Mulai lagi kh? [3]

81 20 8
                                    

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠____⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Malam hari
Pukul >¿¿.??<
_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠____⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

"Oke.. pey.. chill. Aku yakin, aku bisa keluar dari kereta ini.. TAPI?! MASA  MAKIN ANEH!?.. masalahnya dari tadi gw udah positif thinking banget. Masa sekarang iyaa?!.." gumam Peppey yang mulai bingung,pusing dengan keadaannya sekarang.

Sekarang Peppey mondar mandir kesana kemari untuk menenangkan pikirannya, entahlah. Overthinking nya baru muncul, setelah sedari tadi positif-thinking.

"ADOHH!! INI GIMANAA!?"
"Berisik amat an*."
"lah lu siapa lagi?"

Pemuda bersurai ungu juga ikutan bingung,"Harusnya gw yang nanya nj*r,lu siapa? Lu ngapain disini?" Tanya pemuda surai ungu, bermanik hijau zamrud,dengan syal merah kuning melilit lehernya.

"Gw?.. gw Peppey" jawab Peppey, lalu pemuda surai ungu hanya ber oh² ria saja, "oh hampir lupa, gw Marvel,boleh panggil vel. Terserah lu" ucap pemuda surai ungu yang bernama Marvel, mengenalkan dirinya kepada Peppey, sementara Peppey hanya mengangguk kepalanya.

"Tunggu sebentar.." ujar Peppey yang mengambil senter itu, dan menyoroti cahaya dari senter itu ke Marvel. Marvel hanya menutup matanya dengan syal merah bergaris kuning.
Marvel bertanya dengan santai

"santai~.. gw asli. Dan, pasti lu udah ketemu sama Rafel kan?" Peppey menjawab,"udah, oh! Lu temennya Rafel kan!?"

"Iya! Benar sekali.."
"Btw kok gw ketemu sama Ayon dan elu, saat kena cahaya b aj?."
"Soalnya bukan cuma Lo doang yg kesini."

"Hah?" Peppey bingung maksud Marvel apa, tapi Marvel langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat, "engga, lupakan." Untuk membuat Peppey tidak terlalu memikirkan apa yang di ucapkan Marvel tadi. Tapi tetap saja, itu membuat Peppey semakin bingung.

"Oh ya! Lu mau gw bantu ga ke gerbong selanjutnya?" Tawar Marvel

"Loh?? Tentu mau lah, lumayan ada temen!.." ucap Peppey senang, "ga kek rafel– eh" lanjut Peppey yang tak sengaja mengatakan sesuatu, di jawab oleh Marvel dengan kekehan kecil.

"emang gitu~.. dah yuk! Kelamaan nanti" ajak Marvel yang mengajak Peppey untuk ke gerbong kereta

"Jadi.. apa yang berbeda?.." tanya Peppey kepada Marvel yang berada di belakang nya

"Ya lu nanya gw? Gw ga bisa bantu, gw hanya menemani lu" timpal Marvel dengan santai, yang membuat Peppey sedikit kaget

"Lah? Mana bisa gitu?! Kagak adil.." ucap Peppey malas, ya dia berpikir jika Marvel membantunya,Marvel bisa membantu Peppey untuk mencari 'keanehan' di gerbong kereta, ternyata tidak bisa.

"Silahkan cari.. gw akan menjaga kamu di belakang, jangan tergantung pada gw, fokus saja pada tujuan mu." Penjelasan dari Marvel,membuat Peppey mengangguk paham,dan mulai menyelidiki apa yang aneh.

"Oh! Ini kamu udah ke gerbong 2.. untuk gerbong yang mempertemukan temen temen nya Rafel,itu tidak di hitung. Jadi hanya ada 5 gerbong saja yang biasa, yg lain tidak dihitung." Lanjut Marvel, tapi tetap di dengar oleh Peppey, Peppey sudah mulai paham dengan permainan yang di buat oleh Rafel.

"Oke lu bisa ga kete–" ucapan Marvel terpotong oleh suara tombol di samping gerbong

BIP!

"Kok di pencet? Adakah yang aneh?" Tanya Marvel penasaran, kok bisa gitu loh. Apakah Peppey masih mengingat gerbong di awal?

"Mudah, kau liat saja wanita itu. Dia memegang sebuah roti, padahal di gerbong pertama.. dia memegang sebuah koran, bukan roti." Jelas Peppey kepada Marvel, seorang pemuda dengan surai ungu. Marvel yang mendengar itu langsung tepuk tangan.

Kereta TANPA Ujung || YTMCI || [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang