16. RANSOM

1.3K 98 15
                                    

Seperti yang sudah di niatkan Nana dari awal kalau ia akan pergi ke makam Ibu nya yang berada di desa tempatnya dulu di kucilkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang sudah di niatkan Nana dari awal kalau ia akan pergi ke makam Ibu nya yang berada di desa tempatnya dulu di kucilkan.

Nana memakai masker dan juga topi agar warga di sana tidak mengenalinya.

Memang selama ia pergi ke sana bersama Paman Baik-nya itu tidak ada hal buruk yang terjadi, tidak ada yang berani mencemooh Nana dan sebagainya.

Tapi Nana perlu waspada, setidaknya untuk menghindari sakit hati dan amarah semisal mereka mengungkit masa lalu Ibu-nya lagi.

Jika dulu mereka menghina Ibu-nya Nana akan terima karna tidak ada pilihan lain selain menjadi bodoh demi untuk mendapatkan pekerjaan dan uang demi membelikan Ibu-nya obat, sekarang mungkin tidak lagi.

Meski Nana sendiri pun tidak tau apa yang akan ia lakukan semisal itu kini terjadi.

Saat ini Nana memarkirkan motornya  di depan kawasan makam.

Warga desa cukup banyak yang melintas karna makam itu memang berada di antara ramainya penduduk.

Bahkan di samping kiri dan kanan kawasan itu adalah rumah orang.

Nana masuk area pemakaman sembari membawa setangkai bunga yang ia petik di tempatnya mengajar tadi.

"Ibu, Nana datang.." ujar Nana sembari berjongkok di depan makam dan meletakkan bunga yang tadi ia petik itu di atas makam.

Makam Ibu-nya sangat bersih dan paling bagus di antara makam yang lainnya.

Itu semua berkat Paman Baik-nya.

"Ibu.. Nana rindu Ibu" ujar Nana dengan tangannya yang mengusap nisan sang ibu.

"Sudah 14 tahun Ibu meninggalkan Nana, tapi setiap malamnya Nana selalu merindukan Ibu, maaf ya Bu, Nana masih belum bisa mengikhlaskan itu.." lirih Nana.

"Bu, sekarang sudah tidak ada yang merendahkan Nana seperti waktu Nana kecil, Nana bersyukur karna selama hidup bersama Paman Baik, hidup Nana jadi terjamin, walau hidup susah bersama Ibu itu jauh membuat Nana bahagia" ujar Nana menatap makan Ibu-nya sendu.

"Nana tidak tau sampai kapan Nana akan bergantung pada Paman Baik, dan Nana tidak tau kehidupan Nana selanjutnya itu seperti apa nantinya. Nana selalu resah bukan karna takut kehilangan apa yang Nana punya dari Paman Baik, Nana resah semisal masa Nana dan Paman Baik sudah habis, ketika Paman Baik akan memulai hidup barunya, kemana ya Bu Nana akan pergi?" Tanya Nana.

"Karna Nana sangat tau, Nana itu hanya orang asing yang menumpang di hidup Paman Baik, semua yang ada di diri Nana ini dari Paman Baik. Nana tidak punya apapun di dunia ini lagi selain Ibu yang dulu Nana punya" ujar Nana sembari menghela nafas.

"Bu, doa'in Nana ya agar kuat dalam menjalani hidup, apapun itu masalah dan ujiannya nanti" ujar Nana sembari tersenyum.

"Huft.. Nana pulang dulu ya Bu, eh tidak Bu, Nana mau liat tempat tinggal kita dulu, mumpung Nana lagi di sini dan tanpa Paman Baik" ujar Nana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RANSOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang