Chapter 4 : Misterious

67 13 6
                                    

Bel istirahat yang berbunyi mengiringi Hyunjin dan Jisung yang sedang berjalan menuju kantin.

"Kau tahu? Saat kemarin aku diantar oleh Minho, ia bertemu dengan mantan sex partnernya."

"Lalu? Kau cemburu?"

"Aish! Bukannya begitu, Hyun! Hanya saja- itu kan aku sedang bersamanya- ah tidak tahu! pokoknya bisa bisanya ia menyapa perempuan itu duluan!"

Hyunjin lantas menoyor kepala Jisung pelan. "Berhentilah menyangkal dan nyatakanlah perasaanmu yang sudah dua tahun kau pendam itu."

"Dua tahun?? apa maksudmu! jangan sok tahu!"

Mendengar itu membuatnya kesal dan menghentikan langkahnya di depan pemuda asal korea itu.

"Ya, kau suka padanya sejak  masuk SMA kan? Kau pikir aku tak tahu kau selalu menuliskan namanya di belakang buku tulismu?"

"Hey! Ssstt! Bisakah kau pelankan suaramu ah! sialan!"

"Hey! Kemarilah! Kalian sedang mendebatkan apalagi?" Suara seungmin menghentikan Hyunjin dan Jisung yang sama sama bertatapan dengan Jisung yang menatapnya drngan pandangan tajam dan Hyunjin yang hanya menatapnya dingin lalu mereka berjalan beriringan menuju mereka yang sudah berkumpul.

"Hyunjin sialan hampir saja rahasiaku tersebar bebas."

Seungmin hanya terkekeh kecil mendengarnya, "Rahasiamu sudah menjadi rahasia umum, Ji."

Yang lain pun terbahak mendengar ucapan seungmin yang memang benar adanya.

"Ah iya, kalian duluan saja aku akan ke toilet sebentar." Merekapun menoleh ke arah Hyunjin dan mengangguk mengiyakannya.

Hyunjin segera melangkahkan kakinya keluar dari kawasan kantin dan menuju toilet.

Kali ini dia hanya mengenakan hoodie hitam dan celana denim disertai dengan sepatu putih bersih miliknya. Tidak ada yang spesial, ini semua karena ia terlambat bangun sehingga ia tidak memiliki banyak waktu untuk berpikir.

"Pagi, Hyunjin!"

"Oh ya Tuhan, pagi Hyunjin!"

Inilah yang terjadi jika ia melewati koridor locker yang dimana akan ada banyak sekali gadis disana.

Sudah seperti ajang fashion bagi seluruh wanita di sekolahnya untuk berpakaian, memakai merek mahal dari atas sampai bawah adalah kewajiban untuk mereka.

"Apa kau akan menonton pertandingan basket kali ini, Hyun? Aku akan menjadi Cheerleader!" Seorang wanita tiba tiba saja muncul dihadapannya. Hyunjin bahkan tidak mengenalnya.

"Maaf, mungkin tidak?"

"Aku sering bertanya tanya kenapa kau tidak pernah mengikuti kegiatan setelah sekolah? Padahal kau tampan dan badanmu bagus untuk mengikuti hal hal seperti bask–"

"Ah, terima kasih. Tapi aku tidak memiliki banyak waktu."

Menjadi anak seorang aktor terkenal memang melelahkan, apalagi reputasi ayahnya yang seperti malaikat itu sangat menyulitkan dirinya. Orang orang sering kali beranggapan bahwa Hyunjin bisa segalanya, banyak juga tawaran tawaran drama yang kerap kali datang kepadanya.

Bahkan hal yang menurutnya tidak masuk akal adalah gadis gadis disekolahnya berharap dia adalah siswa yang aktif dan berkarisma seperti mengikuti perlombaan basket, rugby, baseball.

Drive'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang