12

129 11 0
                                    

Akhirnya, setelah lama menunggu didalam mobil, Teman-temannya sudah selesai bersiap. Sedangkan Junkyu sudah siap dari beberapa menit lalu.

Laki-laki manis itu sangat bersemangat untuk menemui sahabatnya. Karena mereka sudah terbilang jarang menemuinya sebab padatnya kegiatan disekolah.

"Udah semua kan, ya?" Tanya Jaehyuk yang duduk dikursi pengemudi bersama Asahi disampingnya.

Junkyu yang duduk dikursi penumpang dibelakang pun mengganguk mengiyakan.

Mereka sengaja berangkat dengan menggunakan trasportasi pribadi karena mengingat banyaknya barang bawaan, diantaranya seperti pakaian dan peralatan yang dibutuhkan oleh Jihoon.

Tentu saja bukan hanya satu mobil, melainkan dua mobil yang sudah siap mengantarkan mereka sampai tujuan.

Oh-jangan lupakan salah satu penghuni tambahan lain yang menumpang tengah duduk di samping Junkyu, Haruto.

Ia bersikukuh meminta kepada Junkyu agar dirinya juga ikut melihat bagaimana kondisi temannya itu.

"Jihoon juga temen gue, Kyu"

Huftt, bagaimana Junkyu bisa menolaknya? Melihat tatapannya saja membuat Junkyu tidak tega.

Sepanjang perjalanan mereka habiskan dengan mengobrol ringan kecuali Mashiho yang sedari tadi sudah terlelap dalam tidurnya, sampai dimana Yoshi yang juga satu mobil dengan Junkyu dan Jaesahi mulai membahas topik yang lebih serius.

"Jangan sampe lo kelewat batas, Kyu" Ujar Yoshi tetap dengan pandangan datar lurus kedepan. Yang sepertinya hanya dapat didengar oleh Junkyu.

"M-maksud lo?" Tanya Junkyu sedikit gugup. Namun berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Ia tahu kemana arah pembicaraan Yoshi saat ini.

Bukannya menjawab Yoshi malah menundukkan pandangannya dan melihat kearah pergelangan tangan Junkyu.

"Lo ga pake jimat penangkal nya" Itu bukan pertanyaan, Yoshi mengucapkannya dengan nada remeh. Yang kemudian tersenyum kecut.

Deg

Dan bernar saja.

"Gue tau, lo deket lagi sama dia, kan?" Tambah Yoshi masih dengan seringaian yang tercetak dibibirnya.

Badan Junkyu kaku, nafasnya tercekat, bagaimana Yoshi bisa tahu?

Ia menundukkan pandangannya, tidak kuasa melihat tatapan Yoshi yang menurutnya-Err sangat menyeramkan. Haruto yang mengetahui itu menatap tidak suka pada Yoshi.

Ia tidak suka miliknya diusik.

Tanpa mereka sadari bahwa dari tadi ada seseorang yang menyimak perbincangan mereka. Orang itu mengulas senyum simpul yang jarang sekali ia perlihatkan.

"Akhirnya ada yang mau nerima kamu lagi, To"

Mereka berjalan di Koridor dengan tergesa-gesa, mengabaikan bisikan dan tatapan kagum para Pasien dan Perawat dirumah sakit.

Bagaimana tidak? Mereka melihat remaja tampan melewatinya. Bukan hanya satu orang! Tapi bersembilan.

/satu laginya kan transparan:)

Sesampainya didepan ruang inap Jihoon, Junghwan langsung membuka knop pintu bercat putih itu.

Krieett
















"ASTAGA KALIAN NGAPAIN!" Teriak mereka histeris ketika pintu tersebut sudah terbuka luas.

Tentu saja mereka shock.

TREASURE ||The Dangerous GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang