Love Sunday ⭕

2.7K 41 10
                                    

2️⃣0️⃣2️⃣3️⃣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2️⃣0️⃣2️⃣3️⃣

Penghujung akhir tahun hampir tiba. Saat itulah kesibukan para member Enhypen berlipat ganda. Bagaimana tidak? Seusai menjalani rangkaian world tour melelahkan, mereka langsung dihadapkan jadwal promosi mini album terbaru mereka. Belum lagi practice untuk penampilan acara year end awards dan festival musik akhir tahun sudah di depan mata. Benar-benar gila.

"Hyung? Aku turun bentar mau ke toilet," ijin Jay pada sopir mobil mereka. Di situ juga ada Jungwon yang asik bermain ponselnya.

Dibalas anggukan, Jay bergegas turun mobil, melangkahkan kaki panjangnya lebar-lebar membelah area basement gedung SBS sore itu. Ya. Hari itu usai sudah promosi album mereka di Inkigayo, acara musik lokal tiap hari Minggu.

Setelah selesai urusan sekresinya, Jay kembali masuk lift hendak turun lagi ke lantai parkiran. Kala pintu lift hendak menutup, seseorang mencegahnya otomatis pintu lift kembali terbuka. Dua orang wanita masuk sopan sembari mengucap salam ke Jay yang sedang menunduk menatap ponselnya.

"Annyeonghaseyo?" Dua wanita itu berucap seraya menunduk sopan.

Reflek Jay mendongakkan kepalanya lalu membalas salam mereka tak kalah sopan.

"Annyeonghaseyo?" balas Jay seraya menunduk juga lalu memasukkan ponselnya ke saku celana.

Seseorang yang familiar bagi Jay baru saja masuk ke sana. Sekarang dia berdiri persis di samping Jay bersama satu wanita dewasa dengan masker yang menutup setengah wajahnya. Dua wanita itu sibuk dengan ponselnya masing-masing, tak menghiraukan Jay yang diam-diam mencuri pandang pada salah seorang dari mereka.

Dua wanita itu tak ada yang menekan tombol lift, artinya tujuan mereka pasti sama dengan Jay.

Tak terasa lift sampai di lantai basement. Kedua wanita itu segera melangkah keluar mendahului Jay.

Satu wanita bermasker lebih dulu jalan di depan. Sementara satu wanita yang mencuri perhatian Jay berjalan lebih lamban.

Takut tak ada kesempatan kedua, Jay nekat mengejar wanita tadi meski suaranya benar-benar berat tercekat.

"Isa-nim?" panggil Jay sehalus mungkin, berusaha tak mengagetkan wanita itu.

Yang merasa dipanggil namanya segera menoleh, menyibakkan rambut panjang hitamnya buat sang pria terpesona.

"Ya?" balas wanita bernama Isa itu.

Kini jarak Jay dan Isa kembali dekat. Jay dapat menatap jelas mata bulat jernih milik wanita itu lebih lekat.

Isa tampak menunggu tujuan Jay memanggilnya. Idol wanita itu juga turut menatap Jay lebih dekat, bersaksi akan paras tampannya yang jauh lebih memikat.

"Selamat, ya?" ucap Jay kikuk.

SEX APPEALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang