NoHyuck #3

521 39 1
                                    


"Haechan" teriakan menggema dari koridor ujung itu mengejutkan beberapa orang yang sedang santai duduk di pagar beton setinggi lutut mereka, atau yang tengah berjalan untuk sampa ke tujuan.

Haechan yang nama nya sempat di teriaki menoleh dengan wajah kaget juga, tangan gadis itu terhenti di udara saat hampir menyentuh kerah kemeja seorang pemuda yang mendengus melihat Jeno menatap nya dingin.

"Ckk, mengganggu saja" dia sungchan, adik tingkat dari Haechan yang sering mengambil kelas yang sama dengan nya.

"Jeno" heran Haechan, pasalnya pemuda itu tadi berpesan untuk tidak menunggu nya karena Jeno mendadak ada urusan dengan dosen, tapi malah pemuda dengan tatapan setajam elang itu yang menghampiri nya ke fakultas Haechan.

"Ngapain sama dia" tunjuk Jeno pada pemuda lain, yang lebih tinggi dari nya.

"Ohh, habis kelas bareng, sekarang udah selesai" Jeno melirik sungchan sinis.

"Ya maksudnya!! Ngapain tadi pegang-pegang" Haechan mengerut.

"Hampir, belum kepegang juga, gara-gara Lo dateng malah ngk jadi" sengak sungchan yang kesal.

"Jadi Lo berharap di pegang-pegang Haechan gitu" jawab Jeno lagi dengan nada sarkas.

"Ya apa salahnya, dia cuma mau bantu gue" Jeno menatap Haechan yang diam bingung, Haechan merasa sungchan dan dirinya tidak melakukan hal yang bisa membuat kekasih nya itu kesal seperti saat ini.

"Ku apaan sih Jen, aku cuma mau benerin kerah nya doang, jangan bikin aku kesel ya!! Kamu juga udah janji mau berubah" ucap Haechan menahan kesal, ia lagi-lagi di curigai oleh Jeno tanpa alasan.

"Dia bisa sendiri yang" Haechan menatap Jeno jengah, sungguh pemuda yang ada di depan nya ini ingin mulai lagi perdebatan mereka dengan hal dan alasan yang sama.

"Udahlah, capek aku" Haechan melenggang pergi melewati Jeno begitu saja, ya siapa sih yang ngk kesel kalau punya cowok tuhh cemburuan akut, kemana harus pap, mau apa pap, keluar ijin dulu.

Udah berasa kayak tahanan Haechan lama-lama.

"Yang, sayang" Jeno menyusul Haechan yang sudah jauh di depan, gadis itu berjalan cepat meninggalkan Jeno.

"Putusin aja kak Chan, kalau udah putus sama aku aja" teriak sungchan yang langsung membuat Jeno berbalik dengan tatapan tajam, Haechan berhenti sejenak untuk menghela nafasnya, lalu pergi lagi.

"Kau" tunjuk Jeno, tapi dia segera sadar kalau sudah semakin jauh.

"Apa, wleee" ejek sungchan yang malah meledek Jeno dengan menjulurkan lidah pemuda jakung itu.

"Shhh, awas kau Jung sungchan" desis Jeno dengan berlari mencari kekasih nya.

















"Kayak di kejar renternir aja" ujar Ji-Sung merangkul bahu gadis itu.

"Lebih menakutkan dari renternir omong-omong" jawab nya santai.

"Gitu-gitu Lo tetep mau balik sama tuh bocah" Haechan melirik Ji-Sung sinis, menepis tangan besar pemuda itu.

"Ya gimana, udah terlanjur sayang! Berat juga mau lupain" Ji-Sung terkekeh, ia usak rambut gadis itu hingga sedikit berantakan.

"Ishh, kebiasaan" Haechan merapikan rambut nya kembali.

"Itu tuh, gobloknya orang kalau udah ngenal cinta" Haechan membuang wajahnya, jujur dia juga kadang merasa terlalu bodoh kok, menurut semua kata-kata Jeno, tapi dia juga sudah terlalu nyaman dengan lelaki pengekang satu itu.

Jeno itu bisa jadi sosok yang lebih posesif dari ayahnya dan kakak laki-laki nya, tapi terkadang Haechan merasa kalau Jeno juga keterlaluan.

"Ya terus ,gue mesti gimana!! Pernah break juga, tapi ujung-ujungnya, gue juga kangen dia, kangen waktu di posesif in, kangen waktu dia ngomel kalau gue ngk pamit atau pulang nya telat ngk minta jemput, gue itu udah sesayang itu sebenarnya sama si bodoh Lee jentong, tapi mau gimana pun, gue tetep mau nya sama dia" Ji-Sung menoyor kepala Haechan.

"Yeee, ternyata bukan cuma si jenong yang bucin, Lo diam-diam juga bucin in dia" Haechan mendengus tapi ia tidak berkomentar.

"Di cariin noh, anaknya sampai masuk ke kelas yang biasa nya Lo ikutin" kata Ji-Sung memberi tau.

"Bodo amat, gue lagi kesel" Ji-Sung merotasi matanya malas.

"Tadi katanya ngk bisa kalau ngk Jeno, sekarang kenapa di kasih tau kalau anaknya nyariin malah kesel" Haechan mengedikan bahu acuh.

"Gatau, males aja" Ji-Sung akhirnya mengajak Haechan duduk di bawah pohon yang biasa nya ia buat untuk tidur saat jenuh berada di kelas.

"Ini tempat ternyaman setelah rooftop, gue biasa nya disini" duduk dengan menaruh tas nya di pangkuan, Haechan menelisik tempat yang sedikit sepi ini, memang terlihat nyaman karena tidak banyak orang.

Ji-Sung dengan santai nya mengambil tas Haechan dan menaruhnya di dada lalu merebahkan tubuh dengan beralaskan paha gadis yang ia sebut sebagai sahabat nya, mereka juga bertetangga jadi ngk heran kalau keduanya dekat.

Apalagi Ji-Sung orang yang sangat berpotensi membuat Jeno cemburu, dia mah masa bodo, sebelum Jeno pindah ke kompleks mereka, dia dan Haechan sudah lebih dulu berteman baik.

"Nyaman juga tempatnya" ucap Haechan sambil elus kepala Ji-Sung, pemuda itu tersenyum dengan mata tertutup.

"Lo bisa pake buat tempat pelarian, tempat yang sering Lo datengin Jeno udah tau semua kan, kalau disini gue jamin, dia bakal sulit nemuin Lo, karena otaknya cetek jadi ngk mungkin juga dia mikir Lo ada disini" ujar Ji-Sung memberi ijin pada Haechan untuk menjadikan tempat yang biasa nya ia buat tidur menjadi tempat nya juga.

"Lo ngajarin sesat mulu, masa malah mau dukung gue kabur sihh" Ji-Sung tertawa pelan.

"Ya paling ngk, Lo ngk perlu berantem atau mewek karena cowok Lo kan" Haechan mengangguk saja.

"Ini beneran disini aman, Lo emang biasa nya di sini kan??" Tanya Haechan kurang yakin.

"Ngk percaya sama gue Lo"

"Ya bukan nya ngk percaya ji, cuma ni pohon gede, walaupun ngk gede banget, tapi ya takut aja gitu, siapa tau ada penunggunya" ujar Haechan dengan tatapan was-was.

"Emang ada kok"

"Hah" Ji-Sung langsung tergelak saat Haechan menyaut kaget.

"Kan Lo sama gue penunggu nya, bego" Haechan merengut lalu mendorong kepala Ji-Sung.

"Nyebelin" Ji-Sung meraih tangan Haechan yang tadi mendorong nya.

"Udah, jangan berisik!! Gue mau tidur bentar" sesaat keheningan memang menerpa mereka berdua, kalau orang melihat interaksi yang cukup intim itu, mungkin berpikir bahwa Ji-Sung lah kekasih Haechan, tapi itu tidak berlaku untuk kedua nya.

Karena Ji-Sung pun lebih memilih menganggap Haechan adiknya, padahal jelas kalau Haechan lebih tua dari nya, dasar.























Vote nya ayaaaaang,,,, ngambek nih kalau ngk ada yang vote n komen.😭🤧

COUPLE LEE { NOHYUCK } 🌻🌺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang