Nunew menghela nafas panjang. Menetralkan perasaan tak nyamannya, menghadapi Zee yang akan menjadi sutradara seriesnya itu.
Nunew berusaha membuat ekspresi se alami mungkin untuk mengekpresikan seolah tak tahu apa-apa.
Berusaha melupakan kejadian kemarin dan menyembunyikan rasa sakit yang ia rasakannya.
Nunew sendiri di ruangan ini, hanya terdapat kamera yang sudah terpasang, menunggu di gunakan oleh masing-masing staf yang mengatur juru kamera.
Jam 07.00, semua orang memutuskan untuk pergi sarapan ke restoran terdekat dari lokasi syuting yang kini Nunew tempati, termasuk pria besar itu.
Nunew sengaja tak bergabung, sebab Nunew masih ingin menangis jika berlama-lama melihat Zee, walaupun mereka belum berbicara pagi ini.
Nunew melamun, memikirkan apa yang harus ia lakukan di hadapan Zee, sedang hatinya sangat sakit.
Terasa sakit untuk menerima kenyataan bahwa posisinya tergantikan. Suatu hal diluar perkiraannya.
Jika Nunew tahu sejak awal dirinya terlupakan, Nunew tak akan bertindak semena-mena seperti kemarin-kemarin, Nunew tak akan mengganggu kehidupannya lagi.
Awalnya.
Namun Nunew tak bisa!
Nunew belum mengutarakan perasaannya!Haruskah Nunew mengutarakan perasaannya?
Jika Zee menerimanya, maka Zee akan kembali padanya.
Jika Zee tak menerimanya, maka Zee akan bersama dengan lelaki itu.
Bisakah Nunew mempersiapkan diri jika Zee memilih yang ke 2?
'menolaknya lantas pergi bersama lelaki itu'.Itu juga terlalu beresiko untuk hatinya, yang sekarang berantakan akibat ulahnya sendiri
Bodoh!
"Aaahhh sudahlah".
Nunew harus menyembunyikan sesuatu dari Zee, menyembunyikan bahwa Nunew sudah tahu hubungan Zee bersama pria itu Agar semuanya baik-baik saja, dan Nunew masih bisa mendapatkan perhatian kecil dari Zee.Ya! Benar
Nunew harus seolah tak tahu menahu tentang apapun, agar Zee memberikan perhatiannya seperti kemarin kepada Nunew.
__________
Nunew terus sendiri, memainkan ponselnya agar bisa melupakan kejadian kemarin. Menyibukkan diri sambil menunggu semua orang kembali dari sarapan paginya.
"Kau tak sarapan?"
Nunew tersentak dengan suara bariton yang berat itu, pertanyaan itu memang sederhana, namun mampu membangunkan hatinya yang seakan mati.
Nunew mengulum senyum, "aku sudah sarapan di rumah".
Rasanya Nunew ingin menangis walau hanya melihat wajahnya,
Pria jangkung itu hanya mengangguk, lalu mengambil kursi yang cukup jauh dari tempat duduk Nunew yang di sediakan oleh para staf, mensejajarkan kursinya dengan Nunew yang membuat Nunew salah tingkah.
"Kau, kau sendiri tak sarapan?"
Nunew bertanya dibalik salah tingkahnya, sedangkan orang yang kini berada di sampingnya hanya menggelengkan kepalanya, yang bisa Nunew lihat bahwa sang empu kini menggigit cangkang permen lantas menyesapnya dengan santai"Aku tak sarapan, nanti saja"
"Mmm" nunew mengangguk, bingung dengan situasi yang menurutnya
Entah bagaimana, keadaan sekitar menjadi sangat canggung dan hening.Di keheningan itu pula, Nunew bisa melihat jelas reka ulang kemarin saat pria yang di sampingnya memeluk orang lain. Menyalurkan rindu, lantas meminta ciuman dari pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback Hia Zeenunew (END)
RomanceAku mundur bukan karena aku Lelah, Tapi aku mundur karna aku sadar, bahwa diri ini tidak pantas di perjuangkan _ZprukC