Blue In My Heart_misunderstanding

9 0 0
                                    

Pagi hari yang cerah dengan suasana yang sejuk.

Jiena sibuk membantu para wanita menyiapkan sarapan pagi.

"Kamu salah paham ya kak?".

Seona membawa Jiena ke tempat sepi, mungkin Seona takut dituduh masuk kedalam hubungan yang direstui itu.

Jiena terlihat bingung lalu hanya bisa mengalihkan pandangannya.

"Aku tidak masuk kedalam urusan Asa kak~semua disini hampir tau bahwa kamu menyukai Asa lebih dalam".

"Jadi Asa sama Yeone?".

Jiena memang terlihat sangat mudah menyimpulkan sesuatu, jadilah mungkin siapa yang ditatap Asa lebih dalam berarti wanita itu yang di inginkan oleh Asa.

"Sepertinya Yeone terlalu bingung dengan perasaannya kak, bukannya kakak tau dia mengejar JeJe juga?".

Seona bukan maksud untuk memanas-manasi keadaan, tapi dirinya juga selalu memantau pergerakan orang-orang disekitar agar dia tidak terperangkap seperti konflik dengan Jiena seperti ini.

Jiena jadi canggung dan jarang berbicara pada Seona, karena mungkin cemburu dan tidak percaya diri.

"Hehe aku tidak apa-apa, disini kan kita tidak bisa melakukan hal yang lebih, mereka memiliki penggemar, apa kita hampir lupa mereka sebuah band ternama?".

Jiena hanya berusaha menenangkan hatinya dan juga memperbaiki keadaan yang membuat Seona merasa bersalah.

Yeone masuk dengan senyuman canggung, menatap Jiena dengan tatapan bersalah meski Jiena tidak mengetahui hal itu.

Yeone mendekat ke arah mereka berdua yang diam terpaku.

Jelas sekali bahwa mereka canggung untuk pertama kalinya dikarenakan kesalahpahaman.

Tidak menyalahkan Jiena tapi Jiena dan Asa juga belum ada peningkatan sama sekali kan?jadi mungkin dua orang atau ketiga lainnya boleh mendekati Asa.

Jiena bukan melarang, tapi sifatnya yang cenderung pendiam dan juga paling tua disana jadi canggung sendiri bukan dikarenakan perempuan lainnya.

Tapi tidak dipungkiri bahwa Jiena sedikit patah hati karena Asa tidak memberikan penjelasan untuk siapa yang dia mau.

"Kau habis ini berbicara dengan ka Asa setelah Ka Yoomi kan?".

Yeone bertanya dengan mewanti-wanti an, tidak ada pembicaraan lain selain membahas sosok pria berwajah tampan nan dingin itu.

Jiena bersiap mendekat ke Asa dengan memberikan senyuman tulus ke dua insan lain.
_____

Di satu sisi Jiena dan Asa sama-sama merasa canggung, atmosfer di antara mereka menjadi menggebu-gebu.

Jiena duduk di depan Asa dengan senyum apa adanya ditambah lagi dengan hatinya yang begitu kuat.

"Ini malam terakhir kita bersama, bagaimana rasanya?pasti begitu melelahkan dan juga canggung kan?".

Jiena memberanikan diri lebih banyak.

"Aku jadi mengingat soal pasta, pasta nya begitu lezat dan juga pasta itu tipe lidah ku sekali, jadilah percaya diri dimasa depan, dan juga jangan merasa bahwa kamu tidak spesial".

Jiena memberikan senyum namun menatap ke lantai, tidak berani menatap Asa yang begitu lurus menatapnya.

Suatu perbedaan ketika tadi Asa tertawa senang sedangkan sekarang mungkin air mata akan jatuh perlahan, karena Asa menyukai Jiena yang begitu lemah lembut dan juga ceria disuatu waktu.

"Kamu cukup dan sangat menarik, kamu melakukan hal tidak terduga dan membuat orang senang padamu, semoga disuatu hari atau di hari-hari selanjutnya kamu akan bersinar dan berbahagia, dan terimakasih telah menjadi pribadi yang baik".

"Tunggu finalnya dan semua akan selesai kan?apa kamu ingin berbicara?".

Asa nampak begitu kaku dan canggung dengan tambahan suara tawa Jiena yang sedikit mengusik.

Ini disaat-saat menegangkan ketimbang berbicara pada wanita lain, tapi Jiena seakan merendahkan diri ingin menutup obrolan.

"A.aku juga berterimakasih, kesanmu sangat baik".

Jiena menunduk sedikit malu tapi selanjutnya dia menatap Asa penuh.

"Siapa orang yang membuatmu nyaman?".

Asa seperti merasa Dejavu, karena Haru bilang bahwa JK yang membuat Jiena nyaman, ya karena semasa olahraga bersama Jiena nampak dekat dengan JK.

"Yeone".

Entah kenapa Asa malah menyebut nama Yeone dan seakan berpura-pura tidak mengetahui soal Jiena yang jatuh hati dengan serius kepadanya.

Asa melihat Jiena tersenyum tapi kali ini tatapan itu hendak menangis sepertinya kecewa sangat kecewa.

Tapi Asa malu jika harus jujur dan berterus terang, sedangkan Jiena pasti juga akan menjawab dengan nama orang lain sebagai alasan kan?mungkin finalnya Jiena akan memilih JK.

"Ohh seperti itu~pasti nyaman berbicara dengannya kan?ya sudah malam terlalu larut terimakasih telah meluangkan waktu, padahal tadi sudah selesai berbicara satu sama lain".

Nyatanya malah memperkeruh suasana bukan menjelaskan apa yang terjadi.

Jiena dengan ketidakpercayaan dirinya dan Asa yang terlalu bingung menjelaskan dari mana.

Orang dibelakang layar pun juga bilang bahwa acara ini hanya untuk melihat sosok mana yang memiliki kepribadian yang baik bukan benar-benar untuk mencari pasangan.

Dan akhirnya dua orang itu pergi ke arah yang berlawanan, mungkin endingnya mereka tidak akan bersama, tidak sesuai dengan permintaan penggemar yang justru banyak yang mendukung mereka.
_____________

Jian menatap Asa dengan tatapan kebingungan.

"Kamu membuat lagu tiba-tiba?disini?".

Asa berdecak, kenapa ketuanya ini sangat penasaran, padahal bisa bilang tidak jika tidak mau membahasnya kan?.

"Bagaimana harimu?".

Asa lebih baik mengalihkan pembicaraan ketimbang jujur bahwa inspirasi membuat lagu tiba-tiba muncul.

"Kosakatanya sangat berat, apakah lagunya tentang seseorang?".

"Bukan, itu hanya sebuah coretan!".

"Semua juga tau siapa yang kamu inginkan sebenarnya, aku berbicara begini karena Ini sedang off".

Asa menatap Jian dengan wajah serius.

"Jangan begitu~kamu bisa salah tebak!".

"Yeone kan?".

Jika menggeleng dan menyebut nama Jiena, pasti akan lebih parah lagi, jadilah Asa hanya diam sambil berjalan memasuki kamarnya.

Blue In My Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang