jungwon yang melihat itu memilih melanjutkan aktivitas nya untuk memasukkan buku kedalam tas, setelah selesai ia kembali menutup tas nya

" Kak, bisakah kau menyingkir aku akan berangkat Sekolah " ucap Jungwon karena Jay masih setia berdiri di ambang pintu kamarnya

" Maaf "

" Maaf, maaf untuk apa Kak " tanya Jungwon tapi Jay malah terdiam

Melihat Jay yang terdiam, Jungwon memutar mata nya sebal " Minta maaf itu yang jelas Kak, maaf kak aku harus segera pergi jadi aku mohon kepada Kakak untuk menyingkir "

Jay segera menyingkir, setelah itu Jungwon melewati Jay yang masih terdiam

Jay menatap kepergian Jungwon, ntah kenapa rasanya sulit sekali mengucapkan maaf dan menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya

" Won, dah selesai " tanya Sunoo

" Dah, ayo kita berangkat aku ada piket " sahut Jungwon

" Pah, Kita berangkat dulu yah " Pamit Jungwon pada James

" Kalian gak bareng Kakak kalian " tanya James

Sunoo menggeleng " Males Pah, lagi pula tuh orang belum siap siap selain  itu Jungwon ada piket "

James hanya mengangguk, iya paham dengan hubungan anak anaknya dan dia bukan tidak ada niat untuk mendamaikan anak anaknya  , karena dia yakin perang dingin antara si kembar dan Kakak nya akan segera selesai, hanya saja tinggal menunggu keberanian Jay saja

Jay menghampiri James, ketika si kembar sudah pergi

" Masih sulit " tanya James

Jay hanya terdiam, James menatap nya sekilas dan kembali fokus pada Tab nya

" Papah ngak bisa bantu kamu, berani berbuat berani bertanggung jawab, turunkan ego mu Jay "

" Jay sudah berusaha Pah "

James menyimpan Tab nya dan menatap dalam anaknya

" Kamu tidak berusaha Jay, tidak pernah yang Papah lihat kamu hanya berlari terus berlari, apa kamu pikir Jungwon hanya akan memaafkan mu dengan satu kata? Tidak Jay , permintaan maaf haruslah jelas, jika kau meminta maaf sebutkan kesalahan mu, agar orang lain punya alasan untuk memaafkan mu "

Im Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang