Chapter 3 : His Name is Felix

54 12 2
                                    

"Kau mencari motor yang baru ditemukan tadi malam ya? Tuh, ada disana" Juyeon menunjuk pada motor putih yang bagian depannya... sudah tak karuan lagi.

Hyunjin melihat Lix terkaget dan segera menghampiri motornya. Benar, bagian depan motornya rusak parah seperti yang dikatakan oleh BangChan pagi tadi.

Hyunjin melihatnya amatir bagaimana Lix mengelus pelan bagian motornya yang rusak. Lantas, hyunjin menghampiri lelaki mungil itu.

"Hey–"

BUGH!

"JIKA SAJA KAU TAK MENARIKKU MASUK KE DALAM MOBILMU, INI TAK AKAN TERJADI!" Lix mendorong dada Hyunjin kencang. Terlihat dari sorot matanya bahwa lelaki kecil itu sangat marah dan sedih.

"Jika aku tak menarikmu, kau akan dengan cepat ditangkap polisi, bodoh! sudah jelas tadi kau melihat bagaimana kencangnya para polisi itu."

"SETIDAKNYA BIARKAN AK–"

"Kurasa ini milikmu." Suata Minho memotong ucapan Lix dan membuatnya mengurungkan niatnya untuk kembali mendorong Hyunjin.

Lix menoleh kearah Minho dan melihat ia membawa helm berwarna putih senada dengan motornya.

"Felix? Apa itu namamu?" Tanya minho sembari menunjuk ke bagian dalam helm yang menunjukkan tulisan 'FELIX'.

Felix hanya mengangguk lalu menerima helmnya dari Minho.

Ah, namanya adalah Felix.

Hyunjin melihat helmnya masih utuh dan bersih tanpa lecet.

"Motormu rusak parah seperti yang kau lihat, tapi tidak apa apa. Hanya perlu sedikit perbaikan." Minho menghampiri motor itu dan menunjukan pada Felix bagian bagian mana saja yang rusak.

"Mungkin akan membutuhkan waktu untukku sekitar 2 bulan untuk memperbaikinya. Tenang saja, Hyun! Kau masih punya hutang 1000 dollar padanya kan?"

Hyunjin hanya memutar bola matanya malas "That's not even enough."

"Benar sih, bayarlah sekaligus dengan hutangmu waktu itu saat kau menghilangkan dongkrak milikku."

"what–"

"Begitu saja lupa, bajingan." Lalu ia beralih kepada Felix yang ada dihadapannya. "Bagaimana? Kau mau? Tenang saja, aku ini kepercayaan orang orang yang sudah kau tantangi kemarin. Meskipun aku masih kesal padamu tapi ya aku juga kasihan."

Felix terlihat berpikir sejenak lalu entah hanya perasaan Hyunjin atau tidak, felix tersenyum miring sebelum mengangguk.

Senyum Minho merekah, "Baik, ayo kita sarapan terlebih dahulu!"

Tentu saja Minho senang. Jika tidak ada kejadian ini maka sudah dipastikan 100% Hyunjin akan melupakan hutang kepadanya. Lagi pula Hyunjin kan orang kaya?

Felix berjalan terlebih dahulu menuju rumah Minho diikuti Hyunjin dan Minho yang agak jauh dibelakangnya.

"Is he attractive enogy, Hyun?" Hyunjin menoleh dan mengerenyit pada Minho.

"Apa maksudmu?"

"Kau memerhatikannya sedari tadi."

Hyunjin memutarkan bola matanya, "Aku punya mata, lagi pula aku bukan cinderella yang jatuh cinta hanya pada pandangan pertama"

Sedangkan Minho hanya terkekeh dibuatnya.

Sampai di rumah Minho, mereka melihat teman temannya sudah duduk di meja makan yang lumayan besar.

Mereka terkaget melihat ada Felix dibelakang punggung Hyunjin.

"KAU?!"

"UNTUK APA DIA DISINI?! TIDAK PUASKAH MEMPERMALUKANKU DENGAN MEMBUATKU KALAH"

Drive'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang