"Deskripsi pria mu itu sudah detail sekali, sayang sekali orangnya tidak merasa sama sekali!".
Yeone berbicara pada Jiena yang masih diam di tempat yang sama, sehabis Yoomi berbincang dengan Haru..Jiena lah orangnya yang akan bergilir berbicara pada para pria.
"Biarlah~".
Jiena sudah patah hati, sehabis ini kehidupannya akan sama seperti biasanya, bedanya mungkin sekarang ia tau bagaimana rasanya cinta bertepuk sebelah tangan.
"Aku tidak diberi pepero, sepertinya Asa suka padamu kak!".
"Dia juga memberikannya pada Seona tempo lalu, jadi jangan bahagia seperti itu padaku, kamu bisa ucapkan selamat pada Seona".
"Tapi Seona menyukai Haru~".
Jiena berdecak merasa pusing, ternyata tidak aman berada disini, cinta terbagi beberapa bagian.
"Dan kamu menyukai Haru?".
Jelas Yeone menggeleng, dia memang sempat menyukai Haru, tapi JeJe juga membuatnya senang.
"Kamu bingung dengan pilihanmu juga?besok finalnya!".
Yeone menghela nafasnya.
"Sepertinya sama dengan nasibmu kak, kalau bisa aku tidak memilih siapapun kalau disuruh milih satu~".
Jiena hanya tersenyum manis, menanggapi itu juga suatu pikirannya.
"KA JIENA! SELANJUTNYA KAMU KE HARU!".
Jiena tersenyum berdiri dari tempat duduknya sambil membawa coklat berbentuk persegi tersebut.
_____"Halo".
"Hai".
Dua insan itu terlihat canggung, hampir berapa waktu mereka tidak pernah berbicara sama sekali malah disatukan di detik-detik final episode.
Haru melihat coklat itu, nampaknya Asa tadi ada membawa coklat itu?
"Dari mana coklat itu?".
"Dari Asa".
Jiena merasa sedih, mungkin Seona juga akan memilih Asa pada final akhir.
"Kau tau kak, aku diam-diam memperhatikan mu juga, tapi sepertinya kamu memiliki pandangan kepada seseorang".
Haru berpura-pura bodoh, padahal nyatanya dia mendukung hubungan positif vibe antara Jiena dan juga Asa.
"Kamu nyaman dengan siapa akhir-akhir ini?".
Haru merasa percaya diri meskipun nampaknya Jiena tidak tertarik padanya.
"JK, menurutku dia sosok yang paling nyaman diajak berbicara atau diajak berkencan".
Tapi kenyataannya ada sedikit kebohongan, Seona dan Haru lumayan dekat, jadi Haru pasti akan mendukung hubungan Asa dengan Seona kan?.
"Yah~
Bel berbunyi tanda sepuluh menit sudah berakhir.
"Jangan bicara formal padaku kak, kalau ada perlu apa-apa beritahu aku meskipun acaranya sudah mau final, tapi diluar ini kamu bisa memberiku pesan kapanpun!".
Haru memberikan senyum terbaiknya dengan wajah dingin itu.
"Terimakasih Haru~baybay".
________Jiena sedikit terkejut, Yeone sepertinya nampak nyaman berbicara pada Asa, begitupun sebaliknya.
Asa tidak nampak canggung dan tatapan mata itu terlihat berbinar.
"Apa aku salah paham selama ini?bukan Seona tapi Yeone?".
Jiena memutuskan untuk pergi ke Kitchenset dan menyibukkan diri dengan minum air dingin.
Tidak mungkin dia sejujur mungkin pada orang-orang dibelakang layar kan?.
Mencintai sendiri itu sungguh sakit ternyata, padahal jelas tipe idaman Jiena tertera untuk Asa, namun Asa nampak paling canggung dan sedikit tidak nyaman kan?.
Seona datang dengan senyum ramahnya.
"Kak~sedang apa disini sendirian?tidak masuk ke kamar?".
Jiena menyimpan botol kaca itu ke lemari pendingin lalu menggeleng, rasa canggung menyelimuti.
Jiena merasa ada salah paham, Seona bukan orang yang di mau Asa?.
"Yak!".
Seona mendekati Haru yang baru saja ingin duduk di sofa.
Jiena berpikir lagi, Seona dengan Haru, bukan dengan Asa?.
Dan Jiena melihat ke arah luar dimana dua insan itu sedang tertawa bahagia.
Yeone melakukan sesuatu yang sama seperti Jiena lakukan pada Asa tempo hari.
Senyum ketir dan pahit Jiena rasakan, tapi perasaannya tidak bisa berbohong, Asa masih menjadi orang pertama yang Jiena inginkan Aaa bukan bukan..bahasanya seperti orang yang paling membuatnya nyaman.
Kertas berbentuk hati berwarna biru itu akan berlabuh ke Asa, meskipun Asa mungkin menginginkan orang lain.
Heii siapa yang tidak terbawa perasaan dengan acara seperti ini?katakan saja?!dua insan bertemu lalu berbicara dan nyaman!apa tidak ada yang masuk kedalam perasaan yang lebih besar?.
Bahkan acara makan bersama pun dilakukan?apa ini sebatas sebuah kerjaan yang dimana setelah selesai mereka akan asing?.
Yaps benar kemungkinan besar mereka akan asing, asing karena pekerjaan masing-masing.
Tidak tau saja sedari tadi Asa melihat Jiena, sepertinya gadis yang lebih tua itu salah paham.
"Yah sudah ka Asa, sudah selesai~terimakasih".
Yeone pergi dengan senyum manisnya dimana Asa sempat terpukau sesaat.
Asa pun menuju kamarnya karena sesi berbicara empat mata atau sebut saja Deep Talk telah selesai dilakukan.
______Asa langsung duduk di kursi kamarnya dan mulai melanjutkan tulisannya.
Bruk
Kasur yang tadi kosong kini terisi oleh Haru.
"Kudengar Ka Jiena akan pergi jauh, mungkin ke London karena suka dengan film yang hanya tersedia disana".
Haru hanya berbasa-basi, Asa mungkin tidak akan peduli.
"Ka JeJe akan ditinggal jauh~kasihan sekali dia~Aku akan memeluknya sepanjang hari~".
Ucapan Haru hanya bercanda, tapi Asa terlihat menutup buku itu dengan keras juga helaan nafas terdengar jengah.
"Lalu?".
"Kau akan senang dengan Seona atau Yeone?bukankah dua insan itu sangat dekat denganmu? mungkin aku ralat..kalian sama-sama dekat".
"Ini hanya sebuah Variety".
Ucapan cuek terdengar, namun Haru langsung duduk dengan wajah serius nya.
"Kau yakin?dihari pertama tatapan mu pada Seona benar-benar berbeda, mungkin di akhir kau akan mendapatkan dua hati biru!".
Asa berdecak, malas berdebat dengan Haru, Haru sengaja memancingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue In My Heart
Randomcerita singkat tentang dua gender yang dijadikan satu, menaruh sebuah kertas hati berwarna biru kepada orang yang paling menarik. Hanya sebuah tantangan namun..Tantangan ini sedikit menambahkan kesan jatuh hati sesungguhnya.