PROLOGUE

403 21 0
                                    

"Gak mau! pokonya aku gak mau pindah sekolah lagi, titik!" Sergahnya.

Disinilah mereka, diruang keluarga yang cukup luas.

"Kamu udah janji, kalo kamu kembali berulah, kamu siap menanggung apapun konsekuensi yang Bunda sama Ayah kasih, kan?" Ucap sang Bunda pada anak semata wayang nya.

Sang Ayah hanya dapat memijat pelipisnya yang pusing karena ulah Sang Anak yang tiada habisnya.

"Apaan sih Bunda! Aku janji buat pindah sekolah, bukan ke sekolah berasrama juga!" lagi-lagi dia membantah apa yang Bundanya ucapkan.

"Kamu ini ken─"
"KIM JUNKYU" Pecah sudah amarah Sang Ayah. "Ini yang terbaik buat kamu, Ayah gak mau kamu terus-terusan jadi anak bandel kayak gini ya!"

"T-tapi Yah─", "Gak ada tapi-tapian, kalo kamu masih mau bantah, keluar saja kamu dari rumah ini!" Amarah pria satu anak itu memuncak terlihat dari nada bicaranya yang mulai meninggi.

Tidak menerima untuk mendengar ucapan sang Ayah, Junkyu berdiri dari duduknya kemudian berjalan sambil menghentakan kakinya dan masuk kedalam kamar.

"BRAKK!" suara pintu yang dibanting keras oleh Junkyu.

Tau akan keadaan suaminya, Jisoo menenangkan, "Sudah mas, anak kita masih labil, nanti pagi dia juga pasti berubah fikiran kok"

Suho kembali memijat pelipisnya, karena sungguh ulah anaknya itu membuat dia pusing tujuh keliling.

Mengurus anak satu aja pusingnya minta ampun, padahal membuatnya gampang ,Batinnya.

💎

Disinilah Junkyu, didalam kamar dengan nuansa Hitam-putih miliknya sambil meringkuk didalam selimut bergambarkan binatang kesukaannya.

Tok.. tok.. tok..

"Sayaang.. "

Pura-pura tidak mendengarkan, Junkyu tidak menggubris panggilan dari bundanya dan malah mempererat kembali selimutnya.

Ceklek..

Yang pertama ia lihat adalah buntalan manusia didalam selimut. Tersenyum hangat, sang Bunda mendekati kemudian duduk disamping kasur dan mengusap kepala Junkyu yang tidak tertutup sempurna.

"Sayaang.. maafin Ayah kamu yaa, Ayah sebenernya cuma mau yang terbaik buat kamu, tapi karna wataknya yang kelewat keras, dia gak sengaja bentak kamu.."
Mendengar suara lembut Bundanya, Junkyu perlahan menyibakkan selimut yang menutupi kepalanya.

"Bundaaa~"

"Lohh, kamu nangis?" kagetnya melihat jejak air mata dipipi putranya, mata sembab, dan hidung yang memerah.

"Aku gamau pindah ke Asrama.. hiks"

"Duhh, cup.. cup.. anaknya Bunda kok nangis sih, alesan kamu gak mau pindah ke asrama karna apa?" tanya sang Bunda dengan terus mendekap kepala Junkyu.

"Kata Jihoon guru diasrama itu galak-galak terus aku gak bakal dibolehin main keluar, sama... " Dia menahan ucapannya.

Sang Bunda mengerutkan alisnya "Sama apa?"

"Sama... gak bisa balapan juga" cicitnya memelankan suara diakhir.

Sang Bunda yang mendengar berhenti mengelus kepalanya dan beralih menangkup pipi tembam Sang anak, "Kamu tau bukan alesan ayah sama Bunda mindahin kamu ke asrama karna apa?" Junkyu mengangguk sebagai jawaban, dapat dilihat dari matanya dia akan kembali menangis.

Melihat perubahan garis wajah anaknya, Sang Bunda yang tadinya ingin kembali memarahi pun ia urungkan, ia melepaskan tangkupan tangan dipipi putranya seraya menghembuskan napas kasar.

"Yaudahh.. Intinya, mau setuju atau ngga nya kamu, ayah sama Bunda bakalan tetep mindahin kamu, kamu ngerti ya sayang? Ini jalan yang terbaik buat kamu, kita ga mau kamu kenapa-napa karena kebiasaan jelek kamu itu, karna kamu ga bisa berenti untuk ga ngelakuin hal-hal itu maka dari itu Bunda sama ayah mutusin buat kamu pindah sekolah 'lagi' ". Ucap Jisoo dengan sedikit menekankan kata diakhir.

Mendengar penjelasan Sang Bunda yang panjang kali lebar, Junkyu hanya bisa bernapas pasrah, Huhh.. mau gimana lagi kan, mana gue belum siap jadi gelandangan juga. semoga Asrama gak seburuk itu. Batinnya bermonolog.



💎

VOTMEN JUSEYOO~~

TREASURE ||The Dangerous GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang