Tetangga ++ (SoojixHarin)

2.2K 119 40
                                    

Sooji punya tetangga yang amat sangat nyebelin. Ia bernama Baek Harin. Kalo ketemu di jalan mereka udah kayak kucing sama anjing. Mereka tidak akan mau menerapkan jagalah hubungan yang baik kepada tetangga supaya hidup rukun dan damai.

Hari ini Sooji pergi ke warung disuruh emaknya beli gula. Sooji menggerutu karena ia sedang drakoran tapi malah disuruh ke warung. Kalo gak diancem dicoret dari kk Sooji ga bakal mau ke warung. Sesampainya di warung Sooji langsung menggerutu kembali, karena terlihat musuh bebuyutannya sedang nongki di depan warung itu.

"Aish sial banget gue harus ketemu sama tuh orang" ucap Sooji. Orang yang Sooji maksud sudah melihat kedatangan sang musuh sekaligus tetangga sebelah rumahnya itu sejak tadi. Sooji berusaha tidak memperdulikan kehadiran Harin. Ia menganggapnya tidak ada.

"Buuuu beli buuu" teriak Sooji dengan suara cemprengnya.
"Beli apa" dan ternyata yang menjaga warung hari ini adalah anak ibu warung alias gebetan Sooji. Sooji langsung berubah 180°, ia langsung menjadi Sooji yang kalem.
"Eh Yerim, kamu yang jaga warung hari ini?" Ucap Sooji sambil merapikan rambutnya. Harin yang melihat hal itu menatap Sooji jijik.
"Gosah sok kalem deh, Yerim juga seleranya bagus kali" ucap Harin. Sooji langsung membalikkan wajahnya dan memberikan Harin jari tengahnya. Lalu ia kembali berbalik menatap sang penjaga warung dengan senyum manisnya. Harin tidak percaya Sooji memiliki dua kepribadian.

"Mau beli apa Sooji?" Tanya Yerim lagi menyadarkan Sooji yang menatapnya lama.
"Mau kamu. Eh maksudnya mau beli gula yer." Jawab Sooji.
"Oke bentar ya" ucap Yerim. Lalu ia pergi mengambilkan gula untuk Sooji. Sooji langsung jingkrak jingkrak ketika Yerim pergi, rasanya ia mau ngembalikin rumah Harin. Harin yang melihat itu langsung melemparkan botol minumannya yang sudah kosong kepada Sooji.
"Berisik" ucapnya. Sooji terdiam. Harin heran kok tumben diem biasanya langsung ngamuk. Sedetik kemudian Sooji langsung mengeluarkan jurus tendangannya.

"Ini ji gulanya tapi cuman ada yang merk ini ya" ucap Yerim. Lalu ia membulatkan matanya saat melihat Harin tergeletak di tanah dengan Sooji di depannya.
"Eh kalian ngapain" tanya Yerim sedikit panik. Sooji yang mendengar suara Yerim langsung menarik Harin untuk bangkit.
"Gapapa, si Harin biasaa ceroboh anaknya smpe jatuh segala. Ya gak rin?" Tanya Sooji kepada Harin dengan menginjak kakinya.
"Ahhh iyaaa gue tadi gak hati hati" ucap Harin sembari menahan sakit di seluruh tubuhnya.

5 menit yang lalu. Sooji mengeluarkan jurus tendangannya dan dengan mudah Harin mengelak.
"Cih gerakan lu terlalu lambat" ucap Harin meremehkan. Tak lama Sooji langsung menggapai lengannya dan membalikkan tubuh Harin,Harin sempat merasa terbang ke udara sebelum akhirnya dihempaskan Sooji ke tanah. Lalu setelah Harin roboh Sooji memukuli Harin dengan brutal.
Bug...bug...bug...bug.

......

"Ohh hati hati lain kali rin" kata Yerim.
"Nih ji gulanya" lanjut Yerim. Sooji langsung mengambil gula tersebut dan membayarnya.
"Nih ya yer, makasih gulanyaa. Papaii" ucap Sooji sembari melambaikan tangannya kepada Yerim. Lalu ia merangkul Harin membawanya pergi dari sana.

Sooji menyeret Harin hingga ke depan rumahnya.
"Yak Baek berenti gangguin gue kalo lu gamau berakhir kek gini lagi. Ngerti?" Tanya Sooji. Harin masih meringis kesakitan. Ini pertama kalinya Sooji melampiaskan kekesalannya dengan menyerang Harin. Menyeramkan pikirnya.
"Serah gue lah kok ngatur" jawab Harin mengusap sudut bibirnya yang ternyata berdarah.
"DIH! DIKASI PERINGATAN JUGA. MARGA DOANG BAEK ORANGNYA TAEK" teriak Sooji tepat di wajah Harin lalu ia menyikut perut Harin kembali membuat sang empu meringis kesakitan. Setelahnya ia langsung meninggalkan Harin dengan langsung masuk kedalam rumahnya.

"Liat pembalasan gue nanti Sung!" Ucap Harin bertekad akan membuat Sooji menyesal telah melakukan ini kepadanya.

Hari ini Sooji dirumah sendirian, orang tuanya lagi keluar kota buat 3 hari. Awalnya Sooji senang karena ia bebas, tapi baru hari kedua ia sudah bosan dan kesepian. Sooji menggonta-ganti channel tv, tapi ga ada satu pun yang menarik perhatiannya. Sebentar lagi hari gelap, Sooji menghela nafasnya. Ia lapar dan ia lupa makanan di kulkas habis.

Sooji ShipperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang