Laut. [2]

88 18 6
                                    

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠____⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Malam hari
Pukul >??.¿¿<
_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠____⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

"Emosian amat sih jadi bocah." Ejek Peppey yang memalingkan wajahnya,agar tak melihat wajah ikan jadi jadian (menurut Peppey)

"Apa ya? Emang kenapa kalo gua emosian!? ga boleh!?" Ketus sang pemuda berambut biru tua,bertanduk biru langit

Tak mau kalah, Peppey langsung mengeluarkan kata yang singkat, "Iya ga boleh.", begitu terus hingga mereka berdua kehabisan ide untuk melanjutkan 'adu mulut' tersebut, terjadi keheningan sebentar, sebelum akhirnya Peppey mengangkat bicara

"Jadi.. lu Ayon ya? Temennya Rafel?" Tanya Peppey kepada pemuda itu, ia bernama Ayon. Ayon menjawab "iya, gw temennya Rafel, ada apa?" Tanya balik Ayon

Lalu Peppey mengeluarkan senter, senter yang di berikan oleh Rafel saat awal. Lalu menyorotkan sinar senter tersebut ke Ayon, lantas dengan kesal Ayon mengoceh, bukan menghilang. Ya,itu membuat Peppey sedikit tenang.

"Percuma bl*g, gw asli, bukan palsu."
"Ya takutnya, lu itu 'sesuatu'.. yang menyamar menjadi temennya Rafel."
"Ya mana ada set*n yang banyak b*ct?"

"Elu."jawab Peppey, "An*" kesal Ayon.

[bulan puasa ini ga boleh ngomong kasar ygy, jangan di contoh perbuatan pemuda yang bernama Ayon, berkata kasar di bulan ramadhan, tidak boleh😇]

"Hmm.. ya lu mau apa sekarang?" Tanya Ayon yang mulai mereda amarahnya yang sedari tadi meluap

"Gua.. butuh ke sana aja sih, ada cara?" Ucap Peppey sembari menunjuk gerbang ke pintu selanjutnya, Ayon hanya mengembuskan nafas panjang nya lalu bertanya, "apakah lu yakin?" Di jawab dengan anggukan milik pemuda dengan surai coklat.

"Oke,kalau begitu kau tahan nafas hingga aku memberimu oksigen" ucap Ayon, Peppey yang bingung maksud Ayon hanya ber-hah² ria. Ayon pergi ke depan pintu untuk sampai ke gerbong selanjutnya,dan mulai menutup matanya, sementara pikiran Peppey..

"Jadi, maksudnya.. saat gw tahan nafas, trus yang lakuin Ayon selesai. Masa dia harus kasih nafas buatan?! Dengan cara yang.. EUWHHH NAJIS BGT." begitulah isi pikiran Peppey untuk saat ini.

~ "I call you, Posaidon. God of the sea, rainwater that turns into puddles, lakes, even seas. Evaporating sea water creates clouds that no one can paint. And Please, help me to carry half of your power. Please, just this once." ~

Gumaman yang dapat di dengar oleh Peppey, membuat kaca dari gerbong tersebut pecah akibat air yang masuk ke dalam kereta tersebut,lama kelamaan makin banyak hingga membuat Peppey mulai menahan nafas karna sudah tidak ada udara di dalam gerbong tersebut.

perhiasan emas di sekeliling tubuhnya, tanduk biru menjadi lebih besar, netra biru yang bercahaya di dalam gelapnya air laut. Barang barang yang berada di gerbong tersebut melayang layaknya di daun yang berada di atas air.

"Hmm! Hmm!? Mhm!?"
"Oh ya.. gw lupa."

Lalu Ayon membuat gelembung udara dan di taruh di kepala Peppey, yang membuat Peppey mengambil nafasnya dengan rakus.

"Hah...hah...hah... G*lak! KEREN BANGET!!" seru Peppey, membuat Ayon menjadi senyum bangga.

"jadi selama ini benar?! Lalu bagaimana dengan ulang tahun ku bes- HMPP!!" Ejekan Peppey yang terpotong,Ayon malah meletus kan gelembung tersebut yang membuat Peppey tidak bisa berbicara,dan karna Ayon baik hati(katanya). Dia membuat Peppey bernafas lagi dengan gelembung yang baru, mungkin itu akan membuat Peppey kapok.

Kereta TANPA Ujung || YTMCI || [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang