In London
Pria tampan itu sampai di tempat tujuannya.
London bukan suatu hal yang bagus untuk ia kunjungi, ini pertama kalinya.
Tenang saja ia membawa dua temannya yang telah lama menetap di London.
"Menurutmu aku akan bertemu dengan nya?".
"Menurutku kemungkinan kecil iya!London begitu luas dan Jiena pergi sudah dari beberapa bulan yang lalu!".
Asa menatap tangannya yang sudah pupus harapan.
"Dulu dia pernah menonton film yang ada di depan~kenapa masih terpajang disini filmnya?bukankah sudah habis masa tayang?".
Asa berbicara sendiri, mungkin sangat-sangat merindukan perempuan itu.
"Berarti mungkin dia tinggal tidak jauh dari sini kan?bagaimana caranya kita mendapatkan info lebih lanjut?".
Asa membuka ponselnya, berharap secercah jawaban akan datang.
Beruntungnya ada sebuah harapan. Dimana Jiena pernah memberi tahu lokasinya yang tidak jauh dari bioskop tempatnya berdiri sekarang.
Salah satu teman Asa menatap ponsel itu juga lalu beroh ria.
"Aaa~kita bisa menginap dulu saja, tempat tinggalnya tidak jauh dari chinahometown!".
Dan akhirnya Asa mengangguk mantap, memang hari sudah mau menjelang sore, takutnya mereka akan tetap berkeliling tanpa mencari tempat singgah.
Beruntung saja dua temannya sudah hapal dengan London dengan baik.
Asa mengeratkan genggaman tangannya, berharap memang akan ada hasil.
Jiena tidak bisa terus salah paham, meskipun acara nya telah selesai bahkan ini sudah memasuki satu tahun lamanya.
"Ayo Sa!".
Ajak salah satu temannya yang juga hampir terpaku sama seperti Asa.
___________Waktu terus berjalan, tapi tanda-tanda Jiena akan muncul kembali pun sudah pupus sepertinya.
Lalu lalang orang-orang yang Asa temui pun juga tidak membuahkan hasil sampai menunggu berjam-jam pun juga Asa tidak menemukan apa yang ia cari.
Buku berwarna biru muda tetap ada di genggaman Asa.
"Jika buku ini belum tersampaikan, maka aku tidak akan berhenti mencari.Jika tuhan mengizinkan buku ini bertemu pemiliknya maka tugasku selesai~....".
Sampai jam dua belas siang pun Asa tidak menemukan orang itu.Bioskop berwarna putih cerah itu hanya terisi orang-orang asli negara sana.
Asa sudah putus asa, mungkin Asa akan kembali dengan seribu penyesalan dan kerinduan~.
Namun seperti di drama-drama picisan Korea, seseorang itu memanggil nama Asa cukup melakonis.
"Asa!?".
Asa mengangkat wajahnya yang tadi menunduk dalam.
Sekarang Asa terpaku..berharap ini bukan sebuah mimpi!.
___________Sampai pada akhirnya mereka memutuskan untuk berbicara di taman yang kebetulan suasana musim gugur telah tiba.
Keheningan terjadi, Jiena masih bingung dengan apa yang terjadi, cukup membuatnya terkejut membeku kala sosok itu hadir tepat di London?!.
"Apa kamu mengadakan konser tour disini?".
Jiena memutuskan untuk berbicara, kebekuan harus segera di cairkan dibanding benar-benar sia-sia kan?.
Asa terlihat menggelengkan kepalanya, entah kenapa mulutnya membeku dikala musim sedang tidak dalam cuaca dingin.
"Bagaimana kabarmu kak?".
Jiena terkekeh seperti biasanya, seperti sudah menjadi ciri khas Jiena selalu tertawa di suasana mana saja.
"Baik!bagaimana kabarmu?band mu masih sangat sibuk pastinya!bahkan aku mendengar Seona bilang band mu terbagi menjadi dua lalu sisi lain juga akan mengikuti acara lalu!".
"Kamu masih menghubungi Seona?".
Jiena mengangguk mantap dengan tatapan bulat mata itu.
"Aku juga memberi kabar pada gadis-gadis yang lain!".
Keheningan terjadi lagi.
"Hubunganmu dengan Yeone seperti apa?kalian s..
"Tidak usah bahas yang lain kak!sepertinya kesalahpahaman mu masih berlanjut".
Asa berdiri mendekati Jiena dengan wajah yang serius.
"Hah~menurut mu hubungan kita bagaimana?apa yang kamu rasakan selama waktu itu?".
Asa melihat raut wajah terkejut didepannya, Jiena sudah paham bahwa selama ini Asa tau tentang perasaannya.
"Em..bagaimana?jika kamu tau ku Moh..
"Katakan sejujurnya kak".
Asa bahkan memotong pembicaraan Jiena yang hendak mengelak lagi.Gadis ini lebih memilih memendam itu selamanya ya?.
"Kau menyukai ku kan?maka aku terus terang juga jatuh hati dengan gadis yang membuat jantungku berdetak keras!".
Asa memberikan buku yang didalamnya ada sebuah playlist yang dipastikan itu lagu dari Asa untuk Jiena.
"Bahkan aku mengejar orang itu sampai ke negeri ini~katakan bahwa aku terlambat mengungkapkan segalanya, aku membuatmu jadi salah paham dan pada akhirnya mungkin kau mengubur perasaanmu dalam-dalam padaku".
Asa benar, Jiena ke London bukan sepenuhnya hanya untuk menonton film..tapi menyetujui hubungan Asa dengan orang lain atau Jiena menghilang agar Asa tetap fokus pada Band nya.
"Asa~sebelumnya terimakasih, kamu merawatku dengan baik, perhatianmu tidak luput dari penglihatan ku, dan terimakasih telah mencariku sampai sejauh ini".
Jiena menghela nafasnya dalam, air matanya tiba-tiba terjatuh.
"Akan sangat aneh rasanya jika kita memang memiliki hubungan lebih.acara itu bukan benar-benar soal perasaan mendalam kan?".
"Aku tidak bisa menerima tapi jika aku menolak...rasa..
"Aku paham kak, mungkin rasa kecewamu terhada..
"Bukan!bukan masalah itu, aku akan menetap di London entah kapan aku pulang, dan kamu masih harus melakukan pekerjaan mu dibidang tarik suara, aku rasa kita tidak bisa bersama!".
Asa berdecih merasa bahwa ini karma karena keterlambatan nya.
"Tapi aku akan mendukung mu dari jauh!dan terimakasih buku dan juga lagunya..aku benar-benar tersentuh, aku tidak tau harus membalas dirimu dengan seperti apa".
"Aku sudah berhasil menemukanmu dan buku itu sudah sampai ke pemiliknya!".
Asa dan Jiena sama-sama canggung, perasaan gundah hadir di tengah-tengah mereka, suasana cerah mendadak mendung karena perasaan mereka berdua.
"Ku harap kamu bisa menemukan sosok wanita yang bisa..
"Hah~berhentilah berbicara soal itu!aku akan kembali besok".
Asa terlihat marah dan kecewa.
"Aku hanya tidak ingin memanfaatkan apapun dari mu, aku memberikan jawaban karena sepertinya hubungan kita hanya sebatas rekan kerja, bukankah itu lebih baik?aku takut jika kita memiliki hubungan lebih tidak lam..
Asa menerjang Jiena dengan pelukan, memang sedikit kaku, tapi semua itu hanya untuk perpisahan...
End
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue In My Heart
Randomcerita singkat tentang dua gender yang dijadikan satu, menaruh sebuah kertas hati berwarna biru kepada orang yang paling menarik. Hanya sebuah tantangan namun..Tantangan ini sedikit menambahkan kesan jatuh hati sesungguhnya.