Sooji Shipper

P4 (gxb) pt1

𝐒𝐨𝐨𝐣𝐢 𝐏𝐎𝐕

Namaku Sung Sooji. Aku baru saja masuk sekolah menengah atas, hanya sedikit ingin pamer. Aku berhasil memasuki sekolahan terbaik disini dengan nilai raportku. Wahahaha apakah kalian iri? Sekarang aku sedang memuaskan diriku menatap sekolahan yang megah ini.

"Akhirnya aku bisa belajar disini" ucapku sambil tersenyum. Hari indahku buyar ketika mendengar klakson mobil.

Ttinnn..ttinn...ttinn
Aku meloncat kaget dan segera menepi. Mobil itu maju, setelah tepat di depanku kaca mobil tersebut terbuka menampilkan sosok laki laki dengan wajah sok coolnya.

"Woi anak kampung, kalo pengen mati jangan disini. Noh minta tabrak sama tukang becak aja. Cocok sama lu" ucapnya diiringi gelak tawa teman temannya. Lalu ia segera meninggalkanku.

"Yak! Awas aja kalo ketemu lagi. Mentang mentang orang kaya ngatain orang sembarangan. Dateng dateng ngajak ribut mending ngajak nikah. Eh" ucapku sembari menutup mulut.

Aku langsung masuk ke dalam kawasan sekolahku. Aku mencari namaku di papan pengumuman untuk tahu aku berada di kelas mana saat sedang asik mencari kelasku seseorang meneriaki namaku. Aku menoleh dan ikut berteriak saat melihat teman satu SDku juga bersekolah disini.

"Waahhh Jaehyeong" ucapku sambil mendekap tubuhnya. Kami berpelukan seperti teletubbies.
"Ihh ga nyangka banget gue bisa satu sekolahan lagi sama loo ji" ucap Jaehyeong heboh. Aku hanya tertawa, ia benar benar tidak berubah sedikitpun. Saat sedang asik reunian tiba-tiba anak anak lain berteriak histeris.

"WAHHH P4 DATENG!!!"
"IHH GA NYANGKA BAKAL SATU SEKOLAHAN SAMA MEREKA!"
"GANTENG BANGET ANJAY!!"
"INI MAH KALO MILIH SAMBIL MEREM JUGA GA BAKAL NYESEL"

Aku sama Jaehyeong langsung menengok apa yang membuat para siswi berteriak histeris. Jaehyeong juga langsung berteriak kencang ketika sudah mengetahui apa yang membuat para siswi berteriak histeris, aku mengelus dadaku karena ia berteriak tepat di samping telingaku.

"WAHHH SOOJI INI SEBUAH KEAJAIBAN, SELAIN SATU SEKOLAH SAMA LO GUE JUGA SATU SEKOLAH SAMA P4" ucapnya sambil mengambil ponsel dan memotret ke empat pria yang sedang berjalan itu. Aku membulatkan mataku saat menatap satu orang yang familiar bagiku. Orang yang menghinaku di depan gerbang tadi. Aish orang itu, aku tidak akan mengampuninya. Batinku. Aku segera melepas sepatuku lalu melemparkannya kepada orang tersebut.

TUK! BINGO! tepat sasaran, sepatuku mengenai wajahnya membuat wajahnya menghitam.Mampus mamam tuh sepatu anak kampung wkwkwkk. Ia memejamkan matanya erat sementara anak anak lain menutup mulut mereka. Ia membuka matanya perlahan lalu mengambil sepatuku, ia langsung berbalik dan mengangkat sepatuku tinggi tinggi.

"Sepatu milik siapa ini?" Tanyanya. Hening. Tidak ada yang menjawab. Ia menggertakkan giginya.
"GUE NANYA SEPATU PUNYA SIAPA INI!" teriaknya. Aku tanpa ragu maju.
"GUE!" jawabku sambil maju ke hadapannya. Jaehyeong menepuk jidatnya melihatku maju kedepan. Orang tersebut terkekeh, lalu membuang sepatuku ke sembarang arah.

"Lo? Anak kampung yang di gerbang tadi? Berani banget lo cari masalah sama gue hah? Lu ga tau gue siapa?" Tanyanya. Aku kesal ia membuang sepatuku. Aku langsung mendongak untuk menatapnya.
"Gak! Emang lu siapa hah? Ga penting banget buat tau lu tuh siapa" jawabku. Ia tertawa sambil memegangi kepalanya.

"Cih, malas banget gue hadapin ni orang. Kalian liat kan apa yang dia lakuin sama gue? Gue serahin ni anak sama lo semua" ucapnya lalu pergi diikuti ketiga sahabatnya. Satu dari sahabatnya itu mengambil sepatuku dan memberikannya kepadaku tanpa sepatah katapun. Aku sempat terpesona dengannya. Namun kemudian Jaehyeong langsung menyeretku pergi dari sana.

"Woi ji lu gila ya? Lu gatau barusan lu berhadapan sama siapa?" Omel Jaehyeong. Aku mengangkat kedua bahuku sambil memakai sepatuku kembali.

"Gak, sama sama manusia kok. Ga ada yang spesial" jawabku. Jaehyeong menepuk jidatnya. Lalu ia mengotak atik ponselnya.