2. Stop Childish

162 10 0
                                    

Setelah kepergian suaminya, Gabbie pun mulai melanjutkan aktivitasnya kembali. Ia langsung menuju kulkas untuk melihat isi kulkas. "Banyak sekali." Gumamnya ketika melihat isi kulkas sang sangat penuh dengan berbagai macam makanan cepat saji yang tinggal di hangatkan, bahan makanan, camilan, minuman, sayur-sayuran dan juga buah-buahan.

Ia seketika bingung ingin memasak apa. "Nasi goreng cumi aja deh." Finalnya yang mulai mengambil bahan untuk memasak nasi goreng dengan resepnya sendiri.

Setelah mengambil, mencuci, dan memotong bahan yang diperlukan, ia pun mulai memasak nasi goreng cumi. Ia memasak bukan hanya untuk dirinya saja. Melainkan untuk suaminya juga. Ia takut sewaktu suaminya ini pulang, suaminya lapar dan tidak ada makanan yang tersedia. Jadi, ia memutuskan untuk masak buat suaminya juga.

Setelah beberapa menit berada di dapur, masakan Gabbie pun jadi. Ia segera menaruh 2 piring nasi goreng, 2 gelas air putih dan satu botol saus ke atas nampan. Membawanya pergi menuju meja makan. Di taruhnya nampan itu di atas meja.

Ia pun mulai memakan makanannya setelah duduk di kursi meja makan. Memakannya dengan lahap sampai tidak ada satu pun nasi yang tersisa di piring, setelahnya ia mulai meminum air yang telah ia sediakan.

Setelah selesai, ia pun bergegas mencuci piring kotor beserta wajan yang ia gunakan untuk masak tadi. Mencucinya sampai bersih dan menaruhnya di tempatnya masing-masing.

Setelah selesai, ia pun mulai bergegas menuju meja makan. Di bawanya nampan tadi ke luar ruang makan menuju ruang tamu. Ia berniat menaruh nampan itu di atas meja ruang tamu, ia pun juga berniat untuk menunggu suaminya pulang.

"Apakah ada urusan mendadak yang mengharuskan dia untuk pergi malam-malam seperti ini?" Gumamnya, sembari menatap jam yang ada di ruang tamu.

Ia pun mulai membuka ponselnya dan mengirimi beberapa pesan untuk suaminya. Memastikan kalau saat ini suaminya baik-baik saja. Karena jujur, dirinya sangat khawatir dengan keberadaan suaminya yang keluar malam hari.

To : Giovano.

Gio, kau di mana?

Apakah semuanya baik-baik saja?

Tidak ada hal yang mengerikan menimpa kepada dirimu, bukan?

Aku sudah memasak nasi goreng cumi untuk kamu makan.

Kapan kau pulang? Aku menunggu dirimu.

Hati-hati di jalan ya! Jangan mengebut, apalagi main handphone.

Apakah aku menganggu dirimu?

Setelah itu, ia pun langsung menutup aplikasi pesannya. Tangannya mulai menekan aplikasi nonton streamingnya. Ia berniat untuk menonton drama yang sedang booming belakangan ini seraya menunggu suaminya pulang.
---

Jika di sana Gabbie sedang menunggu suaminya pulang, berbeda dengan Gio saat ini. Saat ini ia tengah meneguk whisky di salah satu bar milik temannya. Sudah beberapa gelas ia habiskan di sini.

"Kau kenapa? Kenapa malah di sini. Bukan kah ini malam pertama-mu, dude?" Tanya seorang laki-laki asal Korea-Indonesia ini. Teman dari Gio yang bernama James Samuel Perwira. Mereka memang tidak memiliki marga yang sama, tapi adanya kaitan diantara mereka. Istilahnya sepupu jauh.

"Heum! Kau menyia-nyiakan kesempatan emas milikmu. Apakah istrimu itu sedang datang bulan, makanya kau lebih memilih untuk ke sini?" Tanya lelaki bertubuh yang sama dengan mereka tapi tubuh pria ini lebih besar dari mereka. Siapa lagi kalau bukan Harley Jaemima Narendra, laki-laki blasteran Korea-Indonesia ini yang juga berteman dengan Gio dan James.

"Ck! Malam pertama? Datang bulan? Istri? Omong kosong apa yang kalian bicarakan." Ucapan kesal yang Gio keluarkan, di sertai decakan kasar. Begitu mendengar ucapan yang keluar dari mulut kedua temannya, yang menurutnya tidak masuk di akal.

HARMONIOUS MARRIAGE - MARKSELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang