11. RANSOM

764 99 2
                                    

Saat ini Nana tengah berada di kamarnya, ia sedang mengoreksi pekerjaan anak-anak didiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Nana tengah berada di kamarnya, ia sedang mengoreksi pekerjaan anak-anak didiknya.

"Astaga Acel, bisa bisanya pesan yang terkandung dalam cerita malah jawabnya semut tidak boleh nakal nanti tidak dapat kawan!, ini benar sih tapi ini kayak dia lagi ngomelin semut jatuhnya" monolog Nana sembari menggeleng kepala.

Tok tok tok.

Nana yang masih asik dengan kertasnya itu menoleh ke arah pintu kamarnya.

"Iya sebentar" ujar Nana sembari beranjak untuk menuju ke arah pintu kamar.

Ceklek.

Pintu kamar Nana buka dan menampakkan Bam di sana.

"Oh Paman Bam, ada apa Paman?" Tanya Nana.

"Mama-nya Tuan Jeno meminta saya untuk memberitahu kalau ia datang, katanya ia ingin bertemu denganmu Na" jawab Bam.

"Oh Nenek Baik datang?" Tanya Nana.

Bam mengangguk sebagai jawaban.

Nana tersenyum dan langsung berlari menuruni anak tangga menuju ke lantai bawah.

Sesampainya di lantai bawah, lebih tepatnya di ruang keluarga, Nana menemukan Mama Paman baik-nya di sana.

"Nenek Baik!" Seru Nana.

Mama Jeno menoleh dan tersenyum senang saat melihat Nana

"Aigoo lucunya Nana... Sini sayang!" Seru Mama-nya Jeno.

Nana pun menghampiri dan langsung memeluk tubuh Mama-nya Jeno.

"Nenek Baik kemana saja? Kenapa lama sekali tidak main ke mansion Paman Baik? Nana kan rindu.." Tanya Nana sedang intonasi sedihnya.

Mama-nya Jeno terkekeh sembari mengusap punggung belakang Nana.

"Nenek keluar kota ikut kakek nya Nana kerja" jawab Mama-nya Jeno.

Nana mengangguk sembari menguraikan pelukan mereka.

"Nenek Baik semakin cantik" puji Nana.

"Bisa aja memuji nenek kamu ya" ujar Mama-nya Jeno sembari mencubit pipi Nana gemes.

"Sudah ketemu?" Tanya seseorang yang membuat Nana menoleh ke sumber suara.

"Wah ada Kakek Baik juga!!" Seru Nana saat melihat Papa-nya Jeno.

Papa-nya Jeno mendekat dan sembari terkekeh.

Lalu ia mengusap rambut Nana.

"Makin berisi ya kamu Kakek lihat, bagus lah berarti Paman Baik-nya Nana itu tidak gagal merawat Nana" ujar Papa-nya Jeno.

Jeno yang tadi datang bersama sang Papa itu tersenyum bangga.

"Iya Kakek Baik! Nana selalu makan enak dan banyak di sini" balas Nana.

RANSOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang