6. CEMBURU?

108 55 69
                                    

HAI HAI LILOV !!

Welcome to chapter six !

Gimana nihh puasanya? Lancar kah?

Semoga lancar yaa.

Maaf ya beberapa hari ini aku gak up, hehe.

Follow dulu sebelum baca biar dapet notif kalau aku up !!

Jangan lupa vote and comment nya yaww !!

Kalo ada typo tandai !!

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kringgg! Kringgg!

Pukul 15:00 WIB, bel sekolah sudah berbunyi. Itu tandanya sekarang adalah waktunya untuk bersiap salat Ashar. Semua siswa-siswi masuk ke Majelis dan menunggu salat berjamaah dimulai. Begitupun dengan Livia dan teman-temannya. Seperti biasa, mereka ber-enam berada di shaf pertama perempuan. Dan jangan lupakan Elan yang berada di depan mereka, tepatnya di shaf ke lima laki-laki.

Ketika Livia dan teman-temannya sedang bersiap memakai mukena, tiba-tiba Ashel datang dan duduk di sebelah kanan Livia—posisinya Livia berada di tengah-tengah—

"Halo, Vi!" Sapanya sembari tersenyum.

"Iya, h—halo Shel. Hehe." Balasnya.

Entah mengapa sangat aneh rasanya jika dirinya menyapa seseorang yang dia anggap dekat. Dia lebih suka bersikap bar-bar daripada harus bersikap kalem pada seseorang yang menurutnya dekat. Prinsipnya adalah "kalau gua gak bar-bar sama lu, berarti lu gak gua anggap dekat." Begitulah.

Selesai bersiap memakai mukena, Ashel merasa bosan. Seketika, muncul ide konyol dalam otaknya. Ashel pun melihat ke arah Elan dan tersenyum penuh arti.

"WOY, ELAN!" Teriak Ashel.

Untung saja suasana Majelis sekarang sedang ramai dengan siswa-siswi yang sedang saling mengobrol. Jadi, teriakan Ashel tadi tidak terlalu terdengar oleh semua orang.

Livia yang mendengar teriakan Ashel tadi langsung membulatkan matanya dan langsung menyembunyikan wajahnya pada kaki Jihan— yang berada di sebelah kirinya— yang kakinya terlipat dan Jihan pun langsung mendekapnya.

"Stress!" Gumam nya.

Sementara itu, Elan yang tadi di panggil namanya langsung menoleh ke sumber suara dan Ashel pun langsung menunjuk-nunjuk Livia. Hanya beberapa detik, Elan kembali menghadap depan kembali.

PUPPY LOVE [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang