Update

175 22 3
                                    


Ledib selesai dari aktifitasnya dan menatap ayon yang sedang sibuk dengan.... Tunggu? Dia kenapa?, seperti cacing kepanasan..

"Ayon?" Ledib memanggil Ayon, yang dipanggil pun menengok dengan mata yang agak melotot. Jujur Ledib agak khawatir sekarang, apalah karena infeksi?

"Y..ya?, kenapa?" Dalam pikiran Ayon, ledib sangat "hot" sekarang. Dengan kemeja nya itu ia sangat menimbulkan kemerahan di pipi ayon.

"Aku akan memanggilkan taxi untukmu" Ayon memasang wajah bingung dan terkejut,
"Tidak!, maksudnya—kenapa?!"

"Karena.. luka di kaki mu?"

Ayon tersenyum pahit dan mengangguk
"Baiklah"

Ledib pun keluar dari rumah nya, di ikuti oleh ayon yang ada di belakangnya.

Belum ada taxi yang melewati rumah ledib setelah 5 menit mereka menunggu. Ayon pun membuka suara "kau tahu... aku bisa jalan bersamamu"

"Dan apakah kau tahu?, aku tak akan memperlakukan pasien ku seperti ini, apalagi kau luka karen gelasku" 

Ayon mendengus kesal, jika boleh jujur, ia tak merasakan apa-apa!, luka tembak tempo hari pun tak terasa sakit di dirinya, apalagi hanya pecahan kaca!

Di tengah kesunyian, mobil yang ayon ketahui pemiliknya lewat. Untungnya sang pengmudi melihat ayon yang ada di samping jalan.

Mobil itu pun berhenti di depan ayon. Ia membuka jendela mobil nya dan berkata
"Butuh tumpangan?"

"Tentu saja!," ayon menjawab dengan lantang. Ia menarik Ledib ke dalam mobil itu.

Ledib sedikit kaget, tapi ia masih berusaha menjaga image nya sebagai seorang dokter.

Tak butuh waktu lama mereka pun sampai di depan kantor polisi. Ledib turun dari mobil setelah mengucapkan terimakasih dan basa-basi sedikit.

Saat masuk kedalam klinik ia merasa seseorang mengikuti nya. Akhirnya Ledib berbalik arah, dan menangkap basah ayon yang mengikutinya.

Shit

"Apa lagi yang kau butuhkan?" Ledib bertanya kepada ayon yang tertegun.

"Obat!, tentu saja obat!"untungnya setelah beberapa detik diam, ia mendapatkan alasan yang bagus.

"Kau tidak butuh obat, Ayon" Ayon sedikit kecewa mendengar nya, tetapi setelah kesunyian menghantam mereka berdua, Seseorang memasuki klinik dengan panik.

Itu adalah malik yang tak bisa menenangkan dirinya. Saat malik melihat ayon dia melotot dan sambil mengatur nafasnya ia berkata

"ADA PEMBUNUH BERANTAI DI DEPAN"

Ayon terkejut dan langsung keluar sambil memegang pistol yang tak pernah ia keluarkan dari mantelnya.

心臓 (Shinzō)  Ledib x AyonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang