VoteAnd
Comment
Don't forget to follow me
____
Diamnya kini bukanlah tentang hal pekerjaan, melainkan diamnya kini tentang seseorang yang pernah menjadi masa lalunya.
Pria berpiyama satin itu terus memperhatikan bulan yang berkabut awan lembut, sangat indah dibandingkan kemarin sore, sebab bulan terus bersembunyi dibalik awan tebal kemarin.
"Zee, hubungan kita belum selesai kan?"
"Zee, jika tidak denganmu, maka dengan siapa lagi?"
Suara sendu dan bertanya dengan kalimat yang sangat menyakitkan itu yang membuatnya terus terdiam.
Zee sangat ingat pagi tadi Nunew mengatakan itu dengan segala penyesalan yang di sertai air mata yang tak henti-hentinya. Siapa yang tega melihat orang yang masih ada di pikirannya selama ini menangis begitu pilu, memohon memperbaiki hubungannya, mengungkapkan rasa bersalahnya. Seharusnya ia memaafkan dan merengkuh tubuh ringkih itu, menerima semua penyesalan dan dengan lapang dada bahwa sebenarnya ia juga masih memikirkan pria imut itu.
Seharusnya seperti itu - namun
"Menjadi aku juga sakit Zee, aku yang berusaha menyembuhkan luka mu, namun kau malah memberikan luka untukku".
"Kalau kau tak yakin dengan perasaanmu, lantas untuk apa kau mau memulainya dengan ku!!"
Suara pedih itu juga menembus telinganya dan terngiang-ngiang di dalamnya, sangat menyakitkan ketika suara sedih dicampur isakan yang masih diingatnya.
Sakuya yang malang!
Dan itu karenanya, benar apa yang Sakuya bicarakan "untuk apa aku memulainya jika aku juga yang menyakiti perasaan nya, bodoh". Zee memukul pelan kepalanya, merutuki kebodohan dan mungkin?—penyesalan
Zee menghela nafas berat, haruskah ia pergi berjalan-jalan untuk melegakan fikirannya?
:)
Dan disini lah ia sekarang, Suara berisik dari mulut orang ke orang sekarang memenuhi pendengaran, sedikit mengusir fikiran kelabunya.
Matanya juga terus menelisik toko-toko ataupun restoran yang dilewatinya tanpa minat.Sosok pria jangkung nan gagah itu menggunakan jaket tebal untuk membalut tubuhnya, bercelana kan cargo hitam pria yang senada dengan jaketnya. Sangat menawan.
Tangannya ia masukkan ke dalam saku jaketnya, dan rambutnya dibiarkan menutupi halis tebalnya. Outfit yang simpel namun berhasil membuat orang yang berlalu lalang melirik penuh akan kekaguman, sebab tampan.
Zee terus berjalan, menikmati setiap langkah di trotoar jalan yang cukup ramai, sebab malam ini adalah malam minggu, malam sejuta umat untuk menghabiskan waktu untuk begadang, menikmati malam dengan sahabat, teman, kekasih ataupun orang tuanya diluar rumah.
Zee cukup menikmati pemandangan ini, meskipun tak ada yang menemani, namun dirinya berhasil membuat fikirannya yang kalut menjadi sedikit lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback Hia Zeenunew (END)
RomanceAku mundur bukan karena aku Lelah, Tapi aku mundur karna aku sadar, bahwa diri ini tidak pantas di perjuangkan _ZprukC