2: We Mate...

721 33 0
                                    

"Hey, kemana kau akan pergi hingga berkemas begitu?" Claudette menghampiri Leo yang terlihat begitu sibuk selama 2 hari terakhir ini untuk mengemasi barangnya.

"Maaf kak, tapi kurasa aku akan pergi ke rumah tante Liona selama 3 minggu, aku... Butuh new start..." ucap Leo lalu ia menghrla napasnya.

"Hm, baiklah, aku mengerti, take your time, tapi jangan sungkan untuk meminta bantuanku jika kau dalam masalah." Claudette tersenyum lembut, lalu ia mengelus kedua sisi pipi Leo.
.
.
.
"Tidak... Tak mungkin aku melakukan itu..." Vince menatap tak percaya video kamre CCTV di depannya itu. Terlihat di video, ada dirinya dan Leo, sedang berhubungan badan, dan disitu Vince melihat ia dengan kejamnya menggenjot Leo tanpa ampun, bahkan ketika Leo menangis meminta berhenti, Vince tetap lanjut.

"Leo... Argh, sialan!" Vince menjambak rambutnya frustrasi, lalu ia menonjok dinding yang ada disampingnya. Ia tanpa sadar ternyata sudah mate dengan Leo.

"Aku harus mencarinya dan meminta maaf, jika tidak aku tak akan tenang!" Vince berlari keluar dari ruangan CCTV itu dan buru-buru menuju lantai bawah.

"Kau sudah selesai? Bagaimana, apa dugaanku benar?" sudah ada Tony di parkiran yang menunggu Vince, mereka berdua datang ke hotel yang diinapi Vince semalam hanya untuk mengecek apa yang terjadi apa itu.

Tak menjawab, Vince langsung masuk ke dalam mobilnya dan membanting pintu mobilnya, membuat Tony agak kaget, tapi lalu ia menghela napasnya dan ikut masuk.

"Mau kemana kau sekarang?"

"Mencari Leo."

"Pria yang kau perkosa itu? Apa kau bahkan tau dimana ia tinggal?"

"Tidak, tapi aku akan terus mencarinya hingga aku menemukannya." jantung Vince sudah berdetak cepat, panik, marah dan juga rasa salah menghantuinya, ia telah mengambil keperawanan pria omega yang tak salah apa-apa. Dan jika ia tak mabuk malam itu, ia pasti bisa dekat dengan Leo sekarang, Vince sebenarnya sudah jatuh hati pada Leo...
.
.
.
Leo sudah sampai di Airport, dengan Claudette yang mengantarkannya.

"Baik-baik ya disana, semoga trauma kamu cepet usai, kakak doakan yang terbaik buat kamu." ucap sang kakak yang lalu memeluk tubuh Leo erat.

"Iya, makasih kak, aku janji akan pulang kalau udah baikan."

Claudette sebenarnya sudah ingin menangis, tapi ia tahan saja, karena Leo 15 menit lagi sudah harus berangkat, gak sempat kalau ada acara nangis.

"Udah, sana pergi, I love you adikku."

"I love you too kak." Leo tersenyum lalu melepaskan pelukannya. Ia mengambil kopernya dan berjalan pergi.

Melihat figur adiknya yang semakin menjauh, membuat Claudette akhirnha meneteskan air mata, meski Leo akan kembali, tapi tetap saja ia sedih. Mereka berdua memang bukan adik kakak kandung, tapi Claudette sudah terlanjur sangat sayang dengan Leo, karena Claudette yang menjaga Leo dari ia balita hingga dewasa sekarang.

...

17 May, 16.27PM

Akhirnya, Leo sampai di Seoul, kota tempat tante dan neneknya tinggal. Ia dulunya juga sempat tinggal disini selama 2 tahun, tapi lalu pindah lagi ke Indonesia karena sekolah.

Mengingat rumah yang ditinggali tante dan neneknya itu cukup sempit, jadinya Leo akan tinggal di apartemen saja.

Malam itu Leo langsung menuju ke apartemen yang sudah ia booking, dan kamarnya ada di lantai 5

🌼🌼🌼

"Hahh... Lega sekali..." gumamnya sambil mendudukkan dirinya ke kasur king size yang empuk itu. Kopernya sudah ia taruh di depan kamar mandi dan akan ia kemaskan baju-bajunya besok saja, ia juga sudah lapar dan lelah.

One-NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang