8. Nateflix not Chill

114 4 0
                                    

Malam hari di kamar utama, saat ini Gabriella dan juga Giovano sedang duduk di atas ranjang mereka dalam diam. Mereka berdua tidak ada yang berniat untuk membuka suaranya masing-masing.

Ah, sebenarnya Gabriella sangat ingin mengobrol bersama suaminya. Namun ia urungkan. Ia takut kalau suaminya ini akan risih, atau marah karena mendengar ocehan atau pertanyaan yang ia berikan nantinya. Jadi, ia lebih memilih untuk diam.

Sedangkan Givano sendiri, ia sedang mencuri-curi pandang ke istrinya. Pakaian tidur istrinya yang saat ini istrinya kenakan sangat membuat dirinya tertarik. Istrinya terlihat menggemaskan ketika memakai baju tidur pendek bermotif Ryan ini.

Apalagi ketika ia melihat leher jenjang milik sang istri, dan juga paha istrinya yang tersingkap di balik selimut, membuat dirinya langsung merasakan hal aneh di tubuhnya. Ia laki-laki normal yang tidak akan tahan ketika di sodorkan pemandangan yang sangat bagus saat ini.

'Ck! Apakah dia berniat menggoda diriku? Jangan harap kalau aku akan tergoda oleh dirinya! Dia tidak ada apa-apanya di banding kan dengan kekasih aku.' Batinnya yang langsung berucap dan langsung mengalihkan pandangannya dari sang istri.

Selimut yang di buka oleh Gabriella, sukses mengundang perhatian suaminya. "Gio, maafkan aku. Tapi aku tidak suka kesepian. Aku akan menonton film horor. Maaf kalau kau tidak suka atau takut dengan film horor." Ucapnya, yang saat ini tengah menatap suaminya sejenak, lalu mulai menyalakan televisi, dan membuka aplikasi netflix di layar televisi. Mencari film horor yang baru saja keluar dan ingin ia tonton.

Giovano yang mendengar ucapan yang diberikan istrinya pun langsung mendelik tidak percaya. "Kau kira aku takut dengan film hantu?!" Sarkasnya yang masih tidak percaya dengan ucapan wanita yang ada disampingnya ini.

"Aku tidak tau. Tapi aku meminta maaf kalau memang benar kau takut." Ucap Gabriella, yang mulai menyetel film pilihannya. "Ah iya! Aku lupa!" Pekiknya secara tiba-tiba, dan mulai memberhentikan filmnya sejenak.

"Gio, tunggu sebentar ya. Aku ingin membuat popcron terlebih dahulu!" Serunya lagi, yang langsung pergi dari kamarnya untuk membuat popcron, untuk mereka makan bersama sembari menonton film.

Sendangkan Gio sendiri memilih untik acuh, tidak tertarik dengan aktivitas yang dilakukan oleh istrinya. Dia tetap menatap layar ponsel miliknya. Melihat chattan dirinya dengan mantan kekasihnya, yang tidak pernah di balas ataupun di baca oleh sang mantan. "Apakah dia benar-benar telah melupakan aku?" Gumamnya, yang masih setia menatap nanar aplikasi pesannya bersama dengan sang mantan.

"Tidak mungkin! Aku yakin dia masih mempunyai rasa kepada diriku! Dia bersikap seperti ini hanya untuk menjaga perasaan wanita itu! Aku yakin anak itu meminta dia untuk menjauhi diriku!" Sambungnya lagi diiringi desisan geram, yang terus menuduh sang istri.

Pintu kamarnya terbuka, yang langsung mempelihatkan Gabriella yang tengah repot membawa 2 buah popcron di tangannya, berserta dengan 2 kaleng cola. Perlahan ia naik ke atas ranjangnya, memberikan satu popcron dan satu kaleng cola untuk suaminya. Sedangkan satunya lagi untuk dirinya. "Nah, ini baru yang namanya nonton!" Serunya yang mulai menekan tombol play.

Mereka berdua akhirnya mulai menonton horor bersama. Giovano yang awalnya tidak berminat dan berniat untuk menonton film, akhirnya juga ikut menonton film bersama dengan istrinya. 'Ck! Aku kira dia tidak takut menonton film horor ketika mengajak diriku untuk menonton film. Tapi ternyata sama saja. Dia yang ingin menonton film horor, ternyata dia yang paling penakut.' Batinnya yang sudah jengah mendengar teriakan istrinya yang tertahan, karena istrinya yang mengigit boneka Ryan miliknya sewaktu berteriak. Tidak hanya berteriak, istrinya juga menutup kedua matanya saat sang hantu datang, atau menggelenjit kaget ketika mendengar sound yang menggagetkan.
***

Suara alarm dari ponsel Gabriella sukses membuat sang empuh yang mempunyai ponsel pun membuka matanya. Ia langsung mematikan alarm itu, karena takut mengganggu tidur suaminya. Perlahan ia beranjak dari kasurnya. Keluar dari kamarnya menuju dapur.

Yup! Dia berniat untuk membuat sarapan. Seperti apa yang ia lakukan setiap harinya. Memeriksa bahan makanan yang ada di kulkas, lalu dia mulai memasak makanan yang ia bisa. Berkutat di dapur selama beberapa menit, lalu makanan yang ia masak pun jadi. Ia langsung menyusun table menner, dan akhirnya bergegas membangunkan ibu mertuanya dan juga suaminya.

Baru saja ia ingin membangunkan ibu mertuanya, ibu mertuanya sudah lebih dulu keluar dari kamarnya. "Selamat pagi, Ibu. Bagaimana, Bu? Apakah tidurnya nyenyak?" Sapaan yang langsung ia berikan kepada ibu mertuanya yang saat ini tengah merenggangkan tubuhnya.

"Eoh, kau sudah bangun? Kau bangun jam berapa?" Tanya Jihan yang tentunya kaget melihat menantunya yang ternyata sudah bangun.

"Sudah daritadi, Bu. Oh iya, aku sudah memasakkan sarapan unik untuk ibu. Segera menuju meja makan setelah mandi ya, Bu? Aku akan membersihkan tubuhku lebih dulu." Ucap Gabriella.

Dan Jihan hanya mengangguk dan memasang wajah takjub akan menantunya. Bisa-bisanya dia bangun pagi dan langsung masak. Anaknya memang benar-benar beruntung mendapatkan menantunya. Awas saja kalau nantinya anaknya menyakiti menantunya atau membuat menantunya pergi! Ia tidak akan segan-segan membuat perhitungan serta pelajaran kepada anaknya sendiri.

Gabriella yang sudah mendapat balasan dari ibu mertuanya pun langsung bergegas masuk ke dalam kamarnya. Sampai di dalam kamar, ia langsung masuk ke dalam kamar mandi guna membersihkan tubuhnya.

10 menit berada di dalam kamar mandi, ia pun keluar dari dalam kamar mandi. "Yak!" Teriakan yang suaminya berikan, tentunya membuat dirinya terkejut.

"Kenapa?" Tanya Gabrilla yang sudah panik akan teriakan yang suaminya berikan.

"Yak! Apakah kau berniat untuk menggoda diriku?!" Teriakan yang Giovano berikan disertai dengan dirinya yang langsung memalingkan wajahnya dari istrinya yang saat itu tengah menggunakan handuk kimono yang menutupi tubuhnya sehabis mandi.

Siapa yang gak kaget ketika baru bangun tidur, ia malah melihat istrinya yang baru saja keluar dengan menggunakan handuk kimono yang memperlihatkan kaki jenjang putih mulus milik sang istri. Bahkan paha putihnya juga terlihat. Bukan hanya itu! Rambut istrinya yang di keatasi menggunakan handuk, membuat leher putih nan jenjangnya juga terlihat, serta coar bone istrinya terpampang, dengan air yang menetes di sekitar lehernya.

Dan akhirnya Gabriella tersadar. Ia langsung menuju lemari, mengambil beberapa pakaian lalu masuk lagi ke dalam kamar mandi. "Bodoh! Bodoh! Kenapa bisa kau lupa kalau ada suamimu di dalam kamar ini?!" Rutukan kesal yang langsung ia utarakan atas kebodohannya sendiri.

Bisa-bisanya ia lupa kalau ada suaminya di dalam kamar. Padahal pas bangun tadi ia melihat suaminya. Kenapa pas habis masak dan mandi dia bisa lupa seketika?

Ketukan pintu kamar mandi membuat dirinya tertegun. "Yak! Kau bisa cepat tidak? Aku juga ingin mandi!" Teriakan yang suaminya berikan sukses membuat dirinya langsung memakai pakaiannya.

Setelahnya ia pun langsung membuka pintu kamar mandi setelah selesai memakai bajunya. "Maaf." Ujarnya, ketika pertama kali ia buka pintu, dia langsung berhadapan dengan suaminya yang tengah berdiri di depan pintu.

Sedangkan Giovano yang mendengar ucapan maaf sang istri malah langsung mendesis, dan langsung menyingkirkan istrinya yang tengah menghalangi jalannya. Tanpa menunggu, ia langsung masuk ke dalam kamar mandi, tanpa berniat membalas permintaan maaf sang istri.

HARMONIOUS MARRIAGE - MARKSELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang