Detak

347 41 15
                                    

Typo bertebaran
Alur gaje

(Untuk chat tweet dan etc tolong di abaikan tanggal dan waktunya)

Jeno memperhatikan wajah tampan Renjun yang kini tengah tertidur pulas di tempat tidurnya. Kemudian ia mendekatkan telinganya di dada pria Chinese itu.

Deg...Deg...Deg...

Senyum pria manis itu mengembang saat mendengar suara detak jantung si Aries.

'Masih sama' batinnya.

Sesaat Jeno terdiam menikmati suara detak jantung Renjun. Setelah puas ia pun menjauhkan telinganya dan kembali menatap si Aries.

Mata pria manis kelahiran bulan April itu tampak berkaca-kaca, lalu dengan perlahan tangannya menyentuh dada pria tampan itu.

'Walaupun sekarang semua sudah berbeda, tapi setidaknya detaknya masih sama seperti yang dulu'

.

.

.

"Lihat! Bukannya itu Jeno yang selalu menempel pada presdir Huang" bisik salah seorang wanita pada temannya saat melihat seorang pria manis yang tengah berjalan melewati meja mereka.

"Kau benar, mau apa lagi dia ke sini!" Ujar teman si wanita.

"Entahlah, mungkin dia mau menggoda presdir Huang lagi! Dasar murahan" cibir si wanita di angguki oleh temannya.

"Iya, dasar pria murahan!".

Jeno yang sedang di bicarakan oleh kedua wanita itu sebenarnya mendengar semua ucapan dan cibiran tersebut, namun ia memilih menulikan telinganya dan terus berjalan menuju ke tempat yang menjadi tujuannya yaitu ruangan presdir Huang.

Ceklek

"Renjunie~ aku datang membawa proposal yang kau minta!" Ujar Jeno begitu memasuki ruangan presdir Huang atau Renjun dengan senyum manis yang menghiasi wajahnya.

Ck

Sebuah decakan tak suka terdengar dari Renjun saat mendengar suara Jeno.

"Dimana sopan satunmu, Lee Jeno! Bukankah sudah berapa kali ku katakan padamu, jika ingin masuk ke ruanganku ketuk pintu lebih dulu!" Kata pria Aries itu kesal.

Mendengar itu senyum manis Jeno langsung luntur.

"Maaf!" Ucapnya.

Huh

Renjun memutar bola matanya malas dan mendengus.

"Bawa kemari proposal itu kemudian pulanglah." Ujar Renjun tanpa melihat kearah Jeno yang kini memasang wajah sendu.

"I-iya"

Pria manis itu lalu berjalan mendekati Renjun dan meletakkan map yang berisi proposal yang tadi di bawanya atas meja kerja si Aries, setelahnya ia pamit pulang.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun x JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang