Pantang menyerah-12

4 2 0
                                    

Senin pagi,burung berkicauan dan sinar sang surya menembus jendela kamar seorang pemuda yang tak lain ialah Heksa Aldenta.

Tok...tok...tok...

"Den bangun,sudah pagi waktunya aden Sekolah"-ucap bi Surti setelah mengetuk pintu kamar Heksa

"Iya bi,heksa siap-siap dulu"-jawab Heksa dari dalam kamarnya,heksa telah rapi dengan seragam sekolahnya itu,ia menuruni tangga dengan semangat paginya

"Pagi bi,pagi bang"-sapa Heksa pada bi Surti juga bang Theo

"Pagi den"-ucap bi Surti
"Pagi saa,sarapan dulu sini,btw bareng gue mau kaga?"-tanya Theo pada Heksa
"Lah bukanya beda arah bang?"-tanya Heksa balik
"Gue disuruh ambil perlengkapan baru,kebetulan juga lewat Sekolah lu,jadi?"-jawab Theo bertanya kembali
"Boleh deh mayan hemat uang jajan,btw pake motor bang?motor lu kan di bengekel"-ucap Heksa,sambil memakan nasi gorengnya itu

"Pake mobil bos gue,dia pinjemin ke gue"-jawab Theo juga mengunyah nasi gorengnya
"Ouh,oke deh,bi bekal riquestan Heksa udah disiapin kan bi?"-tanya Heksa pada bi Surti
"Udah atuh den,sesuai yang aden mau,tapi kenapa dua den?hayo aden lagi pdkt ya,bibi do'a in lancar ya den"-ucap bi Surti tersenyum

"Hehe...iya bi,amiin makasih bi do'anya"-ucap Heksa tak kalah senyum
"Udah saa?berangkat yok,ntar lu telat lagi,buk Theo berangkat dulu ya,assalamualaikum"-kata Theo berdiri menghampiri ibunya(bi Surti)dan berpamitan juga mencium telapak tangan sang ibu

"Heksa juga ya bi,assalamualaikum"-pamit Heksa pada bi Surti

~Sampai pada Sekolah Heksa~

"Thanks bang,tiati"-ucap Heksa keluar dari mobil itu
"Yoi saa,sorry juga ntar gabisa jemput lu"-ucap Theo dari balik kaca mobilnya itu
"Santai bang,gue juga balik ma temen gue kok,biasa mo main dulu"-ucap Heksa pada Theo
"Yodah masuk sana telat mampus aja lu"-ucap Theo menyuruh Heksa cepat masuk agar tak telat
"Hmm,iya-iya nih gue masuk,tiati lu pokoknya"-ucap Heksa sebelum ia benar-benar masuk ke dalam area Sekolah itu,bertepatan dengan Theo yang sudah melajukan mobilnya.

~dalam kelas~
"Widih saa,bawa bekal lu?tumbenan?mana dua lagi satu sabi kali saa"-ucap Jakey yang baru saja melihat Heksa memasuki kelas dengan menenteng dua bekalnya

"Enak aja,bawa ndiri dong,ini buat Karin gue asal lu tau"-ucap Heksa menarik bekalnya yang hendak di rampas oleh Jakey
"Udalah jake,ntar gue traktir di kantin,sepuas lu"-ucap Ajay yang menepuk bahu Jakey
"Lu emang paling best jay,makin sayang gue sama lu"-ucap Jakey memonyongkan bibirnya hendak mencium Ajay

"Idih najis guguk!"-ucap Ajay menjauh dari Jakey
"Ih...bang jay jahat!"-pekik Jakey sok imut-imut manja gituh
"Gue rukyah lu jake,jauh-jauh sana! atau gajadi gue traktir nih!"-ancam Ajay pada Jakey
"Haha,jake udahlah liat tuh muka jay,udah merah ntar makin marah tuh anak"-peringatan yang Heksa lontarkan kepada Jakey

Baru saja mereka duduk,pak guru sudah tiba di dalam kelas

"Selamat pagi anak-anak,hari ini untuk pelajaran bapak,bapak akan memberikan tugas,karena bapak harus rapat penting,jadi buka buku sejarah halaman 56 sampai 61,kerjakan itu semua"-ucap pak Andri guru sejarah mereka

"Yah pak banyak kali lah ini,diskon dikit napa pak"-murid 1
"Iya nih pak,banyak banget"-murid 2
"Halaman 56 sampai 58 aja ya pak"-murid 3
"Tidak ada pengeluhan"-bantah pak Andri

"Pak,bapak ga kasian apa sama kita semua yang hidup di zaman gen z yang kurang mengetahui sejarah"-ucap Jakey membuat wajahnya berekspresi sesedih-sedihnya,padahal ialah murid terpintar di kelasnya,cuma ya malas aja tuh anak

"Yasudah-yasudah,kalau tidak selesai kalian lanjutkan saja di rumah,tapi besok harus sudah dikumpulkan di meja bapak"-ucap pak Andri pasrah

"YEAYYYYY"-teriakan murid serempak
"Aji,jaga teman-teman mu ini,jangan sampai ada yang bolos jam pelajaran"-ucap pak Andri pada ketua kelas mereka
"Baik pak,Aji akan menjaga mereka dengan segenap hati yang Aji punya,walau mereka sering memberontak seperti singa yang tengah kelaparan"-ucap Aji panjang lebar yang disinis oleh teman-teman kelasnya

Luluh? || Lee Heeseung Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang