no tittle

293 33 5
                                    

Typo bertebaran
Alur gaje



Malam itu bulan purnama penuh. Jeno yang tengah duduk di tempat duduk favoritnya menatap bulan yang bersinar indah dengan tatapan datar.

Chenle yang berdiri di belakang Jeno menatap ibunya itu sendu.

"Momma! Apa momma sudah tau kabar ayah yang..."

Ucapan Chenle terhenti saat tangan lentik nan mulus milik Jeno yang terbungkus kain sutra biru terangkat mengisyaratkannya untuk berhenti berbicara.

"Momma!" Lirih siluman muda itu sedih.

"Pergilah Chenle-ya, momma sedang ingin sendiri!" Suara merdu itu terdengar dingin.

Chenle menghela nafas panjang lalu berbalik pergi meninggalkan sang ibu sendirian.

Saat tiba di depan paviliun milik sang ibu, Chenle bertemu dengan Renjun, ayahnya.

Tatapan keduanya saling bertemu dimana Chenle menatap ayahnya itu penuh amarah sementara Renjun menatapnya penuh dengan tatapan bersalah.

"Maaf!" Ucap Renjun ketika Chenle berjalan begitu saja melewati dirinya tanpa menyapa.

Setelah Chenle pergi, Renjun melanjutkan langkahnya menuju ke paviliun sang istri.

"Sayang!" Ucapnya begitu memasuki paviliun dan mendapati Jeno yang tengah duduk di balkon sembari menatap bulan purnama.

Jeno yang memang sejak awal sudah mengetahui kedatangan Renjun menoleh dengan senyum tipis di wajah.

Siluman cantik nan manis itu lalu menepuk tempat kosong di sebelahnya mengisyaratkan kepada sang suami untuk duduk sampingnya.

Melihat senyum sang istri, Renjun merasakan nyeri pada hatinya. Siluman tampan itu memejamkan matanya sejenak kemudian ia berjalan mendekati Jeno dan duduk di sampingnya.

Jeno menyandarkan kepalanya pada pundak Renjun setelah suaminya itu duduk di sampingnya.

"Sayang, aku..."

Renjun ingin menyampaikan sesuatu, namun Jeno langsung memotongnya.

"Tidak usah menjelaskannya lagi. Aku sudah tau semuanya!" ucapnya.

Renjun menatap istri manisnya itu.

"Kau tidak marah?" Tanyanya.

Jeno tersenyum kecil.

"Pertanyaan bodoh! Istri mana yang tidak marah ketika mengetahui suaminya menikah dengan orang lain tanpa persetujuannya! Aku marah dan juga kecewa itu sudah jelas. Tapi walaupun begitu aku bisa memaklumi keputusanmu menikahi pemuda itu." Ucap siluman manis itu.

"Kenapa?"

Helaan nafas panjang terdengar dari Jeno.

"Karena aku tau kau sangat ingin merasakan yang namanya di butuhkan sebagai dominan dalam segala hal. Saat bersamaku kau tidak bisa merasakan itu karena aku bisa mengatasi semua hal sendirian tanpa bantuanmu. Sementara saat bersama pemuda itu kau bisa mendapatkannya, benarkan!".

Dapat Jeno rasakan jika Renjun menganggukkan kepalanya membuat siluman manis itu tersenyum kecil.

Jeno sangat tau apa yang di inginkan Renjun namun sayangnya ia tak bisa memberikan apa yang diinginkan oleh suaminya itu karena sejak kecil Jeno sudah di didik untuk mandiri dan harus bisa mengatasi semua masalahnya sendiri tanpa bantuan siapapun sebab sebelum menikah dengan Renjun, Jeno sendiri sebenarnya sudah terpilih sebagai salah satu kandidat calon pemimpin untuk klan silumannya jadi mau tak mau siluman manis itu harus memiliki kepribadian yang kuat dan tangguh.

Dan seperti yang ia katakan tadi, Jeno saat ini sangat marah juga sakit hati. Rasanya ia ingin sekali menghajar suaminya itu, tapi ia juga sadar jika yang membuat Renjun melakukan hal tersebut adalah dirinya sendiri yang tak bisa menjadi seperti yang siluman tampan itu inginkan. Jadi Jeno pun memaklumi perbuatan suaminya itu, meskipun hatinya begitu pedih.

Sesaat keheningan menyelimuti kedua pasangan siluman itu.

Hingga Jeno merasakan jemarinya di genggam erat oleh Renjun.

"Sayang, aku minta maaf! Aku..."

"Bisakah kita tidak usah membahas masalah itu lagi! Sekarang aku hanya ingin menikmati waktuku berdua denganmu tanpa memikirkan hal lain. Jadi kumohon dengan sangat jangan membahasnya lagi!" Potong Jeno.

Mendengar itu Renjun menghela nafas panjang nan berat. Siluman tampan itu tau, walaupun sang istri mengatakan ia memaklumi perbuatannya tapi jauh di dalam lubuk hatinya, siluman manis itu tengah merasakan rasa sakit yang begitu menyakitkan.

Renjun pun menutup mulutnya rapat-rapat dan memilih untuk menikmati waktunya bersama Jeno.

🦊x🐶

???

Ninit 🍊

Renjun x JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang