Candi Kidal

66 5 0
                                        

“Senaaa,ayo cepetan dek katanya mau jalan-jalan!” Ujar Sandra dari ruang tamu yang disambut nada teriakan Sena dari dapur. “Sarapan dulu mbak!!” Ujar Sena sambil mengunyah nasi goreng buatan ibu mereka. “Gak ah aku lagi diet” ujar Sandra. Mendengar perkataan mbak nya Sena langsung tersedak dan terburu buru tangannya meraih gelas disampingnya. Sena langsung meneguk air yang diambilnya secara sembarangan. “Wei gak salah dengar kuping ku ini?” Ujar Sena, dalam kata-katanya terdengar seperti ucapan meledek. Sandra hanya membalikkan bola matanya dan bersikap acuh pada pertanyaan adiknya. 

“Lho nduk Sandra nggak sarapan dulu to?” Tanya ibu kepada Sandra. “Enggak Bu Sandra masih kenyang” “LAGI DIET BU MBAK SANDRA!!!” Ucap Sena dengan sedikit teriak. Ibunya tersenyum kepada Sandra dan mengelus rambutnya dengan penuh kasih. “Nduk, sekarang kamu sudah besar sudah kuliah kamu harus bisa jaga diri kamu sendiri masa apa apa masih ibumu ini bagaimana kalau kamu jauh dari ibu dari ayah dan dari Sena?” Sandra tertegun sebentar mendengar celotehan ibunya. Ya ibunya memang hobi menggomel tapi kali ini omelannya serasa berbeda. 

“Ya buk” Jawab Sandra singkat. “Kalian mau kenama to ?” “Ini buk Sandra mau ke candi kidal mau observasi disana buat tugas skripsi” . Ibunya kembali lagi tersenyum kepada Sandra. Tatapan mata ibunya seperti tatapan pilu entah kenapa ibunya menatap Sandra seperti itu. Tapi memang tak bisa dipungkiri lagi Sandra bagaikan anak emas dikeluarga nya Sandra adalah anak perempuan satu satunya dikeluarga nya. Kakak pertama nya bernama Sahdan bertugas diluar kota menjadi TNI sama seperti almarhum ayah mereka. Sedangkan Sandra masih mengenyam pendidikan kuliah dengan jurusan sejarah. Sementara itu Sena si anak bungsu mengenyam pendidikan MA. 

“Gimana mbak jadi berangkat gak nih?” Ucap Sena. “Iya iya sen sabar dikit to mbak masih siap-siap” mata Sena otomatis mendelik mendengar ucapan mbak nya. Dalam pikiran nya bukannya dari tadi dia berbicara dengan ibu Sena menganggap mbak nya itu sudah benar benar siap tinggal menunggu Sena saja. “Apalagi sih mbak??” Ujar Sena sambil sedikit merengek. “Ushhh mbak mau pakai beberapa tambahan riasan kayaknya wajah mbak masih pucet” Sena langsung memukul jidatnya. “aelah mbak udah cantikkkk!!!” Ujar Sena. “Ah masa sih sen, mbak nggak keliatan pucet?” “Aduh mbak mbak kan masih hidup kecuali kalau jadi mayat ya pucet , aelah!!” Ucap Sena sembarangan. Sandra langsung melempar kan parfum yang ada ditangannya pada Sena. “Kalau ngomong itu dijaga dek, itu mulut pedes amat!!!” “Ya iya dong kan manisnya jatuh ke wajah Sena semua” “idihhh”. 

Setelah melewati perdebatan yang luar biasa itu adik dan kakak ini akhirnya berkendara juga menuju candi kidal. Angin sepoi sepoi-sepoi berhasil menerbangkan rambut panjang Sandra yang terurai. “Dek dek rambut mbak berantakan nih!” “Haa, apa mbak mau berak??” “Berantakan dek, berantakan” “POM bensin masih jauh mbak” “BERANTAKAN dek!!!” Sena tetap mengeyel bahwa POM bensin masih jauh. Karena terlalu gemas dengan adiknya Sandra menempeleng kepala Sena. 

Chtak…

“Ngapain sih mbak !!” “Dasar itu kuping gak ada manfaat sama sekali!” “Hah sekarat ??” . Sandra hampir saja mereog di atas motor yang dikendarai Sena. Adiknya itu sangat menyebalkan , Sandra bahkan pernah berfikir untuk menyekolahkan adiknya di sekolah taruna tujuannya agar Sena bisa meniti karir yang sama dengan almarhum ayah nya namun ada makna terselubung disana dia ingin Sena sedikit Jauh darinya. Namun cinta kasih ibu menyebabkan rencana itu gagal. 

Sesampainya mereka di are candi kidal Sandra sangat kegirangan tempat nya seakan memberikan kesan tenang pada diri Sandra. Sandra langsung memanggil adiknya untuk meminjam hp. Yah karena hp Sandra meluncur ke kubangan air alhasil hp Sena menjadi sasaran empuknya hari ini. “Dek, fotoin mbak yuk kek nya tempat ini bagus bangettt!!!” Sena mengacungkan jempol pada Sandra. “Diitung ya dek kalau jepret , jangan asal jepret” ucap Sandra. Sena hanya manggut manggut. Namun setelah sesi foto itu selesai raut wajah Sandra mendadak berubah menjadi kegeraman. Dia melihat beberapa foto ada yang blur bahkan lainnya malah menampilkan wajah Sandra yang sangat sangat jauh dari harapan alias aib. 

Magische reis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang