Demos Oneiroi

490 33 9
                                    

Typo bertebaran
Alur gaje


Renjun as Daffodil
Jeno as Aster


Sinar matahari mengusik tidur seorang pemuda membuat wajah rupawan itu menyerngit kemudian dengan perlahan mata yang terpejam itu terbuka dan mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan silaunya cahaya yang masuk kedalam retinanya.

"Eh!"

Pemuda tersebut tersentak kaget ketika matanya terbuka dengan sempurna dan mendapati langit biru nan cerah di atasnya.

Ia pun mendudukkan diri dan menatap tempat sekelilingnya yang di penuhi hamparan rerumputan juga bunga-bunga liar.

"Dimana ini?"

Bingung pemuda tersebut karena dirinya kini berada di tempat yang asing namun terasa familiar.

"Aster, kau sudah bangun?"

Di tengah kebingungan pemuda tersebut sebuah suara terdengar menyebut namanya sembari bertanya. Pemuda itu atau yang di sebut Aster tadi mengalihkan pandangannya ke asal suara dan langsung mendapati seorang pemuda lain yang tengah berbaring tidak jauh dari tempatnya.

"Kau... Kau siapa?" Tanyanya.

Pemuda lain itu tersenyum lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

"Aku Daffodil" jawab pemuda yang ternyata bernama Daffodil itu.

"Daffodil? Nama yang aneh seperti nama bunga" ucap Aster.

Daffodil tertawa kecil.

"Namaku memang di ambil dari nama bunga, sama seperti namamu yang di ambil dari nama lain bunga Daisy, yaitu bunga Aster" ucapnya.

"Bicara soal nama, dari mana kau tau namaku?"

Aster menatap Daffodil, sementara yang di tatap kembali tersenyum kemudian menunjuk kepalanya.

"Dari sini" ucapnya membuat Aster menyerngit bingung.

"Maksudnya?"

"Tidak usah di pikirkan. Anggap saja aku hanya asal menebak namamu" ucap Daffodil.

Sesaat Aster kembali menatap pemuda itu sebelum kemudian ia mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Oh iya, ini di mana, apa kau tau?" Tanya Aster lagi.

"Tempat ini bernama Demos Oneiroi" jawab Daffodil yang lagi-lagi membuat kernyitan muncul di wajah manis Aster.

"Demos Oneiroi? Tempat apa itu?"

"Sebuah tempat di mana semua orang bisa bermimpi" ucap pemuda berwajah tampan namun cantik di waktu bersamaan tersebut.

"Tempat semua orang bisa bermimpi!" Beo Aster dengan mata yang mengerjap-ngerjap lucu.

"Maksudnya?"

Daffodil mengedihkan bahunya.

"Aku tidak bisa menjelaskannya secara rinci, tapi seperti yang ku katakan tadi tempat ini adalah tempat semua orang bisa bermimpi"

Aster menyerngit tak puas mendengar jawaban dari Daffodil, namun ia tidak bertanya lebih lanjut dan memilih mengatakan tentang hal lain yang sedari tadi menganggu pikirannya.

"Tapi aku sedikit bingung, kenapa aku bisa ada di sini? Seingatku tadi aku sedang tidur di kelas sendirian kenapa saat bangun aku tiba-tiba sudah ada di tempat ini! Apa aku sedang bermimpi atau apa?"

Daffodil tidak menanggapi, ia malah beranjak dari tempatnya lalu mendudukkan diri di sampingnya.

"Awww"

Pekik Aster saat Daffodil mencubit punggung tangannya.

"Kenapa kau mencubitku? Sakit tau!" Kesal Aster karena tiba-tiba di cubit oleh pemuda di sampingnya itu.

"Sakit kan? Berarti ini bukan mimpi dan masalah kenapa kau bisa tiba-tiba ada di tempat ini aku juga tidak tau mungkin semacam takdir" kata Daffodil.

Aster lagi-lagi menatapnya bingung dan setelahnya tak ada obrolan di antara dirinya dan Daffodil.

Aster sibuk dengan pikirannya sendiri sementara Daffodil diam-diam menatapnya dengan tatapan yang dalam dan sulit untuk di artikan.

"Apa kau tidak familiar dengan tempat ini?" Tanya Daffodil kemudian.

Sekilas Aster menoleh padanya kemudian setelahnya pemuda manis itu mengalihkan pandangannya pada area sekitar.

"Ya, tempatnya memang terasa familiar namun juga asing, tapi entahlah aku tidak mengerti yang jelas aku merasa seperti kembali ke rumah setelah sekian lama itu saja"

Daffodil tersenyum lalu tanpa di duga ia mencium pipi Aster, membuat pemuda manis itu terkejut.

"Kau...."

Belum sempat Aster menyelesaikan ucapan tiba-tiba ia jatuh tertidur di pelukan Daffodil.

Rambut halus Aster di belai dengan lembut oleh pemuda tampan itu.

"Selamat datang dan sampai jumpa lagi, sayang. Belum saatnya kau kembali ke dunia mimpi ini. Dunia ini masih belum aman untukmu karena para dewa mimpi masih saling bersitegang. Setelah semuanya aman dan terkendali aku akan datang menjemputmu di dunia manusia" ucap Daffodil.

Pemuda tampan itu lalu mengikis jarak antara dirinya dan Aster, mempertemukan kedua belah bibir mereka dalam sebuah ciuman panjang.

Setelahnya Daffodil menjauhkan wajahnya bersamaan dengan tubuh Aster yang perlahan mulai menghilang dalam dekapannya.

"Sampai bertemu lagi, sayang. Aku berjanji setelah semua ketegangan ini berakhir kita akan kembali hidup bersama dan bahagia seperti sedia kala" lirih Daffodil saat tubuh Aster benar-benar menghilang.

🦊x🐶

Daffodil dan Aster adalah sepasang kekasih di Demos Oneiroi atau dunia/daratan mimpi.

Daffodil dan Aster hidup atau tinggal di daratan mimpi di wilayah milik dewa Fantasos, dewa yang hadir dalam mimpi sebagai benda mati atau objek alam.

Wilayah milik dewa tersebut berupa pegunungan dengan padang rumput dan bunga yang di kelilingi oleh hutan.

Di wilayah tersebut Daffodil dan Aster hidup bersama para peri bunga yang memang sengaja di tempatkan dewa Fantasos di wilayahnya.

Awalnya Daffodil, Aster dan para peri lainnya hidup damai di wilayah tersebut. Namun suatu hari terjadi ketegangan di antara para dewa mimpi yang menyebabkan kekacauan di beberapa wilayah kekuasaan mereka termasuk wilayah milik dewa Fantasos.

Entah karena masalah apa hingga ketegangan tersebut bisa terjadi, tak ada yang tau dengan pasti kecuali para dewa itu sendiri. Yang jelas ketegangan yang terjadi membuat kekacauan besar yang berdampak buruk bagi kehidupan para peri.

Mengetahui itu Daffodil bersama beberapa peri bunga dominan mengirim kekasih mereka untuk tinggal sementara waktu di dunia manusia agar mereka bisa tetap aman. Sementara para peri dominan tetap kembali ke daratan mimpi untuk memantau keadaan.

Mereka berjanji saat keadaan membaik, mereka akan menjemput para kekasih mereka kembali ke daratan mimpi untuk hidup bersama seperti sediakala.

Namun kapan itu, belum ada yang tau karena ketegangan di antara para dewa mimpi seperti belum ada titik terang untuk berakhir.

Fin

Aneh ya?

Mohon dimaklumi lah soalnya ini gue buat berdasarkan mimpi gue yang entah kenapa begitu random dan aneh, karena dari pelajar tiba-tiba gue berubah jadi peri bunga dan tinggal di suatu tempat seperti yang tertera di cerita😅😅

Ninit 🍊

Renjun x JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang