Karin with Jeano-16

5 2 0
                                    

Minggu pagi yang amat damai,cuaca cerah membuat semangat para penghuni dunia,disini di sekitar rumah yang teramat sepi,seseorang menunggu gadisnya di ruang tamu rumah itu,ya!Jeano menunggu Karin yang bersiap-siap untuk mengunjungi rumah sakit dimana kedua orangtuanya terbaring lemah setelah kecelakaan.

"Jean,ayo"-ajaknya yang turun dari tangga rumahnya
"Oh,udah siap?yaudah ayo"-mengulurkan tangannya kepada Karin

Mereka telah sampai pada rumah sakit itu.
"Dok...bagaimana keadaan orangtua saya?"-tanya Karin yang terdengar lesu
"Begini nak...akibat dari rem mobil orangtua kamu blong,mereka sangat membutuhkan darah yang lumayan banyak,dan buruknya kita sudah kehabisan stok darah yang cocok"-ucap dokter itu

Karin meneteskan air matanya,ia mencoba tegar namu apalah dayanya.
"Kalo begitu saya permisi"-pamit sang dokter
"Jeano,apa mama sama papa bakal baik-baik aja?"-tanyanya dengan nada suara yang amat kecil
"Aku yakin mama papa kamu pasti baik-baik aja Rin"-jawabnya,hatinya merasakan sakit melihat gadisnya menangis,tapi apalah yang bisa ia buat,karena ini...

"Rin udah ya,jangan nangis terus,aku gabisa liat kamu kaya gini"-ucap Jeano mencoba menenangkan Karin
"Aku takut Jean,takut...cuma mereka yang aku punya"-air mata semakin deras membasahi pipi Karin
"Kita keluar yuk,cari udara segar,mau?"-tanya Jeano yang diangguki oleh Karin

Taman kota dimana banyak sekali pedagang kaki lima yang menjual berbagai jajanan enak.
"Kesana yuk,kita beli ice cream?atau lainya"-Jeano mengandeng tangan Karin dengan erat,seakan tiada yang boleh mengambil gadisnya itu

"Jean,beli telur gulung yuk,eh...ada balon lucu warna-warni aku mau"-ucap Karin manja
"Kita beli semua yang kamu mau,ayokk"-kata Jeano semangat

"Aduh bunda...udah dong,kaya anak kecil aja,jajan banyak-banyak ih"-ucap ayah Denta mencoba menghentikan sang istri yang membeli jajan teramat banyak

"Tau tuh yah...bunda yang jajan kita yang bawa jajannya"-keluh Heksa
"Kalian kalo gamau yaudah,sini bunda bawa sendiri,kalian pulang aja sana,bunda mau cari suami sama anak baru aja!"-ucap bunda Raya kesal

"Eh?aduh bunda ayah sama Heksa cuma bercanda kok,iyakan saa"-senggol ayah Denta
"Iya-iya bunda kita bercanda doang kok"-paniknya
"Eh itu bukannya Karin ya saa?sama siapa itu?"-tanya bundanya

"Eh?nak Karin jalan-jalan ya,sama siapa ini,pacarnya ya?ganteng banget"-sapa bunda Raya ramah
"Tante Raya,ini Jeano Tante,temen Karin"-jawab Karin
"Kirain pacarnya"-canda bunda Raya
"Halo Tante,do'ain aja cepet-cepet jadian hehe"-candaan Jeano
"Iya-iya tante do'ain"-ucap bunda Raya
"Tante sendiri?"-tanya Karin
"Engga,tante bareng om Denta sama Heksa,disana tuh,lambat banget jalanan"-ucap bunda Raya sembari melihat Heksa juga suaminya yang berjalan lama sekali

"Bunda...jangan lari dong,eh?Karin,pacarnya ya?"-tanya ayah Denta
"Jeano om,belum pacaran,tapi mungkin bentar lagi"-ucap Jeano ramah

"Dih apaan bentar lagi bentar lagian,gada-gada!"-hati Heksa

"Udahlah bunda,kita pulang aja yuk,Heksa cape"-ajaknya
"Yaudah iya ih bawel kamu saa,pantesan aja Karin pilihnya Jeano iya kan Rin"-ucap bunda Raya seenaknya

"Nih kalo bukan bunda gue,mungkin udah gue kirim ke korea utara sumpah,ngomong seenaknya jidat"-kesal hati Heksa

"Yok pulang,tante pulang dulu ya cantik,ganteng,kalian hati-hati ya,tante duluan"-pamitnya melambaikan tangan kepada Karin juga Jeano

"Iya tante juga hati-hati"-ucap Karin ramah
"Tante,om,Heksa ati-ati dijalan"-ucap Jeano ramah lingkungan banget

"Sok ramah najis banget"-hati Heksa

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Annyeong readers,komen dong,vote juga,huhu sedih banget votenya cuma dikit,udah mulai memasuki pertengahan konflik,enaknya konflik besar-besaran gasih?kalo menurut aku sih iya haha,tunggu aja deh ya,always happy.



Luluh? || Lee Heeseung Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang