Bab 21

913 103 8
                                    

Selamat membaca semoga kalian suka maaf dengan typo

.
.
.

Typo tandai

.
.
.

' Jaeyoon kenapa kau bisa sebaik itu, padahal selama aku mengenalmu kau pribadi yang blak-blakan '

( Saya tidak bisa seperti Tuan, rasanya sulit sekali melawan Sean dia selalu berhasil mengintimidasi saya               (。ノω\。) )

Jake terdiam, ia akan membiarkan Jaeyoon menceritakan semuanya

( Dari dulu saya berusaha melawan nya tapi selalu gagal dan berakhir saya yang salah di mata Keluarga saya sendiri, Sean itu pintar dan licik ditambah dia sang penulis Dandelion Spring dia jadi bisa semena mena terhadap saya  , saya selalu melakukan hal yang berbeda-beda tetapi selalu gagal, hingga pada kehidupan yang ke 6 , Sean mengatakan jika saya ingin mengalahkan nya saya harus sedikit lebih pintar dan licik, saya hanya bisa menangis pada saat itu , perasaan benci sangat besar membuat saya bertemu dengan nya, saya memohon pada Malaikat Kematian agar saya diberikan kesempatan untuk dapat membalaskan rasa dendam dan sakit hati saya terhadap Sean, termasuk dendam Keluarga Lee terhadap Sean)

' Dendam Keluarga Lee '

( Sean sangat jahat Tuan, dia tidak pernah puas, dia sangat serakah Tuan, karena dia Bunda dibunuh Ayah, Ayah kemudian bunuh diri, Kak Jeno dan Abang Eric berakhir di hukum mati karena tuduhan Sean, jika Sean tidak memfitnah Bunda bermain api Ayah tidak akan gelap mata dan membunuh Bunda lalu berakhir Ayah yang menyesal karena Bunda tidak selingkuh, Ayah tidak akan bunuh diri karena rasa menyesal nya, jika bukan karena tuduhan Sean yang mengatakan jika Kak Eric dan Bang Jeno akan memperkosa dan kemudian membunuh nya  , Kak Jeno dan Bang Eric tidak akan dihukum mati hiks Sean dia sangat jahat hiks padahal dikehidupan yang ke 3 hingga ke 5 aku selalu mengikuti ucapan nya hiks tapi kenapa dia tetap mengusik keluarga ku hiks aku membenci nya hiks apa tidak cukup dia merebut Keluarga Kim dari ku hiks, aku membencinya Jake hiks karena dia aku harus kehilangan Matahari ku hiks padahal dikehidupan yang ke 6 aku malah menjauh dari nya seperti yang dilakukan oleh Tuan hanya saja kami hidup sederhana, tapi dia tetap mengusik ku hiks aku membenci nya Tuan hiks malah dia semakin parah hiks aku membenci nya hiks sangat membenci nya hiks )

Rasanya Jake ingin memeluk Jaeyoon, tapi dia tidak bisa

' Apa Sean tahu jika kau ikut bersama nya dalam setiap kehidupan '

( Tidak Tuan saya memutuskan untuk diam, karena saya takut hiks )

' Jaeyoon jangan panggil aku Tuan, dan hapuslah air mata kesedihan mu itu  , karena aku akan membayar tunai semua nya '

( Tuan, maksud ku Jake terimakasih banyak karena sudah mau membantu ku)

Jake hanya tersenyum dan bangkit dari duduknya ia berjalan jalan, memikirkan rencana apa yang harus ia lakukan

" Spot yang sangat indah bukan "

Jake langsung menoleh kearah sumber suara, dia mendecih

" Wow aku penasaran bagaimana bisa kau sepolos itu dihadapan yang lain " ucap Sean

" Dan aku lebih penasaran bagaimana caranya kau menyembunyikan kebusukan mu itu " sahut Jake

Jake menatap sengit Sean, sepertinya anak itu sedang memikirkan sebuah rencana

"Menurut mu, bagaimana jika aku terjatuh dari sini " Sean menatap kebawah, saat ini mereka sedang ada diatas tebing curam yang langsung mengarahkan kearah sungai

" Apa kau sudah merasa kalah hingga ingin mengakhiri hidup mu " tanya Jake

" Aku merasa kalah, dalam mimpi mu Jaeyoon " ucap Sean

Sean langsung melangkahkan kaki nya, ia berniat akan menjatuhkan diri nya kedalam sana dan kemudian dia akan meneriakkan nama Jaeyoon

Sean sangat yakin diri nya tidak akan mati, karena jarak tebing dan sungai tidak lah terlalu tinggi meskipun sedikit curam yang penting dia bisa menghindari batu itu dia akan selamat

" Sean apa yang akan  kau lakukan, apa kau gila " Jake benar benar tidak menyangka jika Sean benar-benar gila

Jake berusaha menarik tangan Sean, balas dendamnya belum selesai bahkan dia baru akan berniat

Terjadi perkelahian antara Jake dan Sean, Jake berusaha menarik Sean agar tidak melakukan hal yang gila karena Jake yakin rencana Sean buka  hanya itu

Jake membalik posisi mereka hingga Jake sekarang berada di tepi jurang, Sean kembali ingin membalik posisi mereka tapi sayangnya gagal dan malah membuat Jake kehilangan pijakan nya, Jake berusaha meraih tangan Sean tapi gagal hingga akhir Jake terjatuh

Sean yang melihat Jake terjatuh sedikit shock, bagaimana tidak ia melihat tubuh Jake yang berguling-guling dan sesekali tubuh terbentur oleh bebatuan sebelum benar-benar tenggelam

" HAHAHHAHAHAHA " Sean tertawa ketika melihat air sungai yang mengeluarkan warna merah darah, ini benar benar diluar dugaan nya

" Akhirnya dia mati juga, dia pasti mati bukan " ucap Sean pada dirinya sendiri, dengan begini kasih sayang Keluarga Kim akan sepenuhnya untuk dirinya

" Sayang sekali dikehidupan kali ini pun kau tidak bisa mengalahkan ku, tapi ntah kenapa rasanya aku sedikit kesal karena tidak bisa memberikan mu penderitaan " ucap Sean datar

.
.
.

.
.
.

( Jake bangun, Jake hiks)

Jaeyoon berusaha membangunkan Jake, tapi tidak kunjung mendapatkan respon, Jaeyoon tidak boleh kehilangan lagi, Sean tidak boleh merebut milik nya lagi

( Tuan Shotaro, Tuan Shotaro, Tuan Shotaro hiks )

Jaeyoon memanggil Shotaro beberapa kali, ia berharap Shotaro dapat menolong nya kali ini

( Tuan hiks, Tuan Shotaro saya mohon muncul hiks bantu saya hiks)

Jaeyoon menangis sejadi-jadinya, dia benar-benar ketakutan, seharusnya dia tidak boleh egois  , ini salah nya

Jika Jake mati dialah yang seharusnya disalahkan karena dia lah yang membawa Jake kemari

.
.
.

.
.
.

Wanita paruh baya itu menatap mata anaknya yang perlahan terbuka tapi sesekali anaknya menutup nya kembali, wanita itu menutup mulut dan hidungnya ia tidak menyangka jika penantian nya sia-sia

" Anak Ibu, akhirnya bangun juga " ucap Wanita itu berusaha menahan agar tangis nya tidak pecah

Jake menatap langit langit ruangan dimana dia berada, apa diri nya ada di Rumah Sakit

" Jake "

Suara siapa itu, kenapa suara itu sangat asing ditelinga nya, Jake menoleh dapat ia lihat wanita seumuran Tiffany

" Tante kenapa " tanya Jake dia langsung meringis sakit, rasanya tenggorokan nya sangat sakit

" Sayang jangan dulu berbicara, ini Ibu sayang "

Jake terkejut mendengar itu, Ibu?

" Jake, akhirnya kamu bangun juga hiks "

Jake langsung kembali menoleh, dia menatap tidak percaya pada apa yang dia lihat, di depannya ini adalah Ibu panti

Apa yang terjadi sebenarnya?

Bagaimana bisa Jake bisa kembali kesini?

" Jake, kenapa diam saja, kamu baik baik saja bukan " tanya wanita yang mengakui diri nya sebagai Ibu Jake

Jake masih terdiam, pikiran nya kacau, ia senang bisa bertemu Ibu Panti tapi dia juga merasa sakit

" Bunda hiks "

.
.
.

.
.
.

Tbc

Im Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang