9.

628 55 21
                                    

S e m i l i r angin menerpa seluruh tubuhnya, bangunan-bangunan tinggi menjulang dengan begitu kokohnya, kaca-kaca jendela yang melapisi bangunan juga nampak bersih sempurna, tak ada debu.

Bunga-bunga di setiap sudut kota ini juga terdapat bunga yang bermekaran, di dominasi oleh kecantikan kupu kupu yang menghinggapinya.

Nunew menghela nafas panjang. Menyesap secangkir kopi susu yang ia beli tak jauh dari taman tadi, menghangatkan tenggorokannya yang seperti kering.

Hari ini, hari liburnya. Dia benar-benar kosong untuk pekerjaan, jadi untuk menghilangkan rasa jenuh, ia memutuskan untuk pergi jalan-jalan, menikmati 1 hari liburnya dengan menjejakkan kaki keseluruh sisi taman. Hingga akhirnya dirinya merasa lelah dan terduduk disebuah kursi panjang berwarna kecoklatan.

Nunew kembali menyeruput kopi dengan anggunnya, matanya memandang orang-orang yang berlalu lalang, sibuk dengan urusannya masing-masing.

Jujur saja, kondisi hati Nunew sedang baik hari ini.
Kejadin kemarin? Uhh ada kemajuan

Kejadian yang membuatnya hari ini bersemangat berjalan-jalan ketimbang berada di kamarnya yang membuat pikirannya benar-benar kacau.

Tapi hari ini dan kemarin Nunew benar-benar tidak kacau, dirinya amat bahagia.

Bolehkah ia berteriak?

"Aku sangat bahagia... Kemarin diaa mengusapp rambutku penuh sayanggg"

Nunew tertawa seketika, ketika hatinya memaksa untuk berteriak.

'nanti saja teriaknya, akan ku lakukan di kamar apartemen ku, dan aku akan berteriak di depannya '

Pria imut itu lagi-lagi mengulum senyum, entah mengapa otaknya benar-benar penuh akan kalimat yang hampir membeludak keluar lalu menceritakan dan memberitahu semua orang kalau "aku bahagia".

**

Langkah Nunew terus membawanya pada sebuah tempat tong sampah yang di tempatkan dekat dengan pohon. Taman ini benar-benar bersih dan Nunew sangat menyukai suasana seperti ini.

T a m a n yang awalnya banyak orang kini berangsur menjadi cukup sepi akibat matahari hampir berada di tengah-tengah atas langit. Nunew cukup senang dengan suasana seperti ini, sepi, hanya terdengar angin yang menerpa pohon dan bunga-bunga yang kini mengatup malu.

Nunew membuang cup bekas kopinya yang sudah habis dan kembali duduk di atas kursi yang tersedia.

Setelah menyamankan dirinya, Nunew membuka ponselnya, melihat foto-foto kebersamaannya dengan lelaki besar yang amat ia rindukan itu.

Padahal hanya  satu hari tak bertemu, membuatnya benar-benar ingin melihat wajah tampan itu lagi.

Cukup puas dengan ponselnya, Lelaki manis itu memasukkan kembali ponselnya kedalam saku, atensinya melihat taman yang sejuk dengan hirupan nafasnya yang dalam.

Lelaki mungil itu terus mengedarkan pandangan, sebelum akhirnya pandangannya terkunci pada 1 titik yang sama sekali tidak bisa ia hiraukannya.

"Bukankah itu Zee?"

Tanyanya kepada angin, Nunew mengulum senyum ketika melihat pria jangkung itu ternyata ada di tempat yang sama dengannya. Perasaan bahagia benar-benar mengusik seluruh perasaannya.

Zee, di ujung taman sana, baru saja memasuki taman, dan Nunew cukup yakin bahwa Zee sekarang tenga tersenyum sendiri tanpa menghentikan langkahnya.

Comeback Hia Zeenunew (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang