Blue In My Heart

9 0 0
                                    

Haru mendekati Jiena yang sedang asik membaca buku di ruang tengah.

"Kak!serius setelah ini kamu mau pergi ke London?".

"Eo tau dari mana?iya aku akan pergi kesana beberapa bulan".

"Seharusnya aku meninggalkan kesan yang lebih baik ya~".

Jiena terkekek menatap Haru yang tiba-tiba mendekatinya, mungkin karena ini adalah finalnya mungkin sosok tinggi semampai ini sedang menggoda agar hati biru nya diberi ke dia.

Jiena tidak percaya diri soal ada yang benar-benar tertarik padanya, mungkin rasa tertarik itu hanya sebatas penasaran.

"Olahraga kemarin rasanya bagaimana?kamu menyukai kegiatan seperti itu?".

Sayang sekali Jiena menggelengkan kepalanya.

"Tidak juga, aku lebih suka menonton film atau mendengarkan musik, aku tidak suka aktif bergerak~".

Haru mengangguk, berbeda dengan Haru tapi sama persis dengan Asa.

"Kamu...masih menyimpan nama Asa dibagian list paling atas?".

Jiena terpaku, apakah sejelas itu?tapi diamnya Jiena sudah dipastikan Haru bahwa itu benar.

"Tapi..

"Tapi Asa menyimpan nama Yeone kan?Asa mengharapkan Yeone, tadi pagi-pagi sekali, aku melihat mereka berdua sedang berjalan keluar dan berbincang, sudah cukup dekat,mereka bisa melanjutkan hubungan ke tahap selanjutnya".

"Aku tidak mau membahas itu padahal!".

Haru malah merajuk karena Haru tidak berniat membuat Mood Jiena hancur pagi-pagi,tapi Asa begitu kejam bukan?Memilih Yeone yang belum mantap dengan perasaanya ketimbang kakak cantik disebelahnya ini.

"Ajak Seona, sepertinya dia membahas soal mu kemarin sore".

"Lalu kau?".

"Kenapa aku?aku bisa disini seharian, atau aku akan mengajak orang lain berbicara, jika mereka sibuk, aku bisa melakukan kegiatan apapun!".

Jiena berdiri sebelum Haru.

"Aku akan mengemas barang-barang ku untuk siap pergi ke London!".

"Kau benar-benar pergi sehabis acara ini selesai?tidak ada jeda untuk menonton konser kami atau menetap disini lebih dulu?".

Sayangnya si imut itu menggelengkan kepalanya dengan tatapan sedih.

"Aku sudah membeli tiketnya, terimakasih tawarannya sekali lagi!".

"B.boleh aku memelukmu sebentar kak?".

Jiena terpaku!ini akan di cut kan?tidak mungkin akan ditayangkan hal seperti ini, fans mereka akan membludak marah.

Jiena melakukannya, seperti seorang adik, ia memeluk Haru dengan tulus hanya sesaat, sebelum intrupsi dari seseorang yang barusan pulang.

Asa menatap tajam ke arah Haru lalu melenggang pergi begitu acuh.

Sedangkan Yeone sendiri baru sampai, untung saja pelukan itu telah terlepas.

Ya karena bukan pelukan kasih sayang, hanya mungkin pelukan perpisahan?Jiena tidak sebentar berada di London.

Dan asal mau tau saja, Asa datang lebih dulu ketimbang Haru, namun kalah Start karena Haru berani langsung mendekati Jiena, sedangkan Asa sudah gemetar dan jantungnya berdetak hebat.
___________

Makan siang untuk terakhir kali.

Asa menyikut Haru tanpa ucapan maaf sedikit pun.

"Kenapa?".

Asa begitu dingin dan tidak menjawab pertanyaan Haru, bagus saja sorotan kamera tidak ke arah mereka berdua.

"Hah~aku memeluk ka Jiena hanya sebagai pelukan perpisahan, dia akan pergi ke London lumayan lama!aku kan juga jarang sekali berbicara padanya".

Haru menepuk pundak Asa dengan senyuman singkat.

"Jika kau mau, berbicara padanya juga!kau bisa izin pada Yeone,mungkin Yeone sudah memberikan salam perpisahan".

"Jadi kamu masih mengira aku ke Yeone?".

Haru pura-pura terkejut dan meminta penjelasan.

"Tidak mungkin ke Ka Yoomi kan?".

"Sialan!aku menyukai Jiena!".

Haru tersenyum cerah, bahkan senyuman ejekan terpatri bersamaan JK yang sudah sedikit terkejut.

Tapi langsung menaruh piringnya dan pura-pura tidak mendengar dan berusaha sesantai mungkin.

Sedangkan di meja makan JeJe nampak memperhatikan Yeone, dengan segala kebisaannya terhadap wanita.

Tapi Yeone masih sibuk menatap ke arah wastafel yang ada didalam, yah bisa JeJe rasakan bahwa Yeone akhirnya menyukai Asa.

Tapi tentu saja semua itu salah paham, JeJe terlambat sadar dan Yeone yang sudah menyerah itu terlihat jelas.

Tapi perasaan tidak bisa dibohongi bahwa Yeone masih menyukai JeJe, tapi JeJe nampak acuh tak acuh dan tidak merasa sama sekali.

Semua sudah berkumpul, Asa tersenyum manis karena didepannya ada Jiena yang kepergok melihat ke arah Asa dari tadi.

"Ayo kita berfoto bersama lagi!".
__________

Malam menegangkan pun hadir, dimana ini Final untuk season 1.

Semua pria menunggu dengan penuh rasa gelisah.

Satu persatu wanita akan memberikan biru hatinya untuk terakhir kali.

Dimana ini sebuah final dan mungkin di kehidupan nyata mereka akan lebih dekat atau berstatus kan?.

Asa tidak sempat memberikan sesuatu pada Jiena, rasa bimbang dan juga pupus harapan pun hinggap di renung hati Asa.

Jiena cantik dengan pakaian hitam Asa sempat terpesona sangat terpesona tapi kamera menyorot nya dan Asa kembali seperti patuh tanpa ekspresi.

"Mr yang membuatku kagum sekaligus orang terakhir yang akan ku pilih adalah...".

"Mungkin dia akan memilih Haru".

Tapi salah besar, harapan kecil tadi terwujud, Jiena masih memilihnya.

"Terimakasih~aku pamit dulu".

Ke empat orang lain bertepuk tangan dengan senyuman indah masing-masing.

Merasa bahwa dipilih Jiena adalah hal paling beruntung, wanita dewasa dengan keceriaannya.

Sedangkan Asa ingin rasanya mengejar Jiena.

"Dia akan ke London dengan buru-buru, pesawatnya berangkat setengah jam lagi!".

Tapi kesedihan itu tidak dilanjutkan karena masih ada lima perempuan lagi yang akan menentukan pilihannya.

Dan ternyata Yeone memilih Asa ketimbang JeJe.

JeJe merasa sangat terpukul, tidak ada yang memilihnya, mungkin ini adalah pengalaman baru JeJe jadi yahhh kecewa berat.

Blue In My Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang