Blue In My Heart

6 0 0
                                    

Dan jujur mereka adalah aktor dan aktris yang sangat hebat, mereka bisa bersikap biasa saja di depan kamera, nyatanya pasti sangat berat.

Dengan tiba-tiba Asa dan Jiena disatukan dan juga JeJe yang membahas soal Jiena ditengah-tengah Yeone.

"Hah~Ayamnya enak!".

Haru mengintruksi kegiatan dua orang yang sibuk ngobrol itu, Haru makan sendiri karena tidak ada yang memilihnya.Padahal Haru adalah pria sempurna untuk diidamkan ya kan? tapi begitulah takdir.

"Haru~ayo makan bersama kami?!".

Jiena mengajak karena merasa kasihan.

"Kak!Ayamnya enak kan?".

"Iya, enak, itu sangat menggoda selera!".

"Lalu kenapa kamu tidak memilihnya!aku makan dengan santai disini!".

Keheningan terjadi, hanya sebuah garpu dan piring yang berdentingan.

"Kamu menyukai hobby apa?".

Asa memulai pembicaraan, mungkin-mungkin Asa ingat soal record yang Jiena berikan padanya.

Jiena mau dekat dengan Asa, Jiena jujur telah menyukai atau tertarik dengan Asa, tapi tidak semudah itu karena Asa memiliki ketertarikan ke arah lain.

"Suka menonton film di kamar!".

"Oh aku juga suka!".

"Film apa yang kamu tonton?".

"Seperti aksi atau romantis, sepertinya tidak jauh-jauh seperti itu!".

Keduanya telah selesai berinteraksi.

Kali ini Jiena yakin dengan dirinya sendiri bahwa kali ini ia akan berikan kertas hati biru itu pada Asa.

Jujur dari awalpun Jiena selalu meluruskan dirinya ke Asa, tapi yah begitulah, semuanya tidak akan mudah.
_________

"Jika kamu benar-benar tidak mau dengan ka Jiena berikan dia pada JeJe".

KJ hanya selalu membahas ini, jujur KJ lebih cenderung jadi shipper Jiena sama JeJe ketimbang Asa, yang jelas masih ragu dengan perasannya.

"Bergeraklah!dia hanya diam tanpa mau mendekatinya!".

Mereka sibuk di dapur untuk cuci piring, sedangkan para wanita sedang melakukan wawancara lagi.

"Kamu menjadi jauh dari Seona karena aku?!".

"Tidak!".

Keduanya hening, karena pada nyatanya Asa memang menyimpan suaranya ketimbang KJ, jadilah KJ pasti lebih ke JeJe yang suka berbicara.

"Jangan berikan harapan pada kakak tertua jika kamu tidak mau dengan dia, berilah ia waktu untuk dekat dengan JeJe".

"Bahkan Haru!".

Nada Asa begitu jengkel kala menyebut nama Haru..entah kenapa tapi yang jelas KJ paham soal ini.

"Dekati Seona jika mau!jangan pergi kemana-mana".

"Aku tidak bilang jika tertarik padanya!".

"Bahkan ada artikel menyebut tatapan lemah lembutmu hanya pada Seona, perhatian mu diam-diam!pahamilah perasa..

"Aku melakukan itu tanpa sengaja dan tanpa ada niat apa-apa!".

"YANG DIDAPUR JANGAN BERTENGKAR!".

Haru datang tergopoh-gopoh sambil membawa piring kotor lainnya.

"Ada apalagi?Seona?haihh aku sudah bilang jangan membuat kegaduhan apalagi ini menyangkut teman baik ku!".

KJ mengernyitkan dahinya

"Apa katamu?sejak kapan Seona dan kau dekat?".

Haru memilih menaruh piring kotor itu lalu sibuk menyalakan keran.

"Tanya saja pada Seona, tapi niatku bukan masuk ke kasus kalian, aku hanya benar-benar baik padanya karena ia ada di sampingku".

Tanpa sadar Jiena mendengar itu semua, ternyata oh ternyata Asa benar-benar tidak menganggapnya?.

Jiena memutuskan untuk bersantai di halaman depan seorang diri.

"Semua pada sibuk dengan kisahnya masing-masing~mereka akan tetap di sisi yang sama, apa aku berubah saja?".

"Sedang apa sendiri disini kak?".

JeJe datang dengan senyuman hangatnya..oh tentu ada rasa canggung, Yeone berurusan dengan orang ini.

"Tidak apa-apa".

"Kamu tidak bergabung dengan mereka?".

Pertanyaan JeJe hanya dihadiahi sebuah gelengan kepala.

Mungkin ini seperti cinta yang datang terlambat atau cinta yang lama telah hilang?.

JeJe waktu itu menaruh perasaannya pada Jiena, tapi Yeone selalu ada disampingnya dan membuat JeJe nyaman berbicara pada Yeone dibandingkan Jiena?.

"Pilihan terakhir besok, besok adalah finalnya!".

Jiena berbicara seperti itu, rasanya Jiena tidak betah berada di Mansion ini? feeling JeJe seperti itu.

Meskipun perasaan nya sudah perlahan menghilang, tapi membuat Jiena sedih juga itu melukai perasaannya.

"Aku masuk sebentar kak".

Lagi Jiena hanya mengangguk, ia lebih baik sendirian ketimbang berbicara pada JeJe, bukan apa-apa tapi sepertinya orang lain bisa salah paham.
_________

"Berbicara pada Yeone lalu ke Jiena?".

Asa menyambut Je dengan nada dingin tidak sopan.

"Mengapa lagi?mengapa kau marah?".

"Siapa yang marah?hanya saja jangan mempermainkan hati wani..

"Bukan aku, tapi kamu?kamu masih menerima ka Jiena dengan baik kala kamu menyukai Seona?".

"Aku tidak menyukai Seona!".

"Lalu kau menyukai Ka Jeina?omong kosong apa itu, kamu seperti tidak niat jika bersamanya!".

"Hei hei hentikan, kalian berdebat disini, sudah tau misi selanjutnya?maksudku kita disuruh berbicara sepuluh menit kepada gadis-gadis!besok adalah hari terakhir kita bersama!".
___________

Asa keluar setelah menemukan Jiena yang sedang asik melamun ditempat yang sama tadi.

Asa mengeluarkan sebuah coklat/pepero untuk seseorang itu.

"Terima coklatnya!".

Jiena tentu saja terkejut, mengapa Asa datang disaat tidak pas waktunya?.

"Jangan bersedih, setelah ini kita berbicara sepuluh menit..semoga pilihanmu masih sama!".

Asa pergi dengan ucapan datar yang terbekas di ingatan Jiena.

Blue In My Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang