LOVE MAZE

BAB 1

Matahari begitu terik di siang hari ini. Panasnya begitu menusuk kedalam kulit. Hal inilah yang dirasakan oleh sang gadis berparas cantik yang tengah melangkah dengan tergesa-gesa. Dapat dilihat disana berdiri seorang pria yang sedang dipayungi. Gadis itu mendekat kearah kedua orang tersebut dengan wajah yang ia tekuk sedari tadi. Bagaimana tidak kesalnya dia, berapa kali ia bolak-balik ke lapangan hanya sekedar memenuhi keinginan pria yang tengah bersantai ria. Sedangkan dirinya berlari kesana kemari dengan cuaca panas serta rok spannya yang memperlambat jalannya, begitu pula dengan sepatu heelsnya di tempat seperti ini.

"Ini pesanan bapak," ia mengulurkan sebuah kantong plastik pada pria itu.

"Kau kesal?" tanya pria itu.

"Tidak," tegasnya.

"Zea Aeera Trixie, kau ingin gaji mu dipotong?" pandangan pria itu mengarah pada gadis disampingnya.

Gadis itu sering akrab disapa Zea. Ia pun tersenyum manis "Untuk bapak Sean Durant Gabriel yang terhormat. Bisakah anda tidak mengancamku? Owh, bapak sangat keterlaluan pada seorang gadis sebaik diriku," ucapnya dengan nada kesal pada pria yang diketahui merupakan atasannya.

Sean hanya terkekeh kecil mendengar kekesalan dari gadis manis itu. "Aku tidak mengancammu, hanya saja memperingatimu,".
Mendengar penuturan atasannya.

Zea hanya bisa mengerucutkan bibirnya. Mau bagaimana pun keadaannya. Bagi Zea, Sean adalah pahlawan untuknya. Zea yang hanya lulusan SMA bisa apa? Ia dengan berani datang ke kota ini untuk mencari sebuah perkerjaan yang layak. Katakanlah ia merantau. Tadinya ia sempat berpikir akan diterima sebagai ob ataupun pekerjaan kecil lainnya. Tapi entah kenapa ia menjadi sekretaris dari seorang CEO D'Group.
Tujuh tahun berlalu, Zea yang tak mengerti akan bidangnya sebagai sekretaris pun kini mengerti akan pekerjaan yang ia geluti sekarang. Memulai dari nol dan sekarang ia bisa melakukannya dengan baik. Belum pernah mengecewakan bos besarnya itu. Sean juga mengakui kinerja dari gadis itu. Jika sebelumnya ia mendapatkan caci maki dari banyak orang karena status pendidikannya, kini ia memperlihatkan bagaimana cara bekerja dengan baik. Sean begitu salut pada semangat dan cara berpikir milik gadis itu. Belum lagi ia menghidupi keluarganya yang berada didesa, karena hanya dialah satu-satunya tulang punggung didalam keluarganya. Ia hanya memiliki nenek dan satu adik lelaki yang sangat ia sayangi. Sedangkan orang tuanya telah lama meninggal dunia.

Sedangkan Sean ada seorang pria keturunan Jerman-Indonesia. Parasnya begitu tampan serta sikapnya yang penuh wibawa menjadikannya terkenal sebagai manusia yang dingin pada semua orang. Padahal jika orang mengenalnya secara baik, ia adalah sosok pria yang cukup ramah dan baik hati. Pria yang kini telah berusia 28 tahun itu kerap mencuri perhatian banyak orang dan terutama pada kaum wanita. Banyak yang mengincarnya bahkan ada yang berterus terang mendekatinya. Tapi, tak pernah seorangpun berhasil mengambil hatinya. Ia selalu beralasan bahwa "Pacaran hanya membuang waktuku" itulah yang selalu ia tegaskan selama ini kepada setiap orang yang bertanya "Mengapa kau tidak pernah berkencan?" ataupun pertanyaan lainnya.

Namun, seiring berjalanan waktu. Tanpa disadari oleh seorang pun. Sejujurnya Sean telah memiliki tambatan hati pilihannya. Selama ini karena kegengsiannya ia kalah cepat untuk sekedar menyatakan perasaannya pada pujaan hatinya. Gadis itu tak lain adalah Zea. Gadis manis berparas cantik dengan penuh ke anggunan mampu membuat Sean jatuh hati. Terlalu lama menyadari isi hatinya, tampaknya Sean hanya bisa mencintai dalam diam.

Gadisnya itu telah memiliki tambatan hati yang kini berstatuskan sebagai tunangannya. Kenzo Dexter adalah tunangan resmi dari seorang Zea Aeera Trixie. Seorang direktur perusahaan Dexter Company yang mana bergerak pada bidang yang sama dengan dalam bisnis arsitektur.

"Zea," panggil Sean. Zea hanya menoleh dan menatap dalam kearah bosnya itu.

"Ya, ada apa?" tanya Zea penasaran.

"Aku... Aku... Me,"

-000-