Pembukaan.
disuatu hari di mansion yang cukup besar itu akan terisi oleh dua Gender yang berbeda.
Rumah besar yang sepi itu mendadak terisi satu persatu para pria jantan dan keren masuk dengan ciri kas masing-masing.
Salah satu pria sengget disana bertanya sambil duduk santai di sofa
"Menurut kalian, kalian bisa keluar dari zona?".
Si pria berambut abu mengangguk merasa tidak ada beban, karena nyatanya dia suka berinteraksi dengan banyak orang.
"Aku panik, jujur ini pertama kali kita akan tinggal se atap dengan para wanita".
Dua sisanya hanya mengangguk.
Dan bel berbunyi ditandakan bahwa para wanita sudah mulai muncul di sesi pertama.
"Selamat pagi~".
Sapaan manis itu membuat para pria kikuk untuk menyapa kembali, berakhir mereka berdiri dengan canggung.
Perempuan itu duduk dengan senyum tanpa rasa canggung.
Mungkin anak band memang begitu introvert, pikir wanita berbadan mungil itu.
"Apa cuacanya dingin?".
"Aaa sangat dingin~apa kau mau minum?".
Rasa canggung sang pria berbaju putih, dan wanita itu mengangguk sambil terkekeh.
Si pria lain berlari sambil menuangkan air di dekat kitchenset.
Dua pria lain pun sibuk untuk menjauh dan pergi ke kitchenset.
Wanita itu tertawa lagi, mungkin memang begini, sifat asli akan susah diubah.
Dan beberapa menit kemudian wanita lain masuk.
Sifat kedua wanita itu berbeda, yang berambut sedikit bergelombang ini lebih pendiam dari wanita pertama.
Bagaimana kesan lima pria?mereka sangat canggung, tapi salah satu orang disana berhasil berani untuk bertanya-tanya atau bahkan memberikan senyuman terbaiknya.
Dan waktu begitu singkat, empat wanita hadir ditengah-tengah mereka.
Satu wanita disana sepertinya sudah mulai merasakan ketertarikan pada satu pria.
"Bagaimana kita pengenalan dulu?".
Inisiatif kapten Band membuat suasana semakin hening karena bingung.
"Mulai dari aku, aku Jian, aku leader atau kapten dari Ba..sebaiknya disini kita tidak usah menganggapnya begitu, aku kelahiran 2000, aku suka bersepeda dan olahraga".
Pria berbaju putih tadi sudah panik dan berkeringat di cuaca yang dingin ini.
"Aku JeJe,em...aku kelahiran 2001, sepertinya itu cukup!".
"Aku KJ aku lahir di tahun yang sama dengan Jian!".
"Aku Asa".
"Dan aku Haru, kelahiran 2004 disini aku paling muda dari ke empat pria lain".
"Oke aku Yoomi".
"Aku Jiena, umur ku 25 kelahiran 1999".
"Aku Yeone".
"Aku Seona".
__________Pengenalan singkat itu tidak membuat suasana canggung menghilang, keheningan terjadi di satu titik.
Para pria siap mengeluarkan jurus untuk mendapat perhatian.
Agency mereka memang segila itu, membuat acara seperti dating show?nyatanya hanya menguji seberapa baik kualitas per orangnya.
Jian mumpuni dalam mengobrol dan excited, sama seperti KJ yang dia bilang sendiri bahwa dirinya Introvert, tapi yang ex saja kalah dalam hal memberikan reaksi luar biasa.
"Sepertinya kita akan memasak, apa kita perlu membeli bahan-bahan?".
Seru Seona dengan kegembiraannya sebagai wanita extrovert pertama.
Ketiga gadis yang lain hanya diam dan mengangguk serta menoleh ke arah kitchenset yang akan mereka gunakan untuk kisah awal cerita mereka.
"Asa begitu dingin dan pendiam, sepertinya akan sulit berbaur dengannya".
Wawancara dimulai satu persatu, ingatkan saja acara ini pasti ada orang lain di balik layar.
Jiena mengelilingi dapur hanya karena penasaran dengan Asa.dan juga bagaimana cara berbicara dengannya?.
Tapi sebelum itu..Jiena melihat Seona si gadis ramah tamah berbicara terlebih dahulu pada Asa dan juga JK sebelumnya.
Makanan siap sedia dan akhirnya mereka berkumpul satu sama lain di meja makan.
"Apa rasanya enak?".
Jiena tadi sempat memasak satu makanan, dan makanan itu di santap oleh Haru.
"Ini enak!".
Haru memberitahu JeJe soal masakan Jiena, dan Jiena selaku paling tua hanya bisa terkekeh.
"Bagaimana masakan kita?gawat bukan?".
Haru sendiri takut dengan masakannya yang terbilang gagal?tapi nyatanya Yeone makan itu dengan senyuman misterius.
____________Apa yang mereka lakukan selanjutnya?
Mereka mendapat sebuah intruksi dari sebuah monitor.
Yang diharuskan mereka memberikan sebuah mawar biru ke pria yang membuat masing-masing tertarik.
Dan Jiena merasa bingung, ia sangat tertarik dengan Asa..tentu saja seperti itu, namun karena kebingungan ia buat itu menjadi rumit dengan memberikan Mawar biru itu ke JeJe.
Sedangkan para pria disuruh untuk menunggu di satu kamar.
Mereka merasa sedikit frustasi.
"Kita mengalami masa-masa ini?menurutmu siapa yang mendapat mawar paling banyak?".
"Menurutku KJ, dia orang yang humble, siapa yang tidak akan menyukainya".
Sedangkan KJ hanya berdecih tidak suka pujian begitu.
Intruksi selanjutnya, pria keluar dari kamar dan kembali menuju ruang tamu dan melihat apakah mereka terpilih atau tidak.
Jujur JeJe senang karena ia terpilih, menatap salah satu wanita disana dengan senyuman manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue In My Heart
Randomcerita singkat tentang dua gender yang dijadikan satu, menaruh sebuah kertas hati berwarna biru kepada orang yang paling menarik. Hanya sebuah tantangan namun..Tantangan ini sedikit menambahkan kesan jatuh hati sesungguhnya.