Ayon keluar dari klinik dan mulai mencari pembunuh berantai itu. Benar saja di luar sangat ramai suara banyak orang yang berlari
Menyelamatkan nyawa mereka.Sedangkan pembunuh itu terus-terusan meluncurkan peluru dari pistol nya kesembarang tempat.
Polisi-polisi keluar dari kantornya dan menjalankan tugas nya. Begitu juga dengan Ayon. Sebenarnya pembunuh ini bukan hanya 1 ataupun 2, mereka segerombolan. Seperti satu grup yang akan menewaskan banyak nyawa.
Sedangkan di dalam klinik, malik dan ledib langsung mengunci dirinya di dalam dan menutup rapat-rapat semua yang bisa membuat cahaya masuk kedalam klinik nya.
Ayon di luar tetap pelan-pelan bergerak untuk menewaskan satu persatu nyawa sang pembunuh. Polisi-polisi lain bergerak lebih cepat dan membunuh 4 pembunuh berantai.
Saat Ayon sedang bersembunyi diantara toko. Tiba-tiba ada seseorang yang memakai topeng dan pistol di tangan nya. Sudah di pastikan bahwa dia adalah pembunuh. Ayon pun melepaskan satu peluru kedalam tubuh orang itu. Akhirnya dia mati. Dan Ayon pun mulai mencari sasaran yang pas untuknya.
Ia pun keluar dari tempat persembunyian nya. Betapa terkejutnya saat baru keluar ia melihat
Seorang ibu-ibu dengan anaknya yang disayangkan tewas terkena peluru yang meledak di dalam tubuhnya. Sedangkan anaknya terkena di kepala.Saat melihat itu, tubuh Ayon lemas. Keringat nya bercucuran. Panik menguasai tubuh nya. Ia mengingat sang ibu yang dulu pernah mengalami seperti itu. Dan untungnya Ayon terlepas dari kejadian itu.
Ayon akhirnya tak bisa menahan kakinya. Ia berlutut lemas.
Dari jauh senapan mengarahkan dirinya kepada Ayon. Satu dua detik.
DORR..
Suara peluru yang keluar meramaikan pembunuhan berantai yang berlangsung.
Sedangkan Ayon tergeletak tak bernyawa karena peluru yang masuk kedalam tubuh nya.
Darah kental mengalir dari dalam. Membuat pandangan tak enak di mata polisi yang dekat dengan Ayon.Beberapa rekan ingin menolongnya. Tetapi sudah terlambat. Dan mereka masih harus menjalankan misinya dengan luka di dadanya.
Dari dalam klinik, Ledib mengintip sejenak. Betapa terkejutnya ia melihat ayon yang tergeletak dan dihiasi oleh darah merah pekat di sekitarnya.
Buru-buru Ledib keluar dari klinik nya, meninggalkan Malik yang panik setengah mati melihat tingkah laku ledib.
Ledib di luar tak mendengar dan tak bisa mengalihkan fokusnya dari Ayon. Ledib pun duduk di samping tubuh Ayon. Dan mengangkat kepala Ayon.
Isak tangis menguasai dirinya. Ia tak percaya bahwa Ayon akan meninggalkan nya secepat ini. Celana putih Ledib sudah di penuhi oleh darah.
Dari satu, dua tetes air mata ledib membasahi baju yang Ayon kenakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/365419450-288-k186446.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
心臓 (Shinzō) Ledib x Ayon
FanfictionLangit gelap ditutup awan, suatu hari di bulan Oktober Deru angin kencang menghantam jendelaku, daun-daun berguguran. respon ku untuk menutup jendela, hari ini akan hujan, gumamku, ku lihat kebawah melalui jendelaku, bayangan seorang pemuda tengah...