10. You Drunk?

264 8 0
                                    

Gabriella akhirnya memutuskan untuk membereskan rumahnya terlebih dahulu. Tidak berantakan sih. Yang ia lakukan hanya lah menyapu, mengepel dan mengelap debu-debu yang ada di funiture rumahnya.

Setelah membersihkan rumah, ia langsung bergegas membuat makan malam untuk dirinya dan suaminya makan. Ia sendiri tidak tau apakah makanannya akan di makan atau malah di lempar kayak waktu itu. Suaminya itu sangat susah di tebak. Jadi, daripada menebak suaminya? Lebih baik ia bertindak sendiri.

Dirinya tau kalau suaminya ini pasti akan membenci dirinya setelah menikah. Ia juga tidak masalah akan hal itu. Baginya, itu adalah hal wajar. Wajar kalau misalkan suaminya marah kepada dirinya. Bagaimana tidak marah kalau hubungan yang di bangun selama beberapa tahun tiba-tiba kandas karena perjodohan? Apalagi mereka berdua ini belum pernah bertemu sebelumnya.

Tapi ia juga tidak bisa menyalahkan dirinya sendiri. Sebenarnya ia juga tidak mau menerima perjodohan ini, seperti yang kalian tau. Yang menjadi tugasnya saat ini adalah menunggu dan berusaha sekeras mungkin agar suaminya ini berhenti bersikap dingin kepada dirinya, dan berhenti membenci dirinya.

Ya walaupun ia juga tidak tau harus menunggu berapa lama, tapi ia yakin kalau suaminya ini akan berubah. Ia akui kalau dirinya ini belum memiliki perasaan apapun kepada suaminya. Tapi, ia tidak suka tinggal dengan orang yang membenci dirinya. Maka dari itu ia berusaha untuk membuat suaminya ini tidak membenci dirinya.

Ia juga berusaha membuka hatinya untuk mencintai suaminya. Iya! Dia tidak mau adanya perceraian di dalam pernikahan mereka berdua. Jadi, daripada bercerai? Lebih baik dia mencoba untuk membuka hatinya untuk mencintai suaminya.

Apakah alasan ia tidak mencintai suaminya karena dia mempunyai kekasih, maka dari itu dia tidak mencintai suaminya? Iya! Itu salah satunya. Ia sudah memiliki kekasih yang saat ini sedang berada dan tinggal di China, dan alasan lainnya adalah karena mereka baru beberapa hari bertemu.

Ia juga bukan wanita murah yang langsung jatuh hati atau menaruh hatinya kepada seseorang yang baru saja ia temui, atau istilah kerennya cinta pada pandangan pertama. Dirinya itu sangat selektif dalam memilih pasangan hidupnya. Tidak sembarang orang yang bisa menjadi kekasihnya, dan dirinya itu tipikal yang susah menaruh hatinya kepada orang lain, serta akan sangat setia dan sulit melupakan kalau sudah cinta dan sayang kepada orang itu.

"Cha! Sudah selesai!" Serunya, yang saat ini tengah menatap makanan yang sudah rapih di atas meja makan. "Kata ibu, Gio itu sangat suka nasi goreng ati dan juga semangka. Jadi, aku akan buatkan itu untuknya. Semoga dia makan makanan yang aku buat. Semoga makanan yang aku buat tidak berakhir tragis seperti waktu itu." Serunya di sertai senyuman manisnya, menatap makanan yang sudah ia tata rapih diatas meja makan.

Setelah selesai, ia pun mulai beranjak dari dapur menuju ruang tamu. Ia berniat untuk menunggu suaminya pulang dengan handphone yang menjadi temannya. Duduk di atas sofa, lalu mulai memainkan ponsel yang ada di tangannya.

Ia segera membuka aplikasi instanya. Berniat untuk melihat berita yang ada di instanya. Ketika membuka insta, ada banyak sekali direct massage yang masuk ke dalam instanya. Tapi ia hiraukan itu semua. ia hanya membalas direct massage orang yang dekat saja dengan dirinya, atau orang yang ia kenali. Selebihnya ia akan mendiamkan itu semua.

Tapi seketika matanya membelalak ketika melihat artikel berita yang ada di instanya. Pernikahan Ayura dan calon suaminya akan terlaksana minggu depan! Pantas saja wanita itu mengajak dirinya untuk bertemu.

Tiba-tiba perasaannya tidak enak ketika pikirannya terlintas nama suaminya di sana. Apakah suaminya sudah membaca berita ini?

Ia terus memikirkan perasaan dan pemikiran suaminya saat ini. Apa yang akan di lakukan suaminya sekarang? Apakah suaminya akan menuduh dirinya kalau dia yang memaksa mantannya itu untuk mempercepat pernikahan mereka?

Semoga tidak ada kejadian yang buruk malam ini.
---

Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam, tapi tanda-tanda kemunculan suaminya belum ada. Ia terus menunggu kedatangan suaminya sedari tadi. Entah kenapa ia merasa khawatir akan keberadaan dan keadaan suaminya saat ini.  Apalagi setelah dirinya membaca berita tentang pernikahan mantan kekasih dari suaminya ini akan di laksanakan minggu depan.

Apakah suaminya ini belum pulang karena hal ini? Apakah dia baik-baik saja? Dia tidak melakukan hal yang akan membahayakan dirinya kan? Dan masih banyak lagi pikiran tidak baik yang terus bergentayangan di pikirannya.

Dengan perasaan cemas dan gelisah, serta berharap semoga tidak terjadi sesuatu yang mengerikan kepada suaminya. Ia terus menunggu kedatangan suaminya.

Ketukan dari pintu utama sukses membuat Gabriella langsung beranjak dan membukakan pintu utama. Ia yakin kalau yang mengetuk pintu rumahnya adalah suaminya. Ia juga langsung membuka pintu utama dan dirinya langsung di buat terkejut oleh suaminya.

Suaminya yang langsung menerjang dirinya dengan sebuah ciuman di bibir, membuat dirinya mematung sejenak sebelum akhirnya ia mencium aroma minuman keras yang tercium di tubuh suaminya. Ia langsung melepaskan tautan mereka serta tubuh suaminya dari dirinya. "Gio, kamu mabuk?" Pertanyaan yang langsung ia berikan, dan ia juga langsung membawa suaminya masuk ke dalam rumahnya.

Bukan hanya membawa suaminya ke dalam, ia juga langsung membawa suaminya ke dalam kamar tamu atau kamar yang sering suaminya gunakan. Membopong tubuh suaminya dengan susah payahnya, lalu menaruh suaminya di atas ranjang berukuran single bed.

Ia langsung membantu suaminya membuka sepatu yang ia pakai, menyelimuti suaminya, dan ingin bergegas pergi, tapi tangannya langsung di tahan oleh suaminya. Suaminya menahan tangannya lalu menarik dirinya dalam satu kali hentakan, dan sukses membuat dirinya jatuh ke dalam pelukkan suaminya.

Setelah jatuh, suaminya ini langsung membalikkan dirinya dalam satu kali hentakan, membuatnya tidur di atas ranjang, sedangkan suaminya sudah berada di atasnya dengan satu tangan sebagai penyangga tubuh sang suami.

Saat ini suaminya tenga menatap lekat-lekat manik matanya, membuat hatinya berdegup tidak karuan karena pandangan mereka sangat dekat. Lambat laun wajah suaminya mulai mendekat ke wajahnya, menyatukan kedua bibir mereka dalam seperkian detik.

Dan Gabriella sendiri hanya bisa terkuku diam. Ia terlalu dini untuk ini. Jadi, dia hanya bisa diam dan berfikir kenapa suaminya tiba-tiba seperti ini. Bukan hanya ciuman, lambat laun tangan suaminya juga bergerak nakal. Ia semakin bergerak gelisah dan ia juga langsung mendorong suaminya agar berhenti melakukan hal ini.

Tapi bukannya jatuh atau menyingkir dari hadapannya, suaminya ini malah menarik ke atas kedua tangannya, dan menahan dirinya dengan satu tangannya. Suaminya juga membuka dasi yang ia pakai untuk mengikat tangannya yang sedari tadi tidak bisa diam.

Ia meringis, merasakan sakit di pergelangan tangannya karena ikatan suaminya yang sangat keras. Kakinya yang terus memberontak pun di tindih oleh suaminya agar berhenti memberontak. "Aku akan membuat kamu jadi milikku, Ayura sayang." Ucapan yang keluar dari mulut suaminya, sebelum dia mulai melakukan aksinya.

HARMONIOUS MARRIAGE - MARKSELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang