"Ra? Kamu gak apa-apa kan? Ustadz Kholiq udah nungguin kamu dari tadi. Bisa cepat-cepat gak, mandinya?" Bisik Hamidah di sela-sela pintu kamar mandi di sebelah dapur rumah Ustadzah Azizah.
"Iya, dikit lagi baru hilang baunya." Sahut Ayra.
2 menit kemudian.
"Raaa!!! Cepetan! Ustadz Kholiq udah ada di teras nungguin kamu."
"Hamidah!" Gus Rayhan tiba-tiba datang dengan membawa handuk.
"Iya gus?"
"Ini handuk aku taro di sini nanti kasih ke dia kalau udah keluar. Buat ngelap ramb...ehh... kepalanya." Gus Rayhan meletakkan handuk itu di railing lalu berjalan cepat-cepat meninggalkan dapur.
"Hah, kok gus jadi malu-malu gitu ya mukanya. Wajarlah malu, udah muntahin cewek cantik. Hahaha." ledek Hamidah.
15 menit kemudian.
Ustadz Kholiq yang sedari tadi menunggu kedatangan Ayra untuk ia uji, mendadak pergi meninggalkan tempat duduknya setelah mendapatkan panggilan telepon dari istrinya.
Tok... Tok... Tok....
"Ayraaaa... Ustadz Kholiq ninggalin kamu tuh. Lama banget soalnya. Yaaa beliau kecewa sama kamu, awas Ra, ntar ilmumu gak berkah loh. Lagian kenapa lama amat sih mandinya!? Hampir sejam loh. Ra......? Kamu baik-baik aja kan!? Kok gak nyahut? Raaaa!?
Tokkkk... Tokkkk...
Hellooooowww?
Raaaa, ini bukan waktunya bercanda. Jangan lama-lama di dalam! Raaaaaa! Aku dobrak pintunya nih!"Bukkk.... Bukkk.... (Mendobrak pintu)
"Raaaaaa.... Kamu gak apa-apa kan!? Nyahut Raaaa, nyahut! Aku panik nih."
Bukkkk.. Bukkk....Gus Rayhan yang mendengar ada keributan dari dapur segera menghampiri sumber suara.
"Ada apa Hamidah?"
"Itu gus, Ayra udah hampir sejam belum keluar-keluar. Tadi saya panggil masih nyahut, barusan lagi saya panggil udah gak nyahut. Takut terjadi apa-apa sama dia. Mana pintunya dikunci dari dalam, saya gak bisa dobrak."
"Biar aku!"
"Eh gus! Gak boleh!"
"Kenapa!?"
"Dia kan lagi ehh...bilas...rambut."
"Astaghfirullah lupa. Tapi gi mana lagi caranya?"
"Gak tau juga gus."
"Ya udah, aku tetap dobrak tapi aku gak ngelihat ke dalam."
"Eh, kalau gak sengaja lihat gi mana?"
"Untuk kehati-hatian aku ambil dasi hitam dulu buat nutupin mata biar tetap terjaga. Tunggu sebentar!"
"Eh jangan gus, biar saya aja! Gus kan lagi sakit."
"Aku baik-baik aja kok, tapi keadaan Ayra sekarang adalah tanggung jawab aku juga. Aku bantuin yah!"
"I..Iya gus."Gus Rayhan pun datang dengan membawa dasi hitam miliknya. Ia berencana memasangkan dasi itu di kepalanya ketika sudah berada tepat di depan pintu kamar mandi. Ia pun berjalan perlahan mendekati pintu diiringi dengan overthinking Hamidah yang tidak-tidak.
"Astaghfirullah, mohon jagakan temanku Ya Allah."
Gumam Hamidah sangat khawatir.Buukkkkkkkk
Akhirnya pintu itupun terbuka. Tapi ternyata hasilnya sungguh mengejutkan.
"Astaghfirullahalazim!!!!" Ujar Hamidah terkejut.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle After Met You
Romance"Karena kita tidak pernah tahu akan seperti apa kedepannya." *** Ayra Yasmin Salsabila, santri putri yang sudah lama berteman sepi melewati hari tanpa orang tua dan saudara yang menemani. Tidak sedikit laki-laki y...