Malik menuntun ayon untuk masuk ke kamar pasien yang ada di lantai atas.
Mereka pelan-pelan membaringkan Ledib di kasur.Malik memeriksa Ledib. Siapapun pasti bisa melihat muka kedua orang ini yang sangat pucat.
Setelah kurang lebih 20 menit Malik menyelesaikan aksinya. Ia melihat ayon yang sedang duduk di samping kasur Ledib.
"mengapa Ledib menjadi seperti ini?"
Tanya Malik menginterogasi sang lawan."itu—.. Aku.." jawab ayon dengan gugup. Ia gugup, adakah orang yang percaya dia membobol rumah Ledib karena melihat Ledib pingsan?!
"sudah, sana aku tak peduli juga dengan jawaban mu" Malik mengusir ayon dengan bibir yang rata dan Mata yang tajam melihat kearah ayon.
Ayon pelan-pelan meninggalkan Ledib dan klinik nya.
...........................
Ayon duduk di kursi nya dengan muka pucat.
Ia menghela nafasnya panjang hingga membuat koleganya menghampiri nya"Kenapa kau?"tanyanya sambil duduk di meja ayon.
"Aku.." ayon pun menceritakan apa yang ia lalui.
"Jenguk dia, dan luluhkan hati temannya.hanya itu yang bisa aku katakan"
Itu adalah saran yang membuat ayon mengembangkan senyumnya lagi. Ia berdiri dan memeluk koleganya"Terimakasih kevin..., dan aku tak suka namamu" ayon pun melepaskan kevin dari pelukannya dan keluar dari kantor polisi
"Sungguh?!" Kevin yang tadinya tersenyum mengatur ubah ekspresinya saat mendengar kalimat terakhir
........................
Ledib terbangun, dan tak melihat siapapun..
Ia berusaha mendudukkan dirinya di kasur itu.
Ia tahu ini adalah klinik nya, yang ia tidak tahu siapa yang membawanya kesini.Malik yang sedang menaiki tangga, melihat ledib yang siuman ia langsung mempercepat langkahnya."sadar?" Katanya sambil menepuk pundak ledib
"Iya...ngomong-ngomong siapa yang membawaku kesini?" Tanya ledib.
Malik memutar kedua bola matanya
"Seorang polisi"Leddib kebingungan dan ingatannya hanya menuju ke satu orang..ya, ayon cakra!
"Ayon?.."tanya ledib ragu-ragu"Sial, apa hubungan kalian huh?!"
"Aku pun tidak tahu.." ledib menghela nafas
"Kenapa kau bisa seperti ini?" Tanya malik kepada ledib.
"Sepertinya aku tertular pasien ku, aku tadi pagi tidak memakai masker"
"Bodoh"
Ledib pun tersenyum dan berkata
" aku ingin melanjutkan tidur ku"................
Malam pun tiba.. ledib sekarang sedang ada di lantai bawah klinik nya dengan membawa tas coklat miliknya.
"Aku ingin pulang"
Sambil mengambil obat-obatan,
malik menoleh kearah ledib."Butuh taksi?"
"Tidak"
Ledib berjalan keluar dari klinik nya dan melihat langit malam yang diterangi oleh hulan purnama..cantik ..
Ledib berjalan dan sampai di rumahnya..
Lagi-lagi ia melihat orang didepan rumahnya, tapi ini sedikit familierHi guyss maaf bgt baru update, aku lagi ada book yang mau ditampilin, tapi kali ini spesial nii, stay tuned ya
![](https://img.wattpad.com/cover/365419450-288-k186446.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
心臓 (Shinzō) Ledib x Ayon
FanficLangit gelap ditutup awan, suatu hari di bulan Oktober Deru angin kencang menghantam jendelaku, daun-daun berguguran. respon ku untuk menutup jendela, hari ini akan hujan, gumamku, ku lihat kebawah melalui jendelaku, bayangan seorang pemuda tengah...