DUA BELAS

37 6 2
                                    

"Eh Ayra, aku baru ingat. Kata Ustadz Kholiq malam ini kamu udah mau dites." Ucap Hamidah sewaktu mereka sama-sama mempersiapkan makan malam di dapur Ustadzah Azizah.

"Ha!? Yang bener?" Balas Ayra memastikan.

"Iya, katanya kamu harus siap-siap mulai dari sekarang karena sekitar 15 menit sebelum kegiatan belajar malam beliau akan datang ke sini. Ayo sana, siap-siap!" Lanjut Hamidah.

"Eh tapi ngetesnya di mana?" Tanya Ayra.

"Aduhh di teras depaaan. Cepetan! Jangan buat Ustadz nunggu lama lagi kayak kemarin!" Jawab Hamidah.

"Hehehe..tapi kan saat itu aku tiba-tiba gak enak badan di kamar mandi, Ham! Bahkan hampir pingsan juga loh. Makanya lambat keluar." Ujar Ayra klarifikasi.

"Iya-iya... Aku paham, cepetan sana!" Seru Hamidah.

"Owh siap. Aku ambil wudhu dulu yah! Seragamku ada di kamar khodimah kan?" Tanya Ayra memastikan.

"Iyaaa... " Jawab Hamidah singkat.

"Owh Oke.. Siaaappp!!!" Seru Ayra.

8 menit kemudian

Kedua telapak tangan Ayra sudah basah direndam keringat yang terus bercucuran. Kurang lebih 5 menit ia mondar-mandir ke sana kemari akibat gelisah yang berlebihan. Detak jantungnya berdetak lebih laju tidak seperti biasanya. Ia terlalu khawatir tidak bisa menjawab soal yang akan ditanyakan penguji kepadanya dengan benar. Ia pun menenangkan dirinya sesaat dengan merebahkan tubuhnya di atas kursi yang tepat berada di hadapan kursi penguji. Ia menghela napas lalu memejamkan matanya seraya berkata lirih dalam hatinya;

"Ya Allah... Engkau telah melihat bagaimana kerja keras hamba sejauh ini. Engkau telah mendengar doa-doa yang hamba panjatkan, termasuk semoga aku diluluskan dalam ujian ini. Dan Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Pemberi Petunjuk, maka berilah hamba petunjuk agar bisa menjawab setiap pertanyaan dengan benar di ujian ini, karena hakikatnya, hanya Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu dengan baik dan benar." Doa Ayra dalam hati.

Ia juga membaca doa sebelum belajar dan mengulangi-ulangi potongan ayat 10 dari Surah Al-Kahfi yaitu;

Robbanâ âtinâ mil ladungka raḫmataw wa hayyi' lanâ min amrinâ rasyadâ...

"Masya Allah...iqro'ii!" (Bacalah wahai engkau 1 perempuan!)
Seru seseorang yang tiba-tiba duduk di kursi penguji.

Ayra terkejut dan membuka matanya.

"Gus!? Ke-ke-napa Gus di-di sini?" Tanya Ayra terheran-heran.

"Aku yang akan mengujimu. Ustadz Kholiq masih ada urusan penting di kantor." Jawab Gus Rayhan sambil tersenyum tipis.

Ayra semakin deg-degan. Jantung yang sedari tadi berdenyut sangat kencang kini malah terasa mau copot. Bagaimana tidak? Kalau sosok Gus Rayhan yang terkenal sangat cuek dan tidak pernah tersenyum sama sekali kepada perempuan kini malah melempar senyum lebar disaksikan oleh kedua mata kepalanya sendiri. Untung saja denyut nadinya tidak terhenti saat itu juga.

"Eh, Astagfirullah... " Ucap Gus Rayhan sambil memalingkan wajahnya.

***

Btw, teman-teman pasti pada penasaran dengan senyuman Gus Rayhan kan!
Jangankan senyumannya, visualnya aja belum tauuu 🙌🏻😭😭
Yaudah kita spilin yahhh
Ini diaaaa
Jeng... Jeng.. Jeng....


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Miracle After Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang