1: The Mistake

1.1K 29 0
                                    

Vince, seorang alpha tingkat atas yang berkharisma, tinggi dan tampan. Tentunya banyak omega-omega yang mengincar untuk menjadi pasangan Vince, entah itu omega wanita ataupun pria. Tetapi, Vince bukanlah seperti pria-pria alpha lainnya yang suka bermain-main atau bahkan memiliki banyak pasangan, ia cukup hanya dengan satu pasangan saja, tapi ia memang masih single sekarang, karena ia masih ingin fokus dengan menjalani cafe baru dan restauran yang baru saja ia buka.

Vince diundang ke acara pernikahan sepupu temannya, dan tentu ia ikut saja. Meski ia tak mempunyai pasangan, tapi ia tak memperdulikan itu dan menikmati acaranya saja. Disaat acara berdansa dimulai, semua orang yang berpasangan sibuk berdansa, sedangkan Vince hanya duduk di bangku-nya dan meminum birnya.

Ketika Vince sedang santai melihat orang-orang yang berdansa itu, matanya tiba-tiba terkunci pada seseorang. Seorang pria pendek bertubuh indah, meski Vince tak bisa melihat jelas wajah pria itu, tapi ia sudah yakin kalau pria ity adalah omega femboy. Karena ia memakai sejenis gaun, dan sedikit menampilkan lekuk tubuhnya.

Vince lalu bangkit dari bangkunya dan menghampiri omega itu, dan menepuk bahunya.

"Permisi." panggilnya, sambil tersenyum tipis.

Omega itu berbalik badan saat merasakan ada yang menepuknya. Matanya agar melebar saat melihat pria alpha jangkung berada di belakangnya persis.

"Oh, hai, ada apa tuan?" tanya-nya ramah dan juga membalas senyuman alpha itu.

"Boleh kutau namamu, omega?"

Omega itu tersenyum lalu mengangguk, dan menyodorkan tangan kecilnya ke depan alpha itu.

"Namaku Leo, dan kau?"

Vince langsung bersalaman dengan omega itu.

"Vince. Apa kau punya teman dansa?"

"Hmm, tidak, kau mau berdansa denganku?" tanya-nya dengan malu-malu, pipinya merona merah.

"Jika kau mengizinkan." nada Vince melembut lalu ia menyodorkan tangannya agar Leo memegangnya.

Leo mengangguk, lalu menggenggam tangan besar Vince. Sang alpha pun langsung menarik pinggang Leo agar mendekat ke tubuhnya, mereka saling pandang selama hampir semenit, mengamati struktur wajah masing-masing.

Jantung Leo sudah berdetak cepat tak karuan, begitu pula Vince.

"Kau...tampan sekali..." gumam sang omega yang lalu membuang muka.

"Terimakasih, kau juga sangat cantik..."

Dan, mereka pun mulai berdansa, mengikuti pasangan lainnya. Lagunya sungguh cocok dengan malam itu, sangat magical, dan Vince merasa seperti ia telah menemukan cintanya, Leo. Perasaan yang belum pernah ia rasakan pada orang lain sebelumnya.
.
.
.
Vince dan Leo berdansa hingga jam menunjuk ke pukul 9 malam, dan acara pernikahan sepupu temannya Vince pun sudah selesai.

Tanpa disadari, Vince telah meminum cukup banyak bir, hingga ia mabuk. Temannya juga sudah pulang duluan, jadi ia tak bisa mengantar Vince. Diruangan itu, tersisa beberapa staf, tamu dan juga Leo, yang sedaritadi mencoba untuk menyadari Vince, tapi tentu sia-sia.

"Vince, ayolah, berdiri aku yang akan mengantarmu pulang."

"Arghh... Tidak, antar aku ke hotel saja... Rumahku sangat jauh darisini..." ucap Vince dengan suara serak nan deepnya. Kepalanya sudah sangat pusing dan terasa berdenyut, ingin rasanya ia cepat berbaring.

"Baiklah, ayo." Leo mengangguk, lalu ia perlahan membopong Vince keluar dari gedung pernikahan itu dan menuju mobil, jujur saja Leo sedikit kewalahan, karena tubuh Vince sungguh berat, apalagi dirinya itu pendek, mana bisa menahan berat badan seperti Vince.

One-NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang