Ayon terbangun. matahari pagi benar-benar menyinari matanya saat ia membukanya. "Ehmm.." racau ayon sambil memegang kedua matanya.Ayon bisa merasakan sesuatu jalan kearahnya, dan menutupi sinar matahari pagi dengan badannya.
Ayon pelan-pelan membuka matanya, badan seseorang, ledib. menutupi pandangannya, ia hanya melihat piyama dari kain sutra berwarna putih yang sangat indah jika terkena sinar matahari.Posisi yang aneh. Kedua tangan ledib mengunci pergerakan ayon dengan meletakkan nya di kedua samping pinggang ayon. Ayon terbelalak dan berusaha duduk di kasurnya.
Alhasil kedua hidung mereka bersentuhan. Ayon melebarkan matanya seperti lapangan bola, dan yang lain menunjukkan warna merah muda di pipinya. Mereka diam diposisi itu agak lama, sampai sesuatu menghentikan mereka.
PRANGG
Bunyi gelas pecah, mereka berdua menengok kearah yang sama,
gelas teh berwarna putih hancur berkeping-keping begitu saja, meninggalkan bekas air berwarna coklat muda yang ditumpahnya.Mereka berdua berjalan kearah pecahan gelas itu, tapi ayon memimpin. Tepat sebelum ledib melangkah lebih, ayon menghentikannya. "Jangan kesini"
Ia berbicara sambil mengambil serpihan kaca yang berserakan.Ledib merespon dengan mengambil kantong plastik putih, dan memberikannya kepada Ayon.
Sedikit demi sedikit ayon memasukkan sampah itu ke plastik yang diberikan. Sampai ia merasa bersih. Dan hanya tinggal teh yang tumpah saja yang perlu di bersihkan.Ayon berjalan membawa kantong plastik itu, tapi sesuatu menghentikannya, ada sesuatu yang menancap di kulit kaki nya, ia menggeram kesakitan, dan membuat mengalihkan fokus ledib yang tengah mengambil pel di kamar mandi.
Ayon mengangkat kaki nya sedikit dan melihatnya, darah sudah menetes kemana-mana, serpihan kaca yang begitu besar, mengapa ia tak melihatnya?!.
Ledib berlari menggunakan sendal rumah miliknya, ia menuntun ayon duduk di kasurnya, dan ledib menaruh plastik itu di lantai.
"Kau–.. huftt.. kau harus lebih berhati-hati!" Ledib berkata sambil menunjukkan rasa sebalnya. Dan ayon tetap memperhatikan kaki nya yang luka.
Ledib beranjak dari duduknya dan mengambil tas miliknya. Ia pun kembali kesamping ayon. Tak disangka tas yang selalu ia bawa isinya mirip sekali dengan P3K.
Ledib mengobati Ayon dengan pelan. Tapi sang lawan selalu menggeram kesakitan. Sesekali Ayon menenggelamkan dirinya kepada dada ledib, Menyandarkan kepala nya kearah pundak ledib. Dan menutup matanya dengan tangan ia sendiri.
Ayon memeras lengan ledib. "Selesai"
Kata ledib sambil menutup tas coklatnya.Thanks for your support guys💗
![](https://img.wattpad.com/cover/365419450-288-k186446.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
心臓 (Shinzō) Ledib x Ayon
FanfictionLangit gelap ditutup awan, suatu hari di bulan Oktober Deru angin kencang menghantam jendelaku, daun-daun berguguran. respon ku untuk menutup jendela, hari ini akan hujan, gumamku, ku lihat kebawah melalui jendelaku, bayangan seorang pemuda tengah...